seven. polisi

333 38 2
                                    

Happy reading

.
.
.

Jeno melihat ke arah Jisung yang sedang memainkan kancing bajunya. Jeno mengangkat kepala Jisung, dan mata mereka saling bertatapan. Jisung kemudian menempelkan bibirnya ke bibir Jeno. Jisung peka akan hal ini. Tentu saja Jeno langsung membalas nya

Mereka berciuman panas sekitar 5 menit. Dan Jeno tak lupa akan kegiatannya. Dia membaringkan Jisung dan menindihnya

"Mark, gausah kesini dulu" Jisung berteriak. Tidak ada jawaban dari Mark Lee

"Dia ngapain aja? Sampai ga keluar?" Bingung Jeno

"Kan lebih enak kita berdua dad. Daddy bisa sepuasnya sama icung" jawab Jisung sambil mengelus perut Jeno

Jeno yang tidak sabaran dengan hal ini, segera dia membuka bajunya. Alhasil sixpack nya kelihatan, dan itu membuat Jisung ingin sekali melakukan aksinya

"Wah, Daddy sangat berotot. Pasti yang dibawah gede"

"Bisa aja kamu sayang" Jeno mengusap pipi Jisung

"Bener deh, coba buka dad" Jisung menyuruh Jeno untuk membuka celananya

"Bukain gih, kan kamu yang mau"

Jisung berjongkok didepan Jeno. Membuka celana Jeno satu persatu, dan yang tersisa cuma boxser milik Jeno. Didalamnya terdapat burung besar yang sedang tegang. Jisung menelan ludah dengan kasar, betapa sakitnya jika ditusukkan di lubang tersempit milik Jisung

"Eung, besar. Atut" Jisung mempoutkan bibir

"Astaga sayang, ngga sakit kok" ucap Jeno dengan mengusap rambut Jisung

"Bener? Yaudh"

Jisung membuka semua celana Jeno. Kini Jeno sudah full naked, segera Jisung melakukan aksinya. Dia menekan tombol pada dinding. Tombol tersebut bereaksi sekitar 5 menit

Keluar tali pada dinding. Tali tersebut sangat tajam, hingga bisa membelah tubuh manusia. Jisung melakukan itu kepada Jeno. Tubuh Jeno terbagi menjadi dua bagian, untung saja Jisung berjongkok jadi dia tidak kena

"Cih, dasar" desis Jisung

Terlihat darah bercucuran dimana mana. Jisung menghentikan tombol yang dia pencet, dan menuju toilet untuk melihat keadaan Mark. Dan benar saja, Jisung sudah menyiapkan alat perangkap untuk Mark

Mark kini sudah tiada dengan keadaan sangat mengenaskan. Mulai dari kepalanya yang buntung, tangannya yang robek hingga dadanya terlihat sangat mengerikan

Jisung segera menuju keruangan tengah, dimana anak anak melakukan aksi yang tidak dibolehkan pada remaja umumnya. Desahan demi desahan keluar dari mulut mereka. Jisung yang mendengar ini menjadi agak risih, ya bagaimana lagi desahannya tidak enak

"Hey, berkumpul. Sudah melakukan aktivitas itu." Teriaknya sambil memegang mic yang ia bawa

"Elah ganggu aja lu Jis, orang lagi enak enak juga"

"Sudah. Mari berkumpul"

Semua murid berkumpul diruang tengah, Jisung mewawancarai sedikit tentang mereka. Mulai dari sifat mereka yang tidak masuk akal, atau sifat mereka yang merugikan orang lain.

Murid lain terlihat sangat heran, kenapa aib mereka bisa terumbar begitu saja? Jisung anak baru itu memiliki kekuatan?

"Lu tau dari mana? Lu jangan nyari masalah ye sama kita semua!"

"Pacar kamu sedang hamil, dan kamu pelakunya. Tapi kamu tidak mau tanggung jawab" jawab Jisung dengan santainya. Semua murid tertuju pada seorang siswa yang bernama Felix itu.

PERFECT C || JICHEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang