proof of love

31 3 3
                                    



Rafael menginjak pedal gas dengan kecepatan penuh, entah apa yang Rafael pikirkan saat itu. Setelah dari rumah sakit dan dengan keadaan kemeja di penuhi bercak darah, Rafael pun berhenti di salah satu rumah yang sudah lama tak Rafael kunjungi selama berminggu-minggu.

Rafael memencet bel pintu berkali-kali, namun tiada balasan dari sang pemilik rumah. Tapi setelah itu Rafael mendapatkan tepukan di pundak nya

"Rafael?"

"Na.." Disaat itu juga Rafael menjatuhkan diri ke pelukan Kanara.

Kanara ialah wanita asal Surabaya yang bekerja di kantor Rafael. Sudah 3 tahun wanita itu bekerja padanya.

"Kenapa?" Lembutnya suara Kanara sembari mengelus punggung lebar Rafael.

"Gapapa.." Rafael serentak langsung melepaskan pelukannya pada wanita di depannya itu.

"Baju kamu kenapa?" Kanara menatap setiap inci pakaian Rafael yang terlihat lusuh dan terdapat sedikit bercak darah disana.

"Panjang ceritanya." Rafael menunduk, ia menggenggam tangan Kanara dengan erat dan tatapannya terlihat dalam.

"Aku mau nginep, boleh kan?" Kata Rafael sekali lagi.

"Kalau Rona tau gimana? Dia kan tukang ngekor." Kanara memalingkan pandangannya.

"Kalau dia berani macem-macem, aku tinggal pecat dia." Rafael masih setia menatap wanita di depannya itu.

Perihal Rona, Rafael sedang berusaha menjauhi wanita itu karena suatu alasan. Ternyata Rona selama ini hanya mengincar hartanya, bahkan setiap minggunya Rafael harus mengirimkan uang ke rekening wanita itu, jumlahnya pun tak sedikit, bahkan sampai 100jt perbulan.

"Berapa kali aku bilang sama kamu, Rafael. Jangan mudah percaya sama perempuan semacam dia, bodo amat kalau so'al uang, kalau kamu jadi nikahin dia, apa dia bisa sayang sama anak kamu?" Ujar Kanara tanpa menatap Rafael.

Rafael hanya diam tak berkutik.

"Kamu udah kenalin Rona ke Naira, kan?"

Rafael mengangguk kecil, Rafael merasa bersalah, tidak seharusnya ia mempercayai Rona.

"Mendingan kamu pulang, Naira pasti nyariin kamu."

"Aku mau tidur sama kamu."

"Gausah gila Rafael!"

"Kanara... Please..." Rafael kembali meraih tangan Kanara disertai tatapan memohon nya.

• • • • • • •


Leora meregangkan tubuh nya yang hampir dibuat remuk akibat harus bolak-balik rumah sakit semalam, dalam keadaan seperti itu tidak memungkinkan Leora melakukan pekerjaan banyak, jadi setelah bangun ia hanya kembali merebahkan diri dan bermain ponsel. Sementara Andraa sudah kacau balau, pria itu bahkan tidur tanpa mengenakan atasan. Pertanyaan Leora saat ini hanyalah 1

Apa gak dingin?

Seperti nya Leora harus bertanya kepada rekan-rekan Andraa, terutama Gibran yang sering 1 kamar dengan Andraa sewaktu SMP hingga SMA, apa suami nya ini memiliki kebiasaan tidur tanpa menggunakan atasan?

Leora hendak menaruh ponsel nya di atas nakas, tapi tiba-tiba ponsel itu berdering, Leora mendapati nama Aji tertera di layar ponselnya.

Leora mengangkat telfon tersebut, tetapi seketika raut ekspresi nya berubah saat Aji mengatakan bahwa Rafael semalam tidak pulang kerumah.

Kemana Rafael pergi??

Saat sambungan terputus mendadak Leora langsung kocar-kacir. Dengan suara cempreng nya Leora pun berteriak dan menghentakan kasur beberapakali sembari meneriaki sang suami.

OUR TRIP [Ghost] ✓ Adventure With GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang