Sesampainya di kelas, sekitar 5 menit, akhirnya Bu Ani-guru matematika, pun datang. Setelah memberi salam kepada Bu Ani, pelajaran pun segera di mulai.
"baik anak-anak, minggu ini, Ibu akan menjelaskan materi tentang Geometri. Jadi sebelumnya Ibu akan jelaskan, geometri adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara objek-objek geometri, seperti titik, garis, bangun, dan sudut. Kalian bisa buka buku paket halaman 122, disitu sudah ada contohnya. Jika masih ada yang belum paham bisa langsung ditanyakan ya, Nak," ujar Bu Ani kepada semua murid yang ada di kelas tersebut
Setelah lima belas menit pelajaran berlangsung. Bu Ani pun meminta salah satu siswa/i nya untuk maju kedepan, mengerjakan soal yang beliau berikan.
"Hanum, silahkan maju kedepan dan kerjakan soal no 2." ujar Bu Ani
Setelah 3 menit Hanum mencoba mengerjakan soal tersebut, akhirnya Ia selesai. Namun, ketika di cek oleh Bu Ani, ternyata jawaban yang Hanum kerjakan hasilnya salah.
"ini salah. Ada yang bisa memperbaiki?" ujar Bu Ani kepada murid yang lain
"Gebby?"
"saya bu?"
Bu Ani pun mengangguk dan langsung memerintahkan Gebby untuk maju kedepan dan mengerjakan soal di papan tulis.
Akhirnya, sekitar 3 menit Gebby mengerjakan soal tersebut, Ia pun selesai.
"nah, ini benar, jawaban yang tepat. Bagus Gebby, silahkan kembali ke tempat," ujar Bu Ani
Gebby pun mengangguk dan langsung menuju meja nya.
Setelah selang beberapa jam, akhirnya yang ditunggu-tunggu para siswa, bel telah berbunyi 4 kali, yang tandanya waktu pulang telah tiba.
Semua murid pun berbondong-bondong keluar dari kelasnya masing-masing. Ada yang menuju tempat parkir, ada yang menunggu angkutan umum dan ada juga yang di jemput supir pribadinya.
Kali ini Gebby dan Karin, sedang menunggu supir pribadi Karin yang sebentar lagi akan sampai untuk menjemput mereka berdua. Tentu, sebelumnya Gebby sudah bilang kepada Pak Usman agar tidak menjemputnya.
Gebby dan Karin berjalan menuju gerbang sekolah dengan tergesa-gesa. Ya, mereka berdua memang sudah berencana akan langsung main selepas pulang sekolah.
Melihat Karin dan Gebby yang seperti sedang mengejar waktu, Mahesa yang baru saja keluar dari gerbang dengan mengendarai mobilnya, penasaran dan langsung menghentikan mereka berdua.
"Kalian berdua pulang sekolah mau kemana? Kok kayanya buru-buru gitu," ujar Mahesa
"Kita berdua mau main, emang kenapa?" ujar Gebby cuek
"ooo mau main. Gak papa kok, cuma tanya aja," ujar Mahesa sembari
menganggukan kepalanya beberapa kali
Karena tidak enak kepada Mahesa, atas jawaban yang di lontarkan Gebby. Karin pun berinisiatif mengajak Mahesa pergi dengan mereka berdua.
"kalo mau ikut gak papa, ayok sekalian," ujar Karin mengajak Mahesa
Gebby yang mendengar penuturan Karin pun langsung di sergah nya.
"ah gimana sih katanya cuma berdua. Lain kali aja kalo mau ajak dia mah," ujar Gebby. Oh ayolah, Gebby sangat sensitif hari ini. Tamu bulanannya sedang datang.
"gak papa kali Za. Sebagai tanda perkenalan kita, Dia ikut main bareng. Makin rame kan, makin seru Za," bujuk Karin
"gak papa deh. Gua lain kali aja ikutnya. Sapa tau Gebby emang lagi pengen berdua sama lo aja mainnya," tutur Mahesa ketika mendengar penolakan Gebby
"gak bisa gitu dong. Udah Sa, lo ikut aja. Iza lagi pms, makanya tambah jutek gitu," ujar Karin
Mendengar itu, Gebby pun menjadi tambah kesal. Moodnya benar-benar buruk saat ini.
"iyedah, serah lo pada. Cepet! keburu kesorean." ujar Gebby
Akhirnya Karin dan Gebby mengajak Mahesa. Walaupun sebenarnya, Gebby terlihat mau tak mau mengajaknya. Tentu karena bujukan dari sahabatnya itu yang membuatnya tidak bisa menolak.
Mereka berangkat dengan mengendarai mobil Mahesa. Tentu, tadi supir Karin sudah sampai untuk menjemput. Namun, langsung di perintahkan untuk kembali pulang lagi.
Sekitar setengah jam perjalanan menuju lokasi, akhirnya tibalah mereka di suatu tempat yang indah, sejuk dan nyaman.
Danau. Ya, disana lah mereka berada sekarang. Danau yang luas, dengan di kelilingi pohon-pohon rindang yang membuatnya semakin sejuk. Disitulah awal kedekatan mereka bertiga dan menjadi teman keduanya bagi Mahesa.
Semua hari-hari telah Mahesa lalui di sekolah itu, Dan nampaknya Mahesa sudah nyaman dengan sekolah nya. Apalagi sekarang Ia sudah memiliki teman.
Saat sampai di tepi danau, mereka pun duduk di atas rerumputan untuk menikmati keindahan alam yang sangat sejuk rasanya. Sekitar lima belas menit berlalu, Karin dan Gebby pun mulai berjalan menuju salah satu pohon yang tak jauh dari tempat mereka duduk saat ini. Saat di lihat ke atas pohon, Mahesa melihat ada sebuah rumah pohon yang lumayan besar. Sekiranya cukup untuk 5 orang bahkan lebih.
Akhirnya Mahesa pun ikut naik ke atas rumah pohon tersebut. Menikmati semilir angin yang menerpan wajah serta tubuhnya. Seakan memeluknya erat, membuat Mahesa menutup matanya untuk menikmati terpaan angin tersebut. Sampai tanpa sadar, ternyata ada sepasang mata yang memperhatikannya diam-diam. Tersenyum tipis nyaris tak terlihat, menatap kearahnya.
Ketika Mahesa membuka matanya, orang tersebut pun langsung membuang muka. Ia tak ingin ketahuan jika telah memandangi wajah tampan Mahesa.
"udah lama ya, Za, gak ke sini. Udah sekitar 2 minggu tau," ujar Karin
Gebby pun membenarkan hal tersebut. Memang, mereka sangat sering datang ke tempat ini untuk bermain. Tidak hanya berdua, bahkan Gebby pun sering datang ke danau sendirian, untuk menenangkan fikirannya. Tentu tanpa sepengetahuan Karin.
"Kalian sering kesini?" tanya Mahesa
"sering banget. Tapi sekarang jarang, soalnya Iza susah di ajaknya," ujar Karin sembari memberengut kesal kepada Gebby
"mager" ujar Gebby cuek
"tuh kan, kapan gak magernya si lo ini, Za. Heran gua, cuma tinggal kesini terus menikmati keindahan alam semesta, tapi masih indahan ngeliat wajah cantik gua yang gak ada duanya ini. Duduk manis dan liatin orang-orang yang pada uwu-uwuan," ujar Karin tanpa jeda
"berisik." ujar Gebby
Mendengar jawaban Gebby, Karin yang kesal pun lantas menghentak-hentakkan kaki nya.
"susah kalo ngomong sama kulkas mah," ujar Karin
Melihat itu, Mahesa pun lantas tertawa. Lucu memang persahabatan mereka ini, yang satu cerewet akut dan yang satu nya lagi cuek parah.
"lagian lo, Rin. Udah tau Gebby emang cuek gitu. Lo juga kan, yang tadi bilang kalo si Gebby lagi pms, makanya tambah jutek. Lupa lo? Hahaha," ujar Mahesa meledek Karin
Mendengar gurauan Mahesa, Karin pun tambah kesal lagi.
"diem lo, bujang." ujar Karin
Hari yang semakin sore, akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU
Teen Fiction"Sikap dinginmu yang kian menghangat Bagai sang surya yang siap menampilkan sinarnya" ................................................................................. kisah tentang 2 remaja Dimana seorang lelaki yang baru saja pindah dan bertemu de...