4. Perdebatan kecil

534 94 37
                                    

Sebelumnya aku mau ingetin lagi cerita ini cuma fiksi! Gak ada sangkut pautnya sama kehidupan aktor/aktris nya!
Jadi jangan komen 'kok dia di jadiin perusak' or segala macem oke?

Happy reading!






—————–—REOCCUR———————






"Jangan pernah ganggu Chimon lagi. Dia udah jadi milik gue!" desis Nanon.

"Come on dude! I know you're not love him," ucap Love dengan santainya. Dia tidak habis pikir kenapa Chimon bisa menyukai pria dihadapannya ini.

"I love him!" tungkas Nanon.

"Okay. Wait and see what can i do!"

"Jangan coba-coba rebut dia dari gue!" sentak Nanon. Sebenarnya Nanon tidak tau siapa gadis ini, mungkin mantan Chimon?

"Gue gak ngerebut! Gue cuma pingin Chimon bahagia sama orang yang dia cinta bukan sama orang yang dia benci."

"Apa lo gak liat cara Chimon natap gue? Apa lo gak nemu perbedaannya waktu dia natap ke lo setelah natap gue?" lanjutnya. Love menyeringai saat Nanon terlihat gelisah.

"Gue bakal buat dia jatuh cinta lagi sama gue!"

"Dengan lo yang masih cinta sama 'Ohm Pawat'?" ucap Love cepat dan memberi tekanan di akhir kalimatnya.

Ohm Pawat. Seseorang yang bahkan sebenarnya Love tidak tau tentang wujud pria itu, tapi dia mengetahui bagaimana perdebatan Nanon dan Chimon karna Ohm Pawat.

"Brengsek!"

"Nanon!"

Hampir saja tangan Nanon melayang dengan mulus pada pipi Love, untungnya suara Tay mengintrupsinya dan menyuruhnya meninggalkan Love.

"Stop being childish! Kamu udah nikah Nanon! Berhenti jadi egois! Sesusah itu kah nahan emosi kamu? Kamu gak mau kan Chimon ninggalin kamu lagi?" serang Tay.

Saat ini mereka berada di pojok jauh dari tamu yang satu persatu mulai pergi.

"Tapi cewek itu–"

"Ayah bilang tahan emosi kamu!" seru Tay.

"Chimon udah jadi milik kamu. Kamu tinggal bikin dia jatuh cinta lagi sama kamu dan masalah selesai. Kalau orang tadi mau ngerebut Chimon, kamu tinggal tuntut dia! Apa susahnya?" lanjut Tay, dia mulai heran dengan sempitnya jalan pikiran Nanon.

"Kecuali–"

"Kecuali apa?" tanya Nanon.

"Kecuali kalau ucapan orang itu seratus persen benar, itu akan jadi hal sulit buat rumah tangga kamu."

Setelah itu Tay berniat menjauh dari Nanon tapi baru beberapa langkah dia berbalik menghadap Nanon lagi.

"Nanon," panggilnya sekali lagi

"Inget. Chimon itu anak dari sahabat Ayah! Kalau sampai kamu nyakitin dia. Siap-siap cari nama baru untuk marga kamu!"

***

Malam pertama seharusnya adalah malam yang panas untuk pengantin baru, tapi tidak dengan pengantin baru keluarga Vihokratana.

Malam pertama mereka adalah malam yang dingin dan penuh kesunyian.

"Huh~" entah sudah yang keberapa kali keduanya menghela nafas karna apa yang di pikirkanya masing-masing.

"Lo gak akan ceraiin gue kan?" tanya Nanon.

Chimon menyeringai, ini saatnya untuk balas dendam.

"Tergantung mood gue sih," jawabnya enteng.

"Anjing," umpat Nanon namun dia cepat-cepat membungkam mulutnya karna Chimon tidak menyukai pria kasar.

"Mon lo masih cinta gak sama gue?" Nanon perlahan menghadapkan tubuhnya ke arah Chimon, begitu pun Chimon menghadap ke arah Nanon.

"Gue. Udah. Gak. Cinta. Lagi. Sama. Lo," ucapnya penuh penekanan.

"Lo pernah denger gak? Semua kesalahan bisa di maafin tapi gak dengan perselingkuhan. Dan itu berlaku di hidup gue."

"Tapi gue gak selingkuh, Mon."

"Masih nyari pembelaan?"

"Gue cuma mau lo berhenti benci sama gue, kalau gue diem aja lo bakal semakin benci sama gue tanpa tau kebenaran yang sebenarnya," ucap Nanon.

"Kebenaran apa lagi sih yang gue belum tau? Bukannya lo udah kasi tau semuanya dulu? Atau masih ada lagi yang masih Lo sembunyiin? Freak ya lo, suka hidup di lingkaran kebohongan," balas Chimon tanpa jeda.

"Gue udah jelasin semuanya dulu," jawab Nanon lesu. Tapi benarnya belum semua, Chimon hanya salah paham.

"So? Letak Lo bener tu sebelah mana?"

"Gak ada."

"Nah tuh tau."

"Dari tadi kek! Emosi gue!"

"Oke back to the topik. Lo masih cinta sama cewek tadi?" Chimon yang tadinya ingin memejamkan mata, kini membeku di tempat dengan kantuk yang sudah hilang entah kemana.

"Kok diem?"

"Kalau gue masih cinta gimana?" tantangnya.

"Gak boleh! Lo udah jadi milik gue!"

"Ya oke," jawabnya santai.

"Udah gitu doang?"

"Trus lo mau gimana? Lo mau gue pacaran lagi sama dia? Gitu?"

"Ya enggak. Maksudnya kan-" Nanon menjeda kalimatnya sejenak, kemudian berfikir tidak ada gunanya memperdebatkan hal seperti ini.

"Ah sudahlah. Pokoknya lo gak boleh deket-deket sama orang lain lagi!"

***

02.00 A.M

Nanon terbangun dari tidurnya karna merasa kasur yang dia tidurin terus menerus bergerak. Saat dia membuka matanya dia melihat Chimon yang tidur dengan gelisah.

Mereka memang tidur satu ranjang tanpa adanya drama 'siapa yang akan tidur disofa'.

"Cinta."

Nanon menggeram tidak suka saat Chimon mengingau menyebutkan nama itu.

"Cinta kangen."

Dengan sedikit kasar, Nanon manarik Chimon kepelukannya. Untungnya Chimon tidak terbangun, dia malah terlihat nyaman dipelukan Nanon.

"You're mine!" bisik Nanon posesif. Dia mengusap rambut hingga punggung Chimon dengan halus.

"Chimon cuma punya Nanon," bisiknya lagi.

Alis Chimon mengkerut, "Nanon," panggil Chimon pelan. Dia seolah mengerti apa yang baru saja Nanon ucapkan.

"Bagus." Nanon mengecup puncuk kepala Chimon.

Cukup lama hingga Chimon benar-benar tenang dan membalas pelukannya.

"You're mine!" bisik Nanon sekali lagi kemudian kembali menyelami alam mimpinya.



———––——–—TBC————————





Cuma mau bilang. Jangan berharap.
Udah itu aja ☺️ pasti tau konteks nya apa. Kalo tanggal 1 menyakitkan aku double up tanggal itu.

See u rak! 💗

Reoccur ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang