"Aduh bunda sakit!"
"Kenapa si kamu, ganti perban doang lebay."
Andraa meraung kesakitan sambil memeluk sang bunda, setengah hari ini Leora yang menemani nya dirumah sakit, sebab sang bunda sedang sibuk karena pekerjaan.
"Ayah pelan-pelan yah, aww!!" Andraa memekik saat luka tembakan di bagian dadanya kini di basuh dengan kapas yang di tetesi alkohol.
"Ini pelan-pelan.. sabar dong." Guinandra selaku dokter disana pun ikut turun tangan untuk mengobati putra semata wayangnya.
"Kamu nekat banget sih! Kan ada polisi, kamu jadi ikut ke tembak begini, kan?" Tarasati yang kini sedang di peluk putranya pun dengan mudah ia menyentil dahi putranya.
"Jangan di sentil dong.." Andraa memasang muka memelas membuat Leora muak saat melihatnya.
"Bandel." ucap Leora dengan tawa kecil nya.
"Liat tuh bunda!" Andraa menunjuk Leora seolah-olah pria itu mengadu kepada bundanya.
"Emang bener kata Leora, kamu bandel." Jawab Tara seadanya.
"Bundaa~" rengek nya.
"Diem jangan banyak rengek, kaya anak kecil aja." Ucap sang bunda sembari merapikan Surai rambut putra nya dan beberapakali mengelusnya.
"Sudah selesai." Sang ayah pun beranjak untuk membereskan barang-barang yang telah digunakan dan membuang bekas perban tersebut.
"Bunda pulang dulu ya? bunda mau masak sama beres-beres rumah, nanti malam bunda kesini lagi bawa makanan kesukaan kamu."
"Di bikinin makanan kesukaan pas sakit doang." Ucap Andraa berbisik, namun masih bisa di dengar.
"Bunda denger, Andraa."
"Hah? e-engga kok Bun, hehe." Andraa cengengesan.
"Leora bunda titip Andraa ya? Nanti bunda kesini lagi, nanti bunda masak buat kamu juga."
"Siap bunda."
Setelah Tarasati dan Nanda keluar dari ruangan lalu hening pun menyelimuti keduanya selama beberapa menit.
"Btw lo tau hp gue gak?" Andraa memulai topik.
"Gue gatau, dimana emang?"
"Kalo gue tau ngapain gue nanya coba? Hp gue ilang anjir."
Andraa diam, Leora pun ikut diam. Andraa berpikir kemana ponsel nya pergi saat ini, apa mungkin terjatuh?
"Apa jangan-jangan jatoh ya?"
"Iye kali."
"Yah ntar cewe-cewe gue nyariin gimana?" Ucap Andraa tanpa ia sadari.
"Hah?! Punya cewek lo?!"
"Emang gue bilang apa tadi?"
"Bego. Jelas-jelas lo bilang 'yah ntar cewe-cewe gue nyariin gimana?' ga mungkin kuping gue bermasalah!"
"Oh."
Leora melotot saat mendengar respon Andraa, rasa ingin meninju wajah Andraa pun bergejolak di tubuhnya.
"Oh doang?!"
"Ya lagian ni ya, gue ga mungkin ada cewe. Sekalipun gue suka sama seseorang, tu orang gapeka nya beneran minta di tabok pake ekor buaya!"
Seketika Leora berpikir sejenak, apakah yang di maksud Andraa itu adalah dirinya?
"Gue?" Tanya Leora sok pede
"Dih pede, yakali gue suka sama lo, ogah bener."
"Pedes amat."
"Minum." Ledek Andraa.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR TRIP [Ghost] ✓ Adventure With Ghost
Novela JuvenilSuatu tragedi yang dapat dikenang dalam sejarah hidup mereka, pertumpahan darah, pengorbanan, cinta, dan menjadi saksi bisu tentang keberadaan mereka yang tidak nyata. Gibran yang mencoba memecahkan kasus arwah perempuan, arwah perempuan tersebut me...