mysterious girl

77 5 5
                                    


Pagi ini suasana Villa cukup ribut, sebab Rapka dan Rafael tak henti-hentinya berebut permen cokelat. Rafael yang meminta, dan Rapka yang tidak mau mengasih dengan alasan takut Rafael sakit perut karena cokelat.

"Bangsat! Ya berarti lo juga gaboleh makan!" Rafael ingin merampas toples kaca yang berada di naungan Rapka.

"Badan gue mah udah kebal, jadi ga bakalan sakit perut." Rapka masih kukuh tak mau mengalah.

"Kalian tuh kaya anak kecil tau ga? Rapka ayo kasih." Ujar Andraa menyudahi pertengkaran antara 2 sahabatnya itu.

"Ck! iya iya deh." Rapka memberi Rafael 3 permen cokelat.

"Eh eh lo semua tau gak?" Ucap Rapka tiba-tiba menarik perhatian teman-temannya.

"Kenapa?" Leora yang sedang sibuk mencuci piring pun tertarik ikut ke dalam obrolan tersebut.

"Barusan ada berita katanya ada kasus perempuan dimakan hewan buas, dan setelah gue telusuri, ternyata kasus nya di sekitar sini."

"Lo serius?" Rafael mengambil TV remote lalu menyalakan saluran berita. Dan kebetulan sekali berita yang sedang di bawakan reporter itu tentang kasus perempuan di makan hewan buas yang sedang mereka bicarakan.

"Anjirr beneran dong!" Audrey melongo sembari melahap potongan roti sandwich milik nya.

Sementara Gibran terdiam, diam-diam pikiran pria itu tertuju pada suatu hal.

• • • • • • •

Siang ini Gibran, Leora, Andraa, Rafael, Rapka dan Audrey memutuskan mendaki gunung menuju puncak untuk melihat Sunset dan Sunrise.

"Udah siap?" Gibran memperhatikan Leora yang sedikit kerepotan memakai sepatunya.

"Bentar, ini susah banget." Leora berusaha memakai sepatunya yang tak kunjung terpakai hingga tangan nya kini terasa kebas.

Tiba-tiba sebuah tangan terulur membantu Leora menggunakan sepatunya, Leora hanya diam terpaku saat orang itu dengan santainya memakaikan sepatu di kaki Leora dengan mudah.

"Lain kali pake sepatu yang gampang di pake aja." Ujar Andraa dengan tangan fokus mengikat tali sepatu Leora serta memastikan tali nya agar tidak cepat lepas.

"Hehe iyaa, thanks." Leora cengengesan saat mendengar teguran dari Andraa.

"Bisa berangkat sekarang?" Gibran yang sedari tadi merasa terabaikan pun membuka suara.

"Oh iya, ayok!" Leora langsung berjalan lebih dulu menghampiri Audrey yang berdiri di bawah pohon.

"Mau Taruhan?"

Ucapan Andraa saat itu cukup menarik perhatian Gibran. Gibran pun menyergit tak tahu apa maksud Andraa.

"Taruhan?"

"Iya Taruhan. Siapa yang bisa ajak Leora sampai duluan di puncak, dia pemenangnya."

Andraa menatap kedua netra milik Gibran dengan teduh. Satu keunikan Andraa, laki-laki itu memiliki tatapan yang teduh dan sayu di saat waktu-waktu tertentu.

Gibran hanya terdiam menatap temannya itu sebelum akhirnya berkata "Lo suka sama Leora?"

"Dari SMP."

Gibran tercekat saat mendengar kalimat itu, Gibran jadi teringat insiden perkemahan yang menimpa Leora saat SMP. Leora di nyatakan hilang di hutan dan kabar itu membuat Andraa sampai menangis uring-uringan. Gibran tak percaya saat Andraa mengatakan bahwa laki-laki itu hanyalah sahabat Leora. Tapi saat ini lihatlah? Andraa dengan entengnya mengatakan dirinya menyukai Leora tanpa ada kendala sedikit pun.

OUR TRIP [Ghost] ✓ Adventure With GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang