[20] Canggung.

30 9 0
                                    

Menjadi temanmu adalah yang aku inginkan. Tapi, untuk menjadi kekasihmu adalah semua yang pernah aku impikan.

~Galen Pratama Dermanta.

****

Mereka yang saat ini belanja bersama, tidak dengan Alna. Ia hanya berjalan mengikuti Nada Mamanya Galen disebelahnya. Whatt Mamanya Galen?

Ia merasa canggung saat ini, memang dirinya siapanya bisa ikut berbelanja bersama mereka. Galen? ia bukan siapa-siapanya hanya sebatas teman. Baru beberapa minggu ini pula Alna kenal dengan Galen, dekat pun tidak.

Kalau bukan Sea yang memaksa, Alna pasti tidak mau ikut bersama mereka terutama Nada Mamanya Galen. Bukan apa-apa tetapi ia merasa canggung sekaligus malu.

Galen hanya berjalan mengekor dibelakang bersama Galang. Galang awalnya tidak mau ikut serta, tetapikan ia yang mengajak Alna ketempat ini otomatis pulangnya pun Alna harus bersama dirinya.

Galen yang sedang berjalan disampingnya Galang entah mengapa dirinya tidak suka melihat Galang dan Alna bersama tadi.

Sepertinya Galang sudah mengenal Alna lama, pikir Galen. Karena dirinya melihat mereka sangat dekat, membuat ia menjadi tak suka.

Kenapa gue malah mikirin mereka? tanya Galen dalam hati. Dan ia pun merasa heran dengan dirinya sendiri tidak biasanya...

****

Kenapa Sea mengajak Alna untuk bergabung berbelanja, sama sicowok yang tidak ia kenal lagi.

Nada sudah tahu Alna tapi tidak dengan wajahnya. Ternyata cantik, kelihatannya ramah, mungil pula, Nada juga tidak tahu kalau Alna itu temannya Galen.

Sea sudah menceritakan semua yang terjadi diminimarket hari lalu kepada Nada.

Dan ternyata Nada bertemu Alna disini, diMall. Sangat kebetulan bukan.

"Kamu Alna temannya Galen kan" tanya Nada ramah.

Alna tersenyum kikuk, sangatlah canggung dengan situasi ini. Sepertinya Nada seumuran dengan Bundanya meski sudah berkepala empat tetapi Nada sangat cantik dan penampilannya sangat pas diusianya yang saat ini.

Memikirkan itu membuat Alna melirik Sea seketika, mereka berdua sangatlah mirip dilihat dari paras wajah.

"Iiya tan" Balas Alna tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Tetapi kenapa Mamanya Galen tahu nama dirinya. Padahal baru bertemu pertama kali dan itu membuat ia bertanya-tanya dipikirannya.

"Nama tante, Nada Mamanya Galen".

"Tante tahu nama kamu dari Sea. Waktu itu Sea cerita tentang kamu yang kejadian diminimarket itu" lanjut Nada seolah tahu apa yang ada dipikiran Alna.

Alna langsung melihat Sea, Sea yang dilihat seperti itu oleh Alna langsung cengengesan "Iya Kak, aku cerita ke Mama".

Galen menarik Nafasnya kasar. Sepertinya Mamanya itu suka dengan Alna. Terlihat dari matanya yang memandang Alna takjub dan tersenyum lembut.

"Oh gitu ya tan" Alna membalas dengan senyuman ramah.

Lalu mereka mengikuti Nada berkeliling Mall untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan.

****

Nada pun dibuat pusing dengan anak bungsunya yang minta ini itu.

Apalagi Alna yang harus mengikuti kemana Sea pergi. Dari tadi tangan dirinya ditarik-tarik kesana kemari sambil merengek. Dan terpaksa Alna mengikuti Sea kemana pun.

Kemudian setelah selesai semuanya, mereka saat ini berada diparkiran. Diantara mereka hanya Galen yang terlihat kerepotan karena kedua tangannya dipenuhi dengan belanjaan.

"Tante. Alna pulang duluan" ucap Alna dan menyalimi Nada diikuti Galang dibelakangnya.

"Kalo gitu kalian hati-hati dijalan, maaf tadi Sea ngerepotin kamu muku Al".

"Iya tan gak papa" ujar Alna tersenyum manis.

Galen yang dari tadi curi-curi pandang kepada Alna langsung tertegun. Melihat senyuman itu ia pun ikut tersenyum tipis.

Tidak menyadari bahwa Galang melihatnya tak suka.

Galang pun ikut tersenyum kepada Nada dan berpamitan. Ia menarik tangan Alna lembut dan membawanya kemobil. Dan itu semua tak luput dari pandangan Galen sambil berdecak sebal.

ckk

"Sea, sepertinya Abang kamu suka deh sama Alna. Mama tadi liat Abang kamu itu merhatiin Alna mulu" celetuk Nada dengan suara mengejek.

Galen yang sepertinya tertangkap basah dengan memperhatikan Alna dari tadi langsung memalingkan wajahnya kesamping, menyembunyikan rona merah, dan merasa panas dipipinya.

"Bangg... cepet deketin Kak Alna sebelum Kakak cowok yang tadi deketin duluan" ucap Sea dengan sedikit berteriak.

Nada terkekeh yang melihat Sea memojoki Abangnya.

"Mereka udah deket kali dek, udah keliatan" dan itu hanya bisa diucapkan dalam hatinya Galen. Sangat malu kalau ia mengakui.

****

TBC

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT.

Maaf kalo ada yang typo🙏

ALGA||OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang