date

41 3 0
                                    

PAS pun berakhir dengan tertib, setelah seminggu lebih mereka bertarung dengan buku, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba.nara,hanbin,dan lay pun memutuskan keluar dari ruangan mereka.

Pastinya sekarang yang lain sudah selesai, dan sebaiknya mereka keluar dari ruangan terlebih dahulu. Namun, dugaan mereka bertiga pun salah nyatanya yang lain masih sibuk dengan soal dan jawaban mereka.ketika nara ingin menuju kekantin, tanpa disengaja ada seorang cowok yang menabraknya dan membuat nara meringis kesakitan karna bahu cowok tersebut mengenai bahu nara.

Nara tersentak, betapa terkejudnya ia ketika mata alfin menatapnya sinis. Tangan alfin pun langsung membersihkan baju muslimnya yg bersentuhan dengan bahu nara tadi, seraya membersihkan bajunya,ia pun lalu melangkahkan kakinya menuju nara.

"lo... Cewek yang tukang bolos jam pelajarannya pak minho kan?. "tanya nya dihadapan nara.

Nara menatapnya datar, dengan cepat iy menepis tangan alfin yang berada dihadapannya. Nara tersenyum sinis ke alfin.

"perlu dijawab?."tanyanya balik.

Alfin mendengus pasrah akan jawaban nara barusan."jelas, karna kita bentar lagi bakal jadi team. "ujarnya dengan senyumnya.

Nara mengerjapkan matanya, dengan cepat ia mengatur kembali fokusnya. "team?. "alibinya.

"iya lu yang bakal jadi team gua nanti. "ucapnya lagi.

"lu salah orang kali. "bales nara.

"gua gak butuh alesan lu, yang jelas gak lama lagi kita bakal satu team. "tandasnya kesal.

Nara pun memutar bola matanya malas, mendengar penuturan cowok didepannya.

"terserah dah,gua duluan. "ucapnya lalu berlalu meninggalkan alfin.

Nara bener-bener gak habis pikir sama perkataan alfin tadi,bisa-bisanya dia bilang kalo dirinya yang bakal 1 team sama nara, satu team apa? Dikira lomba kali,padahal dirinya sama sekali gak pernah mendaftarkan dirinya. Terlalu rumit bukan?.

"heh bengong aja!,cepettan jalannya dah ditungguin om ong tuh. "wonwoo berbisik sambil mencubit pelan pipi nara, menyadarkan nara dari lamunan.

_____*_____

Wonwoo tertawa ketika mendengar pertanyaan nara.

"iiih, kok malah ketawa si bang? "sunggut nara.
"nggak lucu tau ka. "perlahan wonwoo wonwoo berhenti tertawa, tetapi senyum geli masih tercetak di bibirnya.

"kamu tuh aneh,dek.dibilang jadi teamnya si alfin malah nolak. Makin aneh lagi kalo kamu gak nanyain soal team apaan."ujar wonwoo

"iya yak kok gak kepikiran. "

Penuturan nara malah membuat senyum wonwoo semakin lebar. "ra, disekolah kita tuh banyak terdiri team² gitu. Tapi kalo si alfin yang bilang bisa jdi kemungkinan si kamu bakal ikut di team dia. Bisa jadi si lomba olimpiade matematika. "

"olimpiade matematika?. "

Wonwoo menggangguk. "iya olimpiade mtk, biasanya si yg ikut ke gituan atas rekomendasi guru. Tapi kalo si alfin udah nyamperin bisa jadi kemungkinan lu bakal kepilih dek."

Nara terkejud. Ia baru mengetahui hal ini. Selama menjadi murid SMA ini, dia hanya tertarik dengan club diluar jam pelajaran.kalo soal olimpiade, nara hanya tau sepintas saja. Tapi soal dirinya dipilih gak mungkin, itu tak akan pernah terjadi.

guru matematik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang