sixteen. penyesalan

253 22 0
                                    

Happy reading

.
.
.

Chenle sangat kaget akan hal ini, dia berusaha melepas ciuman itu, tetapi Jisung semakin menarik chenle agar mendekat. Alhasil ciuman mereka semakin dalam

Jisung melepaskan ciuman mereka dan memegang pipi chenle dan menatapnya. Chenle melihat mata Jisung yang berkaca kaca, tetapi chenle tidak peduli akan hal itu. Ia sinis kepada Jisung dan menepis tangannya dari pipi chenle

"Chenle beneran ya? Maaf"

"Tinggalin aku sendiri"

"Chenle ya"

"Jisung, tolong"

"Maaf"

"CAPEK AKU SUNG! KAMU NGERTI GA SIH" chenle menekan pergerakan tangannya dan pergi dari sini. Tidak peduli Jisung akan mengejarnya atau tidak

Yang hanya di pikiran chenle hari ini adalah pergi ke sungai Han. Chenle pengen banget kesana, menenangkan pikiran disana memang terbaik bagi chenle. Semoga saja Jisung tidak mengikuti dia

Chenle jalan menuju halte bis terdekat, dan menaikinya. Melihat sekitar bis dan duduk paling belakang

Satu satunya tujuan chenle hari ini adalah ke Han. Membeli makanan banyak disana, membeli soda ya walaupun itu pasti tidak boleh

Kini bis telah sampai, chenle segera turun dari sini. Ia melihat semua orang pada liburan seru seru disini. Dan ia melihat ada sosok yang mungkin ia kenal, dari siluetnya aja dia seperti

Chenle menepuk pundak dia. Dan dia pun menoleh kearah chenle yang sedang menatapnya

"Chenle?"

"Chenle kamu kemana aja? Ih bener bener ni anak ye"

Jaemin mencubit pelan lengan chenle mengajaknya duduk disampingnya. Dan tanpa ragu chenle bersandar di bahunya, menceritakan semua apa yang terjadi

"Kamu habis dari mana?"

"Maaf kak, chenle sibuk akhir akhir ini"

"Sibuk apa?"

"Ada deh kak"

"Boong ya?"

"Maksud kakak?"

"Gausah boong deh, itu telinga mu merah"

Chenle lupa, kalo setiap ia berbohong telinganya akan memerah

"Jadi gini kak, sebenarnya aku sama bunda bertengkar"

"Loh kok bisa?"

"Karna bunda nuduh chenle. Katanya aku yang nusukin pisau kearah kakak"

"Iya udah nanti kita pulang, terus bicara sama bunda ya"

"Jangan. Chenle takut bunda akan marah lagi"

"Ngga marah, kalo kamu berani ngomong yang sebenarnya"

Chenle terdiam. Dia ingin sekali menjelaskan semua kepada bunda, tapi ia takut.

Chenle masih menyender di pundak Jaemin. Ia sangat lelah hari ini, chenle butuh pelukan. Tapi tidak tau harus kepada siapa

Jisung mengikuti arah chenle, ia mengikuti chenle di sungai Han. Jisung melihat bahwa chenle bersama laki lain selain dirinya, dan ia segera menghampiri chenle dan menarik tubuhnya agar tidak berdekatan dengan cowo lain itu

Chenle tentunya kaget. Ia melihat Jisung dengan heran, kenapa ia mengikutinya? Chenle sudah melarangnya, apa dia tidak punya telinga atau bagaimana?

PERFECT C || JICHEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang