"Kamu jangan salah paham dulu,"
"Enggak ih. Perasaanku cuma gak enak aja."
REOCCUR
"Tapi gak papa. Gak usah difikirin," ucap Chimon sembari menyebrang menyusul kedua Papanya yang ada di sebrang jalan.
Merasa tidak ada respon dari suaminya, Chimon berhenti ditengah jalan kemudian berbalik melihat Nanon yang tengah termenung.
"Non?" panggilnya.
"Nanon?" Kali ini Chimon sedikit mengeraskan suaranya namun tetap saja tidak mendapatkan respon.
"Nanon Korapat!" panggil Chimon mulai geram dengan Nanon.
"CHIMON AWAS!" sebuah teriakan yang membuat Chimon menoleh ke sumber suara namun seditik kemudian Chimon merasa dirinya kesakitan, dia merasa dirinya melayang.
"Nanon," panggilnya pelan.
Pening menyergap dikepalanya. Rasa sakit menjalar disekitar perut dan kepalanya membuat Chimon tersadar bahwa dia tengah mengandung.
"Marc," ucap Chimon sebelum kegelapan benar-benar menghampirinya.
***
"CHIMON AWAS!" teriakan yang bukan hanya membuat Chimon terkejut, tetapi semua orang yang ada disekitar Chimon juga terkejut termasuk Nanon yang tengah termenung.
Nanon menyaksikan bagaimana tubuh Chimon terpental beberapa meter dari tempatnya berdiri tadi, kemudian ada darah yang mengucur entah dari tubuh Chimon sebelah mana. Kejadian yang menurut Nanon itu terlalu cepat, tanpa aba-aba sama sekali.
Disaat semua orang dengan panik menghampiri Chimon, Nanon masih termangu ditempatnya mencerna apa yang terjadi.
"NANON!" teriak New disela-sela tangisnya. Dia tidak habis fikir bagaimana Nanon bisa berdiri tanpa melakukan apapun.
Nanon seolah menjadi menusia paling linglung, sedetik dia tersadar sedetik kemudian kembali dibuat membeku oleh kejadian yang sama sekali tidak pernah terlintas difikirannya.
Pikiran Nanon kosong, tidak menangis sama sekali tapi tubuhnya berlari mendekati mobil untuk mengangkut Chimon.
Dengan tangan yang gemetar Nanon mengangkat suaminya kedalam mobil yang kini diambil kendali oleh New.
"Wachi kuatkan?" tanya Nanon pelan. Saat itu juga airmatanya menetes satu persatu. Dan saat itu juga kesadarannya sudah benar-benar kembali, sadar bahwa Wachi-nya dalam keadaan yang sangat menghawatirkan.
"Papa lebih cepat," ucap Nanon padahal mobil itu sudah melaju sangat cepat.
Dengan tangan gemetar Nanon mengusap perut Chimon yang masih rata. Nanon menggelengkan kepalanya kuat, "Marc baik kan disana?"
"Sayang kamu tenang ya? Chimon sama Marc pasti baik-baik aja," ucap Gun menenangkan. Padahal Gun sendiri dalam kondisi tidak baik-baik saja. Keringat mengucur diseluruh tubuhnya, tangan yang gemetar, dan air mata yang mengalir tak kunjung henti.
"Chimon kuat ya? Aku bakal temuin orang yang nabrak kamu tadi," bisik Nanon.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Reoccur ✓
Short Story[Namon] [End] Short story...maybe? Kisah tentang masa lalu yang terulang, namun dengan akhir yang berbeda. Start: 30-10-2021 End:20-03-2022 #1 chimonac out of 94 [5/11/2021] #1 korapat out of 28 [13/1/2021] #2 midyear out of 124 [13/1/2021] #558 wat...