14. Pregnant

524 64 27
                                    

Aku suru spam "kangen namon" bukan ributin saha yg top 😔
Aku gtw book sebelah mana yang kalian bilang yg jelas, aku pernah bc book str8 dan itu suaminya yang ngidam so aku gak tau kalo ada book namon yang kaya gini juga ya...
Jadi jngn dibanding"in oke? Saya tydk suka 😀

Btw HAPPY 5TH ANNIVERSARY MID
Oke lah happy reading middie 💗





———————REOCCUR——————







"Dua garis merah," ucap Chimon saat keluar dari kamar mandi.

"Serius?" tanya Nanon.

"Iya." Chimon tidak perlu lagi bertanya apa arti dari dua garis itu karna di atas testpek sudah tertera bahwa garis dua menandakan dia hamil.

"Yah kok bukan dua garis biru?" seru Off tidak terima.

"Papi!" bentak Gun.

"Bercanda sayang."

"Kita kerumah sakit sekarang," ajak Gun.

"Tapi Nanon belum mandi," ucap Chimon. Karna sejak bangun tidur Nanon sudah lemas, jadi Chimon menyarankan agar istirahat tanpa mandi.

"Aku mandi sekarang," balas Nanon kemudian berlari ke kamar mandi.

"Kalian udah berapa kali?" tanya Gun.

"Em...baru satu kali."

"Dulu aja gak mau nikah, tapi belum apa-apa udah ngasih cucu aja," cibir Off.

Chimon memutar bola matanya malas, dia tidak mengelak karna itu benar adanya.

"Tapi beneran baru sekali?" lanjut Off.

"Iya. Papi tau sendiri kita sama-sama sibuk."

"Wah hebat juga ya Nanon, sekali coblos langsung goal. Papi dulu harus berkali-kali baru Papa hamil kamu."

"Ekhm. Masih ada orang disini!"

***

Sepanjang perjalanan, Nanon terus saja menempel pada Chimon di kursi belakang.

Tangannya yang melilit di lengan Chimon, wajahnya tenggelam di ceruk leher Chimon yang sesekali terdengar suara kecupan.

"Persis kayak Tay dulu waktu New hamil Nanon," ucap Off pada Gun. Mereka berdua dari tadi memperhatikan kedua insan itu dari spion atas.

"Emang buah jatuh gak jauh dari pohonnya."

Tak sampai 30 menit mereka sudah sampai di rumah sakit yang dituju.

"Boleh gak Chimon ngomong berdua dulu sama Nanon?" tanya Chimon pada kedua orang tuanya.

Off dan Gun saling bertatapan sebentar, kemudian tanpa menjawab lagi mereka keluar dari mobil meninggalkan kedua pasangan itu.

"Kenapa?" tanya Nanon.

"Kalau aku beneran hamil, kita harus apa?"

"Maksudnya?" Nanon sungguh tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka.

"Kita belum siap," ucap Chimon.

"Ah kamu ngerasa aku belum pantes ya?" tanya Nanon penuh pengertian. Tidak ada sedikitpun nada tidak suka disana, dia sangat maklum oleh apa yang Chimon rasakan.

Reoccur ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang