Di hari ini. Andraa telah menepati janjinya sebagai seorang anak, yakni membahagiakan orang tuanya dengan cara ia menjadi seorang dokter. Usaha nya tidak sia-sia, demi pencapaian itu, Andraa rela harus lost contack dengan seseorang yang menurut nya spesial. Hari ini ia baru saja selesai menangani salah satu pasien nya, wanita berumur 30 tahun yang harus menderita penyakit kista ovarium akut. Besok adalah jadwal wanita itu operasi, jadi hari ini ia cukup sibuk, hingga terus mengabaikan pesan dari orang-orang terdekatnya.
Ah ya, tentang jawaban Leora. Andraa masih berpikir tentang jawaban wanita itu. Diumur nya sekarang ini, tidak mungkin ia menahan hasrat nya untuk segera menikah? Sementara teman-temannya rata-rata sudah memiliki keluarga dan mempunyai anak.
Bundanya sudah mengenalkan beberapa wanita, tapi sayangnya tidak ada yang bisa membuatnya tertarik. Hanya ada 1 wanita yang bisa membuatnya menggila akan cinta.
Pukul 8 malam ia baru saja sampai dirumahnya. Bukan rumah orang tuanya atau siapapun, benar-benar rumahnya. Ia di gajih dan di bayar dengan harga fantastis, sampai akhirnya ia bisa membeli apapun yang ia sukai. Sang bunda tidak pernah melarang Andraa membeli apapun yang ia suka, kecuali jika ia membeli barang yang tidak berguna.
Andraa merebahkan diri di sofa dan menghela nafas. Rasa rindu begitu menggebu di hatinya. Merindukan seseorang memang se menyakitkan itu ternyata.
Banyak yang berubah di dalam dirinya. postur tubuh Andraa, tubuh nya berotot dan sedikit berisi, membuat kemeja yang di kenakannya sedikit ketat hingga menonjolkan sedikit otot-ototnya. Teman-temannya sempat tidak mengenalinya, dan itu membuat teman-temannya tidak mengenali Andraa saat di bandara. Menyebalkan sekali!
Lamunan Andraa seketika buyar ketika ia mendengar suara dentingan bel pintu. Andraa pun dengan langkah santainya membuka pintu itu.
"Hey what's up bro!"
"Ya ampun.." Andraa tergelak saat mendapati Rafael berada di depan pintu.
Andraa melihat ke arah belakang Rafael, disana sudah ada Audrey, Rapka, dan.. Leora. Di belakang Leora terlihat menggendong anak kecil.
Saat ini keadaan ruang tamu cukup ramai, Di tambah Rapka yang pintar mencairkan suasana.
"Ga ada pikiran mau nikah?" Ucap Rafael yang membuat keadaan sunyi.
"Ah itu-"
"Secepatnya."
Sontak Andraa bungkam. Mendengar ucapan Leora barusan mendadak membuat jantung nya berdegup kencang. Apakah Leora benar-benar menerima pinangan nya?
"Serius?"
Leora menatap Andraa antusias, wanita itu mengangguk. Hanya dengan anggukan itu membuat Andraa refleks berteriak lantang.
"SERIUSAN?!!"
Rapka pun yang sedang meminum air soda nya tiba-tiba tersedak.
"Ettdah buset, biasa aja ngapa!" Rapka mendelik.
"Udah si biarin, lagi seneng tuh mereka." Audrey terkekeh saat melihat raut wajah suaminya itu.
"Serius, Ra?"
Sekali lagi, Andraa hanya mendapatkan angggukan dari Leora.
"Minggu depan kita nikah."
"HAH?!!!" Kejut Audrey, Rapka, Rafael, dan Leora secara bersamaan.
• • • • • • •
"Yakin mau pulang?"
"Aku yakin."
Gibran mengelus surai rambut sang istri dan tak lupa menatap wanitanya dengan tatapan teduh. Sebenarnya Gibran sudah ada rencana ingin mengajak sang istri pulang ke tempat kelahirannya, tapi tidak di sangka-sangka ternyata sang istri harus melahirkan, usia putra mereka masih sekitaran 8 bulanan. Gibran memutuskan mengurungkan niatnya untuk sementara.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR TRIP [Ghost] ✓ Adventure With Ghost
Teen FictionSuatu tragedi yang dapat dikenang dalam sejarah hidup mereka, pertumpahan darah, pengorbanan, cinta, dan menjadi saksi bisu tentang keberadaan mereka yang tidak nyata. Gibran yang mencoba memecahkan kasus arwah perempuan, arwah perempuan tersebut me...