11. Dongeng

473 73 24
                                    

Sekali lagi....ini cuma fiksi!
Jangan lupa vote and komen. Happy reading ✌🏻❤️






———————REOCCUR——————











"Nanon?" Chimon membuka sedikit matanya saat dia sedikit tersadar bahwa tidak ada lagi orang yang merengkuhnya.

"Nanon!" panggilnya lagi, dia mengambil ponselnya untuk melihat jam yang tertera disana.

"Dia ninggalin gue?" tanya Chimon pada dirinya sendiri.

"Gak mungkin. Gak mungkin."

"Nanon akh." Chimon mencoba bangkit untuk pencari pasangannya itu tapi dia malah terjatuh akibat kakinya yang masih sangat lemas dan pinggangnya yang pegal.

"Chimon!" pekik Nanon yang baru saja membuka pintu kamar hotel.

Hampir saja Chimon menangis, jika saja Nanon tidak datang saat ini juga.

Dengan segera Nanon meletakan makanan yang dibawanya tadi diatas meja dan segera menggangkat Chimon mengembalikannya ke atas kasur.

"Lo kemana?" tanya Chimon.

"Aku ngambil makanan di kamar Papa. Kamu pasti laper kan? Belum makan siang," jelas Nanon sambil mengusap rambut Chimon.

"Kenapa gak bilang?"

"Mana tega aku bangunin kamu sayang. Kamu keliatan capek banget." ucap Nanon dengan nada menggoda.

Plakk

"Diem gak!" serunya setelah memukul lengan Nanon dengan cinta.

"Hahaha iya-iya. Yuk sekarang mandi dulu."

Nanon mengangkat Chimon ala bridal style yang tentu saja dengan selimut yang masih melilit di badan Chimon. Dia menurunkannya di atas bathub dan mengecup kening Chimon sekilas.

"Kalau udah selesai panggil aja oke?"

Butuh waktu 30 menit bagi Chimon untuk membersihkan diri, entah apa yang dilakukan laki-laki manis itu yang jelas kini dia sudah berada di depan Nanon yang sedang fokus memainkan ponselnya.

"Eh udah selesai? Kok gak manggil?" Nanon memberi perhatian sepenuhnya pada kekasihnya.

"Gak mau teriak-teriak. Suara gue habis," gerutunya.

"Yaudah nih makan dulu."

"Lo gak makan?"

"Udah barusan. Kamu lama sih."

"Bisa gak pakai lo-gue kayak biasanya? Kalau pakai aku-kamu jatuhnya aneh," pinta Chimon sambil melahap makannnya.

"Kemarin aja gak aneh kok, kenapa sekarang aneh? Lagian juga nanti kalau kita udah punya anak, gak mungkin manggil lo-gue kan?" jelas Nanon panjang lebar sembari menompang dagunya.

"Lo mikirnya kejauhan!" seru Chimon.

"Jauh darimananya? Bibit aku udah masuk kesini, gak ada yang gak mungkin kan?" Nanon mengusap perut Chimon yang masih terhalang oleh bathrobe -karna Chimon belum sempat mengganti baju- membuat Chimon merinding dan memukul pelan tangannya.

Reoccur ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang