the day : end of tragedy

22 3 0
                                    



Jauh disana, nafas Agam menggebu, ia dan para anak buah nya kini saling bergulat dengan anak buah Erina.

"Jangan harap kalian bisa mencegah Erina!" John menatap sengit Agam.

"Keadaan selalu berpihak kepada kebaikan." Dengan sergap Agam membalik tubuh pria bongsor itu, lalu tak lupa ia juga meninju wajah pria itu hingga dia tidak berdaya dan tergeletak di tanah.

Tiba-tiba saja mobil-mobil besar berdatangan dan mengepung anak buah Erina.

"ANDRAA LO CARI LEORA CEPET!!" Rapka berteriak nyalang, ia sendiri masih sibuk bergulat degan salah satu anak buah Erina.

Andraa pun berlari kearah kepulan asap di ujung Hutan. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena ceroboh. Rencananya tidak sesuai perkiraan akibat kecerobohannya. Andraa harap ia tidak terlambat.




"Papa.. maafin Leora pa.." Batin Leora melirih perih, dirinya sangat ingin memeluk papanya sebelum ajal menjemput.

Erina membiarkan Leora yang sedang terselimuti bayangan hitam bersama dengan Susan.

Hingga ritual di mulai, Leora hanya bisa pasrah. Ke fokusan Erina masih tetap terjaga walaupun ia mendengar suara tembakan lepas ke udara berkali-kali.

Angin mulai berhembus kencang. Erina masih setia membaca kitab kuno yang ada di tangan nya tanpa henti.

Disisi lain Andraa baru saja tiba dan melihat dengan mata kepalanya sendiri kejadian yang ia takutkan akhir-akhir ini. Andraa melihat Leora sedang diselimuti bayang-bayang hitam.

Andraa memberanikan dirinya untuk mendorong Erina yang seperti sedang lengah karena terlalu fokus membaca Alkitab, dengan segera Andraa membekap mulut Erina menggunakan tangannya, lalu Andraa merampas Alkitab yang ada di tangan Erina dan membuangnya ke jurang.

Saat kitab tersebut jatuh ke dalam jurang dimana terdapat air terjunnya disana, bayangan hitam pun mulai berangsur menghilang dan bulan kembali berwarna seperti semula.

"APA-APAAN INI!!" Erina berteriak nyalang dengan keadaan muka memerah seperti terbakar.

"TANTE INI IBU MACAM APA?!! SAMPAI-SAMPAI LEORA TANTE JADIKAN JAMINAN UNTUK IBLIS!!" Andraa menarik kerah pakaian Erina, ia marah

"KAMU DENGAN AYAHMU ITU SAMA SAJA! SELALU IKUT CAMPUR!" Ucap Erina sembari menahan rasa panas yang mulai menjalar di seluruh tubuhnya.

"Saya ikut campur karena anak Tante ini ialah calon istri saya." Ucap Andraa memelan.

"SAYA TIDAK AKAN MEMBIARKAN SEORANG IBU MACAM ANDA MEREBUT CALON ISTRI SAYA!" Andraa meluapkan amarahnya, tidak peduli jika sebenarnya Erina adalah calon ibu mertuanya.

"Maaf.. ibu mertua." Ucap Andraa sekali lagi lalu mendorong Erina ke dalam jurang.

Erina terjatuh ke dalam jurang yang terdapat aliran air deras di bawahnya. Erina sudah tewas dilahap air dan api. Walaupun api akan kalah dengan air, tapi kini keduanya bersatu untuk menghabisi Erina.

Leora sudah tak sadarkan diri sedari tadi. Bagaikan angin lewat Susan tiba-tiba saja menghilang begitu saja.

Andraa berlari memeluk Leora, badan Leora begitu dingin dan wajahnya membiru. Andraa melepaskan jaket nya dan menyelimuti Leora dengan jaket itu. Tanpa ada ragu sedikitpun, Andraa menciumi setiap inci wajah Leora.

"Bangun.. aku disini, sayang?" Andraa membisik.

Andraa tau Leora pasti bisa melewatinya. Semuanya sudah selesai dan Leora selamat walaupun dalam keadaan mengenaskan.

OUR TRIP [Ghost] ✓ Adventure With GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang