18. He's back

401 57 16
                                    

I'm back setelah 2 minggu gak up.
Jangan lupa vote and komen.



——————REOCCUR——————



Khawatir.

Satu kata yang menggambarkan Nanon saat ini. Ponsel Chimon tiba-tiba mati begitu juga dengan anggota keluargannya yang lain.

Dia mencoba menepis pikiran-pikiran buruk yang tiba-tiba memenuhi otaknya. Chimon pasti baik-baik saja!

"Ayo angkat dong," guamnya sembari berjalan kesana kemari di dalam hotel.

"Apa gue balik aja?"

"Iya gue harus balik!" ucapnya meyakinkan diri. Ah matanya saat ini berkaca-kaca. Dia khawatir setengah mati.

Nanon memencet nomor sekertaris kepercayaannya. "Hallo Jane. Kita balik sekarang."

"Hah? Anda gila tuan muda Viho! Kita baru sampai anjing!" umpat Jane.

"Gak ada waktu. Gue khawatir sama Chimon."

"What the fuck?! Are you kidding me? Just because you're worried? Bisa ditelfon Nanon!" Ayolah Jane baru saja keluar dari kamar mandi dan mendudukan pantatnya pada kasur.

"Gak diangkat. Jane ayolah gue khawatir pliss pesenin tiket pesawat sekarang juga. Satu doang, lo diem disini," pinta Nanon dengan nada memelas.

"Oke fine! Gue pesen pesawat." Ini bukan jam kerja, jadi Jane tidak perlu berkata formal pada Nanon.

Setelah Jane memutus sambungan Nanon kembali menghubungi Chimon namun hasilnya kembali nihil. Rasa takut tiba-tiba menyeruak disekujur tubuhnya. Dia berusaha befikir positif bahwa Chimon sedang tidur, tapi kenapa orang tuanya juga tidak mengangkat telfon?

Ting

Notif dari Jane yang mengirim tiket pesawat membuat Nanon segera mengambil kembali pasport nya dan bergegas keluar kamar. Namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang familiar kini berdiri dengan senyuman di balik pintu.

"Hai. Remember me?" Jantung Nanon seakan berhenti sepersekian detik. Oksigen disekitarnya seolah menghilang membuat nafasnya memberat. Difikirannya hanya satu.

Chimon.

Chimon.

Chimon.

Matanya melirik kesana-kemari takut tiba-tiba Chimon berada disini, ya walaupun hal itu tidak mungkin.

"What are you doing here?" tanya Nanon saat kesadarannya telah kembali.

"I miss you," ucap orang itu.

"I hate you," tekan Nanon.

"Why?"

"I hate you because you made Chimon go from my life. I hate you, really really hate you!" seru Nanon tanpa basa basi.

"Non gue-"

"Get out of here and never appear again in my life. Gue udah nikah sama Chimon!"

Brak

Nanon menutup pintu hotel dengan kasar. Ingatkan Nanon untuk menutup hotel ini. Bagaimana bisa mereka membiarkan orang asing masuk?

Nanon menatap ponselnya yang menampilkan panggilan dari Chimon. Tanpa basa basi dia langsung mengangkatnya dan langsung menangis sejadi-jadinya, meluapkan perasaannya yang kini bercampur aduk.

***

Pekerjaan yang seharusnya selesai satu minggu kali ini hanya diselesaikan tiga hari oleh Nanon.

Reoccur ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang