six. jadian?

361 39 0
                                    

Happy reading

.
.
.

"Ehh le, aku mau ngomong sama kamu"

"Apa?" Bingung chenle

"Sebenarnya aku suka sama kamu dari dulu, tapi aku takut kamu nolak aku"

"Emm sebenernya aku juga suka sama kamu dari lama, perasaan kita sama"

"Kamu milikku le. Kamu punya ku"

"Tapi..."

Jisung memotong kata kata chenle dengan melumat bibir chenle dengan lembut. Chenle kaget akan hal ini, tapi Jisung menyuruhnya untuk membuka mulut agar ia bisa bermain dengan lidah chenle

Chenle yang menurut segera ia membuka mulutnya, dan benar saja Jisung segera mengajak lidah chenle beradu disana. Jisung mendekat ke arah chenle, mengusap rambut chenle dan mengelus leher chenle yang lembut seperti pantat bayi itu

Lidah mereka beradu, lama kelamaan semakin panas. Chenle kehilangan nafas dan memukul dada Jisung. Jisung yang mengerti segera melepaskan ciuman panas mereka

"Kamu gapapa kan?"

"Capek cung, kamu kok brutal banget sih?"

"Hahaha, gatau juga"

"Ish" chenle memukul pelan lengan Jisung. Jisung hanya tertawa kecil

"Yaudah, aku pergi dulu ya. Kamu jaga diri baik baik" sebelum pergi Jisung mengecup kening chenle terlebih dahulu

"Kamu juga hati hati ya"

"Siap babe"

Jisung meninggalkan chenle sendiri. Chenle segera berkerja hari ini. Hari yang sangat melelahkan, tapi demi bisa membayari biaya rumah sakit.

Chenle menuju tempat ia bekerja, menaiki bus sekitar 20 menit dan benar saja banyak pelanggan yang datang hari ini, chenle segera masuk dan berganti pakaian

"Maaf saya terlambat"

"Cepet kerja"

"Baik" chenle keluar dari ruangan itu dan bekerja hingga larut malam

Setelah bekerja chenle seperti biasa dikasih upah 100Won. Dia sudah bekerja beberapa hari ini, dan ini bisa membiayai rumah sakit Jaemin. Segera chenle menuju rumah sakit

Untung saja rumah sakitnya belum tutup, chenle masuk kedalam tepatnya di ruangan administrasi. Sampainya disana ia melihat papa Yoo sedang berbicara kepada seorang wanita

"Ehh chenle, ada apa kamu kesini?" Tanya dia

"Itu, chenle pingin bayar biaya rumah sakit ini"

"Jaemin ya? Udah dibayar le"

"Sama siapa? Kok chenle ngga tau"

"Sama seorang wanita berambut panjang"

"Iya yang berambut panjang itu banyak pa"

"Hahaha iya juga"

"Ih, yang bener atuh pa" chenle mempout kan bibirnya

"Iya iya. Dia bunda nya Jaemin le"

"Terus? Astaga, baik terima kasih pa" chenle membungkuk kan badan lalu berlari pulang ke rumah Jaemin

Berlari disepanjang jalan, melewati kerumunan, dan akhirnya sampai di depan rumah Jaemin. Dia melihat suara bergembira dari dalam rumah tersebut, chenle segera mengetuk pintu

PERFECT C || JICHEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang