3. Pernikahan

537 97 17
                                    

Don't forget to vote! Happy reading ♥




—————–—REOCCUR———————




"Chimon bangun sayang."

Suara halus menyeruak megangu mimpi indah Chimon. Pria manis itu menggeliat mengambil alarm di atas nakas.

"Pa..." panggilan Chimon menghentikan langkah Gun untuk keluar dari kamar Chimon.

"Kenapa sayang?"

"Ini masih jam 3 pagi Pa. Chimon masih ngantuk," rengeknya membuat Gun menggelengkan kepalanya.

Bukankah Chimon yang ingin menikah hari ini? Seharusnya dia antusias, bukannya malah melupakannya.

"Kamu harus siap-siap. Hari ini kan hari pernikahan kamu."

Dua kalimat itu mampu membuat mata Chimon membulat sempurna.

"Pa..."

"Kenapa lagi Chimon"

"Gak bisa batalin aja ya? Kemarin Chimon cuma bercanda kok" rengeknya.

"CHIMON! PAPA GAK SUKA KAMU MAIN-MAIN SAMA PERNIKAHAN! MENIKAH ITU CUMA SEKALI SEUMUR HIDUP," tegas Gun.

"TAPI PA! NANON DULUAN YANG MAU MAIN-MAIN SAMA CHIMON. APA SALAHNYA CHIMON IKUT MAIN-MAIN," jawab Chimon tak kalah tegas.

"CHIMON WACHIRAWIT ADULKITIPORN!!!" seru Off yang kini sudah berdiri dibelakang Gun. Bahkan Gun pun ikut terkejut karna teriakan itu.

Chimon menundukan kepalanya takut "Iya-iya Chimon mandi sekarang." Chimon segera berlari ke kamar mandi namun belum sempat tangannya menyentuh knop pintu, suara Off kembali menghentikan nya.

"Berhenti bermain-main atau nanti kamu sendiri yang nyesel. Kalau kamu mau gak jadi nikah, Papi bisa batalin."

***

Chimon menatap pantulan dirinya sendiri dicermin. Setelah berdebat cukup panjang dengan Papi-nya, Chimon memutuskan untuk melanjutkan pernikahannya. Dia tidak mungkin mempermalukan Papi dan Papanya, terlebih lagi ada Ayah Tay dan Papa New yang akan menanggung malu jika dia membatalkan pernikahannya.

"Tuan sangat cantik," ucap salah satu penata rias Chimon.

Chimon merenggut. Tidak bisakah dia melihat betapa tampannya Chimon? Bagaimana dia bisa mengatakan Chimon cantik?"

"Terserah apa katamu," sinis Chimon.

Chimon menghela nafasnya saat pintu diketuk dari luar. Ini saatnya dia menyerahkan hidupnya pada seseorang yang dulu membuat dirinya uring-uringan. Chimon meruntuki dirinya yang bertindak implusif tapi dia tidak menyesal. Dia akan balas dendam terhadap Nanon.

"Anak Papa cantik banget," ucap Gun saat melihat anaknya dengan setelan jas dengan rambut yang ditata sedemikian rupa.

"Pa. Apa Papa gak liat Chimon ganteng kayak gini? Kenapa dibilang cantik coba?"

"Iya deh iya." Gun memberi kode pada perias Chimon untuk meninggalkan mereka berdua di dalam ruangan.

"Sayang, Papa harap kamu gak akan pernah nyesel karna pernikahan ini," ucap Gun memulai pembicaraan saat mereka sudah berhadapan.

"Chimon gak akan pernah nyesel," batin Chimon.

"Papa harap jika ada masalah diantara kalian, kalian bisa selesaikan dengan kepala dingin."

"Sepertinya gak bisa."

"Papa harap kamu selalu bahagia sama Nanon."

"Ya...Semoga."

Reoccur ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang