[17] Ditinggal Seminggu.

50 16 3
                                    


Sinar matahari pagi yang memasuki celah-celah jendela menerpa wajah gadis cantik yang masih bergelumung dengan selimut tebalnya.

tok tok tok

"Dek bangun".

"Cepet mandi... abis itu sarapan, Abang udah siapin dibawah" ucap Alvaro diluar kamar Alna yang masih tak henti-henti mengetuk pintunya.

Alvaro yang merasa Adiknya tidak menyahuti dari dalam langsung masuk begitu saja. Dan untungnya pintunya tidak dikunci.

Alvaro hanya geleng-geleng kepala melihat Alna tidur terlentang sambil mulutnya terbuka sedikit.

"Dek bangunn".

Alvaro yang merasa kesal langsung menarik selimutnya dengan kasar.

"Alnaa" teriak Alvaro.

Alna langsung mengerjapkan matanya kaget dan langsung bangun dari tidur pulasnya mengubah posisi menjadi duduk.

"Bangg gak usah teriak segala napa. Guekan kagett" dengan muka memelas sambil mengucek-ngucek matanya yang rasa masih mengantuk.

Alvaro memutar bola mata jengah. "Lo kebo banget sih Dek, lo kan mau sekolah kalo telat gimana. Nanti gue bilangin Bunda tau rasa lo" sambil mengoceh seperti ibu-ibu komplek dan berkacak pinggang.

"Bawel banget lo Bang".

Alvaro langsung melenggang pergi dan kembali menutup pintu kamar Alna.

Alna yang melihat Abangnya keluar dari kamarny langsung perhi kekamar mandi dan melakukan rutinitas paginya, dan bersiap-siap pergi kesekolah.

****

Dikelas 12 Ips 2 tepatnya dikelas Galen dalam keadaan hening yang sedang belajar pelajaran ekonomi yang diajari oleh Bu Endah.

Biasanya dikelas Galen sangatlah ricuh dan berisik. Tetapi karena pelajaran Bu Endah , mereka berusaha nyimak pelajarannya takut-takut disemprot mulut bawelnya Bu ekomoni. Dan sangatlah susah jika ingin mendapatkan nilai tinggi karena gurunya yang memang sangat pelit nilai.

Tidak dengan Erza dan Alden. Mereka selalu bisik-bisik dan mengobrol diwaktu belajar karena mereka duduk dibangku paling belakang, pojok pula.

Galen yang suka tidur dijam belajar tidak merasa terganggu dengan kebisikan mereka. Padahal Galen duduk dibangku depannya mereka.

Kring kring kring

Istirahat pun tiba, dimana para murid yang berbondong-bondong keluar kelas. Ada yang kekantin buat mengisi perut lapar mereka, ada yang langsung kelapangan buat bermain basket, ada juga yang hanya dikelas saja lebih tepatnya ciwi-ciwi yang suka bergosip ria.

Alna dan kedua sahabatnya langsung menuju kekantin dan mencari tempat yang masih kosong.

Disaat Adel beranjak dari duduk dan hendak memesan makanan buat kedua sahabatnya dan dirinya. Seketika dicegah oleh Erza yang tiba-tiba muncul didepannya.

"Eitss.. mau pesen makanan ya? sama aku aja pesennya, mau apa biar aku pesenin" ujar Erza sambil senyum-senyum gak jelas.

"Gak usah" ucap Adel ketus.

"Cuek banget sih, mau berbuat baik juga" Erza dengan muka cemberut dan merasa kecewa dengan penolakan Adel.

Kemudian Alden berbicara sambil terkekeh "Sabar bro. Kalo lo serius harus berjuang meski emang selalu ditolak terus" sambil menepuk bahu Erza pelan.

Erza hanya memutar bola mata malas merasa diejeki dengan perkataan Alden.

Si Adel dikasih yang ganteng malah nolak~ batin Kiara yang sedang duduk disamping Alna.

Adel yang melihat muka kecewa Erza langsung duduk kembali. Itu tandanya ia menerima tawaran Erza.

"Mie ayam tiga es teh tiga" ujar Adel tiba-tiba sambil menunjukkan muka datarnya.

"Kamu nerima tawaran aku? terus kenapa pesen mie ayamnya tiga? buat sendiri? emang abis?" dengan muka senangnya Erza langsung melontarkan pertanyaannya barusan.

"Bukan buat gue doang, buat Alna sama Kiara juga".

Alden yang mendengar itu langsung tertawa ngakak. Dikira ia tu makanan buat Adel sendiri eh malah sama sahabatnya.

Erza yang melihat Alden yang sedang menertawai dirinya langsung menoyor kepalanya agak keras.

"Kalo gitu gue juga dongg, sekalian sama mereka berdua" ujar Alden mengusap-ngusap kepalanya sambil menunjuk kearah Galen dan Elvin yang sudah duduk duluan dimeja pojok.

Erza melenggang pergi dan pura-pura mendengar tidak mendengarkan ucapan perintah Alden.

****

Drrtt

Sepergian Erza dan Alden. Alna langsung mengangkat telpon karena ponselnya yang bergetar.

Bunda❤

Terpampang nama Bunda dilayar ponselnya.

"Hallo bun!".

"Hallo Alna kamu lagi disekolah?".

Tanya Bunga dari sebrang sana.

"Iya Bun ini Alna lagi dikantin sama Kiara sama Adel".

"Oh gitu. Sayang Bunda kayaknya pulangnya diundur jadi seminggu deh gak papa yah. Soalnya abis ngurusin perusahaan Ayah yang disini, Ayah sama Bunda langsung berangkat ke Surabaya ada hal penting yang harus Ayah urus".

"Yah Bun kok lama banget sih,, gak bisa pulang cepet apa".

"Gak bisa sayang, Ayah sama Bunda pengennya juga gitu tapi pekerjaan Ayah masih banyak dan gak bisa ditinggal".

Alna yang mendengar kabar Ayah sama bundanya harus pulang seminggu lagi langsung mencemberutkan bibirnya.

"Yaudah deh Bun, Alna gak papa kok kan ada Bang Al dirumah".

"Maaf ya sayang".

"Iya Bun gak papa. Kalo gitu Alna tutup telponnya".

"Alna.. jangan sampe telat makan nanti maag-nya kambuh. Bunda gak mau kamu sakit. Abang juga Bunda perintahin langsung pulang kerumah gak nginep diapart".

"Iya Bun".

"Kalo gitu Bunda tutup".

Tut

Alna yang baru saja menyimpan ponselnya kesaku seragam langsung menoleh kepojok kiri merasa ada yang memperhatikan dirinya dari tadi.

****

TBC

Jangan lupa Vote and Coment.

ALGA||OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang