Happy reading
.
.
.Kini sekolah semua sudah selesai. Waktunya semua murid untuk istirahat
Chenle, Jisung masih berada di dalam kelas. Mereka berdua asik mengobrol disana, Yuta juga berada disana entah dia mau apa Jisung hanya was was kepadanya. Yuta keasikan bermain game sampai ia tidak tau bahwa ini sudah waktunya pulang
"Ayo pulang"
"Kamu dulu aja. Aku ada urusan"
"Jaga diri baik baik oke"
"Cium dulu dong"
Chenle mencium bibir Jisung dan segera pergi dari kelas. Yuta yang melihat chenle pergi dari sini segera ia menghampiri Jisung dan melihatnya dengan tatapan tajam
Jisung yang risih akan hal ini segera ia membuang muka malas dan bersiap siap untuk pulang juga.
"Lu ga pengen minta maaf gitu?"
"Ngapain gw minta maaf sama lu"
"Iya mungkin kek, karena gw masih suka sama lu"
"Plis deh Yut. Lu jangan ganggu hubungan gw"
"Apa sih yang ngga buat kamu"
"Maksud lu paan?"
"Lu kan murid baru. Sama kek gw kan? Lu lupa"
Jisung terdiam seketika
"Lu mantan gw"
"Jangan ungkit masa lalu Yuta!"
"Oh, masih inget ternyata lu?"
"Udah stop, gw bilang stop ya stop"
"Ayo jalin hubungan lagi sama kek dulu. Sedih bareng, ketawa bareng"
"Gw bilang stop!"
Jisung menusukkan pisau kearah dada Yuta. Yuta shok melihat kelakukan Jisung yang berbeda 180° dari Jisung yang dulu. Yuta merasakan sakit hebat yang terasa di dadanya
"Ini akibatnya kalo lo masih ungkit masa lalu, sama lo nampar pacar gw" Jisung menusukkan ke beberapa bagian. Sampai badan Yuta dipenuhi dengan noda darah
Yuta kini mati dengan keadaan mengenaskan. Baju Jisung dipenuhi bercak darah, ia tidak membawa baju ganti. Jisung harus apa sekarang?
"Oh shit"
Jisung mencoba membersihkan diri di toilet. Dan berjalan keluar sekolah dengan keadaan tidak memakai baju tetapi ia masih memiliki celana cadangan, jadi ia tidak naked.
ABS nya kini kelihatan sangat jelas. Untung saja Jisung diantar oleh supirnya, Jisung bisa selamat dari ini. Memasuki mobil dan berbaring disana
"Tuan gapapa kan?" Tanya supir pribadinya itu
"Gapapa, cepet jalan"
"Baik Tuan."
Mobil mereka berjalan dengan kecepatan sedikit cepat
~~~
"Chenle, gimana tadi sekolahnya?"
"Baik kok pa"
"Bagus deh"
"Pa. Besok chenle mau pamit ya, chenle mau kerumah bunda"
"Emang kamu udah baikan"
"Belum sih, tapi chenle pastiin. Bunda bakal percaya sama chenle"
"Kalo dia masih ngga percaya. Kesini aja ya, kamu papa anggap sama kaya anak sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT C || JICHEN✓
DiversosBerkisah dari seorang pria yang berkebutuhan khusus. Ia sering mendapat hinaan dari teman temannya bahkan gurunya sendiri, ia sering diuji oleh Tuhan. Tetapi ia masih bisa bertahan sejauh ini Dan dia bertemu dengan seorang pria kaya raya yang membua...