50 - Kencan Malam Minggu
Mereka tidak jadi pergi liburan karena Resya yang kembali muntah-muntah pagi ini. Aresh sudah mengajaknya ke dokter tapi gadis itu menolak.
"Minum dulu susu coklatnya biar perut kamu hangat." Aresh menyerahkan gelas susu coklat di tangannya.
"Om, agak jauhan coba. Jangan deket-deket banget nanti aku mual lagi."
Aresh hanya menurut, sadar diri belum mandi.
"Mau saya buatkan sarapan bubur?" tawarnya saat melihat susu coklat di gelas itu tinggal setengahnya lagi. Tapi Resya menggeleng.
"Om?"
"Hm?"
"Aku pengen pizza deh!" ujar gadis itu tanpa beban.
Aresh menoleh kaget. "Pizza? Pagi-pagi begini?"
Resya mengangguk sedangkan yang lebih tua hanya cengo karena keinginannya.
"Jam segini belum ada restoran yang buka, Resya."
"Aku gak nyuruh om buat beli pizza, aku maunya om yang bikin sendiri. Inget gak dulu om pernah bikin dan rasanya tuh enaaak banget!" seru gadis itu penuh drama.
"Ini masih pagi, jangan aneh-aneh, Mong! Gak sehat makan pizza jam segini."
Yang lebih muda malah berdecak sebal dengan mata berkaca-kaca lalu mengalihkan pandang ke arah lain, menarik selimut menutupi tubuhnya. "Kalau gitu aku tidur lagi aja."
"Kok tidur lagi? Liburannya gimana?"
Resya menggeleng. "Gak mau ah, capek, males mau rebahan aja!"
Aresh hanya bisa menghela nafas sabar. Menatap nanar gundukan selimut di depannya. Padahal ia sudah memesan tiket ke taman bermain untuk mereka hari ini. Mengabaikan egonya yang mengatakan bahwa ia sudah tua, Aresh hanya ingin menyenangkan istrinya yang masih berjiwa muda. Karena ia tahu selama ini Resya selalu kesepian di rumah. Istrinya selalu bosan dan Aresh ingin mengajaknya liburan.
***
Pada akhirnya akhir pekan mereka hanya dihabiskan dengan rebahan di atas kasur. Setelah agak siang sikap menyebalkan Resya perlahan hilang. Ia tidak lagi menginginkan pizza di pagi buta. Setelah Aresh berolahraga dan mandi, gadis itu bahkan memintanya untuk cuddle di atas ranjang. Tentu saja Aresh turuti.
TV di kamar menyala seharian penuh, Resya tidak ada bosannya menonton tayangan-tayangan yang menurut Aresh tidak seru sama sekali. Mereka benar-benar menghabiskan hari di atas kasur, hanya turun untuk makan dan ke kamar mandi, selain itu ya cuddle di ranjang.
"Mong?"
"Hng?"
"Kamu enggak mau malam mingguan? Makan di luar atau apa gituh?"
Resya berpikir sejenak. Kapan lagi mereka punya waktu untuk berkencan di malam minggu begini, biasanya Aresh masih sering membawa lemburannya ke rumah. Hari ini saja tumben-tumbenan suaminya ini menghabiskan seharian penuh dengan dirinya.
"Ayo deh!" Resya segera bangun, beranjak keluar kamar untuk bersiap. Kebanyakan bajunya memang masih di simpan di kamar atas, hanya sebagian yang sudah dipindahkan ke kamar Aresh karena lemarinya keburu penuh.
***
Tak Aresh sangka ia akan bertemu adiknya di culinary night ini, yang jelas jelas bukan lingkungan main Arkha.
Namun saat melihat gadis yang tengah duduk menunggu di mobil adiknya, Aresh paham. Ia juga menyuruh Resya menunggu di mobil karena antrian di tempat mie ayam cukup panjang. Tempat makannya sangat ramai di malam minggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WGM - (Bukan) Nikah Kontrak -ft. Aresh
Novela JuvenilSelamat datang di We Got Married series! WGM berisi tentang tiga lelaki dewasa yang enggan menjalin hubungan serius. Komitmen tentang berumah tangga adalah omong kosong belaka. Tak ada satupun dari mereka yang tertarik dengan itu. Tapi bagaimana ji...