🍃 48 - Kamu Tambah Cantik

948 112 17
                                    

48 - Kamu Tambah Cantik

Keduanya menghirup oksigen rakus, kelelahan setelah kegiatan panas mereka barusan. Aresh tersenyum, menatap gadis di bawahnya penuh puja. Mata terpejam, pelipis yang masih mengucurkan keringat juga rambutnya yang basah terlihat semakin seksi di matanya. Jangan lupakan bibirnya yang sedikit terbuka guna meraup oksigen seolah kembali menggoda imannya.

Aresh menunduk, mengecup singkat benda kenyal itu membuat si gadis membuka mata.

Tangan Aresh terulur mengelap keringat di pelipisnya seraya menyingkirkan poni yang menghalangi dahi gadis itu.

"Capek ya?"

Resya hanya mengangguk, membuat Aresh terkekeh kecil. Ia kembali menunduk, mendaratkan kecupan di dahi Resya.

"Kamu tambah cantik kalau lagi keringetan gini, mau saya bikin tambah berkeringat lagi gak?" godanya yang suksek mendapat erangan manja dari gadis--- ah sekarang dia bukan gadis lagi.

"Om! Aku tuh capek!"

"Iya, iya mau mandi dulu apa langsung tidur?"

"Tidur." Resya menjawab singkat dengan mata yang kembali tertutup, mengabaikan fakta bahwa tadi Aresh mengeluarkan benihnya di dalam. Bodohnya ia juga lupa untuk meminum pil KB-nya.

"Aku mau tidur aja," ucapnya lagi. Aresh mengangguk, kembali mengusap rambut Resya penuh sayang.

"Ya sudah sekarang tidur, biar nanti saya yang bersihin badan kamu."

"Tapi pengen dipeluk sama om Aresh."

Lagi, Aresh kembali terkekeh. Turun dari atas tubuh Resya lalu menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukan.

"Om?"

"Hm?"

"Kayanya sekarang masa suburku deh," ujarnya di tengah rasa kantuk yang menyerang. Bahkan ia bertanya antara sadar dan tidak sadar.

Masih dengan tangan mengelus rambut sang istri Aresh menyahut. "Saya tahu, makanya sengaja saya keluarin di dalam."

Namun tak ada lagi sahutan dari yang lebih muda. Aresh menunduk dan mendapati wajah manis sang istri dengan mata yang sudah terpejam. "Maaf ya bikin kamu capek." Ia kecup dahinya penuh sayang.

"Saya sayang kamu, Resya ..." Dan calon anak kita.

***

Tak terasa sebulan berlalu begitu cepat. Aresh keluar dari kamar dengan pakaian rapi siap bekerja. Ia menghampiri Resya yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan.

"Pagi, Om!" sapanya, tersenyum cerah seperti biasa.

"Pagi," balas Aresh seraya mengacak poni istrinya. Kegiatan yang selalu ia lakukan setiap pagi. Inginnya sih menciumnya, meminta jatah morning kiss, tapi Resya malu-malu dan selalu menolaknya.

"Kamu ada acara ke mana hari ini?" tanya Aresh di sela kegiatan makannya.

Resya menggeleng. "Gak ada sih, aku cuman mau istirahat aja di rumah."

"Kamu sakit?"

"Hng? Enggak, cuman agak kurang enak badan aja, kayanya masuk angin deh."

"Apa perlu kita ke rumah sakit?" tanya Aresh khawatir.

"Gak usah, Om. Aku cuman butuh istirahat aja, om gak usah sekhawatir itu."

Karena Resya berkata demikian, Aresh pun hanya mengangguk mengiyakan. "Pokoknya kalau ada apa-apa jangan lupa kabari saya, ya?"

WGM - (Bukan) Nikah Kontrak -ft. AreshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang