31 - Perihal Perjodohan
Bertemu dengan salah satu client di tempat umum seperti restauran dalam mall bukanlah sesuatu yang asing bagi Aresh. Meski kadang ia malas jika harus melakukan pertemuan di luar kantor, tapi Aresh tetap melakukannya dengan profesional--- ya kecuali saat client-nya adalah Zui. Perempuan itu terlalu banyak memasukan kehidupan masa lalu pribadinya ke dalam urusan pekerjaan.
Setelah urusannya dengan si client selesai, Aresh segera undur diri, berjalan keluar dari restoran tersebut. Namun, di tengah langkahnya yang lebar, tanpa sengaja matanya menyipit saat mendapati seorang pria dewasa bersama anak kecil yang tengah bermain di arena permainan anak-anak. Senyum keduanya mengembang lebar, sesekali tertawa saat si lelaki dewasa menggelitik anak kecil di depannya.
Melihat pemandangan yang terlampau manis itu, Aresh merasa janggal. Sepertinya ada sesuatu yang ia lewatkan sejauh ini.
Dengan langkah lebar, ia berjalan menghampiri keduanya. Meski tidak begitu dekat karena Aresh malas untuk masuk ke tempat bermain anak.
Saat ia sampai di tempatnya, anak kecil di depan sana menoleh lantas tersenyum saat menyadari keberadaannya.
"Daddy?!"
Aresh hanya diam sementara anak itu naik dari kolam bola dan menghampirinya membuat lelaki dewasa yang sedari tadi bermain dengannya ikut mendekat.
"El, sayang kok manggil dia daddy?" tanya Jackson yang tak lain adalah ayah Rafael sendiri. Tentu saja ia heran saat anaknya memanggil orang asing dengan panggilan daddy.
Atau sepertinya tidak, karena lelaki dengan pakaian formal di depannya ini bukanlah orang asing.
"Lama tidak berjumpa, apa kabar, tuan Derren?" sapanya ramah.
"Saya baik seperti yang anda lihat," jawab Aresh. Lalu keduanya kembali menunduk saat anak kecil yang berdiri di antara mereka kembali bicara.
"Daddy baru, daddy baru mau main juga di sini?"
"El ..." Jackson berjongkok mensejajarkan tinggi dengan sang anak. "El kenapa manggil dia daddy? Daddy El 'kan ini. Harusnya El manggilnya om, sayang."
"Tapi El harus manggi dia daddy karena dia akan jadi daddy barunya El," jawab anak itu polos. Seketika Jackson terdiam.
"Siapa yang bilang kaya gitu, Nak?" tanya Jackson lembut.
"Mommy."
Tatapan Jackson beralih menatap Aresh. "Apa ada yang terjadi antara kalian saat saya di Hongkong," tanyanya dingin.
Aresh menggedikan bahu. "Tidak ada yang spesial, hanya ada seorang client yang datang dan minta tolong agar saya menangani kasus perceraiannya bersama suaminya, karena si suami sudah lama pergi meninggalkan dia dan anaknya ke Hongkong. Bahkan suaminya tak pulang saat tahu anaknya sakit."
Jackson tersentak lalu kembali berjongkok, memegangi bahu Rafael lembut. "El sayang, El pernah sakit waktu daddy gak ada?"
Rafael mengangguk membuat Jackson segera memeluknya. "Maaf ya, daddy gak tahu kalau El sakit. Gak ada yang ngasih tahu daddy."
"Daddy khawatir?"
"Tentu daddy khawatir."
"Tapi daddy, El sekarang udah sembuh."
"Iya, daddy tahu El 'kan anak yang kuat." Jackson mengusap rambut Rafael lembut. "El sayang, El main lagi ya sama temannya, daddy mau bicara sama dia dulu." Anak kecil itu kembali mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
WGM - (Bukan) Nikah Kontrak -ft. Aresh
Novela JuvenilSelamat datang di We Got Married series! WGM berisi tentang tiga lelaki dewasa yang enggan menjalin hubungan serius. Komitmen tentang berumah tangga adalah omong kosong belaka. Tak ada satupun dari mereka yang tertarik dengan itu. Tapi bagaimana ji...