Di ruang kelas XII MIPA 2
"Permisi Bu Dewi. Maaf mengganggu, saya kesini mengantar siswa baru," ujar Pak Hadi
"Oh iya Pak tidak apa-apa," ujar Bu Dewi
"Yasudah kalau begitu saya permisi Bu, terima kasih. Dan kamu, Mahesa. Silahkan masuk, ya," ujar Pak Hadi
Mahesa pun hanya mengangguk sebagai jawaban
"Mari, Nak, masuk dan silahkan perkenalkan nama kamu ke teman-teman kamu," ujar Bu Dewi
"Baik Bu. Nama gua Almahesa, pindahan dari Jakarta. Semoga gua bisa di terima dengan baik. Terima kasih," ujar Mahesa sembari menatap ke arah Gebby
Banyak sorakan dari siswi-siswi yang terpesona karena ketampanan Mahesa. Ya, memang Mahesa ini memiliki paras yang menawan yang bisa membuat kaum hawa menjerit girang saat melihat nya.
"Ya ampunn calon iman guaa!"
"Mulus banget ya thoybah,"
"Gak kuat dedek bwangg,"
"Bismillah siap jadi calon istri huaaa,"
Begitulah kira-kira jeritan-jeritan dari kaum hawa yang tidak kuat menatap Mahesa.
"Ssttt Za, itu bukannya cowok tadi ya?" ujar Karin berbisik
"hmm,"
Gebby pun hanya berdeham."Baik Mahesa, kamu bisa duduk di kursi yang kosong ya. Di belakang Gebby, Gebby coba angkat tangan kamu! " ujar Bu Dewi
Mendengar perintah dari Bu Dewi, Gebby pun langsung mengangkat tangannya.
Setelah melihat kursi yang kosong di belakang Gebby, Mahesa pun mengangguk dan langsung menuju ke kursinya.
"hai, ketemu lagi," ujar Mahesa
Bu Dewi yang memang sedang menjelaskan, membuat Gebby pun tidak menanggapi ucapan Mahesa."jadi anak-anak, Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, seperti tari, lukisan, ukiran. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik pembuatnya, untuk dihargai keindahannya atau kekuatan emosinya," ujar Bu Dewi menjelaskan kepada anak muridnya
1 jam kemudian...
TRINGGG!!!
"Baik anak-anak, karena bel istirahat sudah berbunyi, kita akhiri pelajaran hari ini. Terima kasih," ujar Bu Dewi
"Baik bu!!" ucap murid sekelas serentak
"yok, Za, ke kantin. Laper gua," ujar Karin
"Sa, gua sama Karin mau ke kantin. Lo mau ikut? Sebagai penawaran, tadi juga gua dapet pesen dari Pak Hadi buat nemenin lo sebagai anak baru, buat liat-liat gedung sekolah ini," ujar Gebby
"oke gua ikut deh. Belum tau juga lingkungan sekolah ini," ujar Mahesa
Di kantin.
"Lo mau pesen apa, Za? Biar gua yang pesenin," ujar Karin
"Gua mie ayam sama es jeruk aja," ujar Gebby
"Lo mau apa Mahesa, biar sekalian gua yang pesenin" ujar Karin
"samain aja deh kaya punya Gebby," ujar Mahesa
"oke, tunggu ya," ujar Karin
Sepeninggalan Karin, Mahesa pun bertanya kepada Gebby.
"kenapa Karin manggil lo, Za? nama lo kan Gebby," tanya Mahesa penasaran
"oh itu. Gua sama Karin emang sahabatan dari kecil dan Karin emang manggil gua Iza. Biar beda dari yang lain katanya haha," ujar Gebby
"oh jadi cuma Karin yang manggil lo Iza?" tanya Mahesa
"nggak juga. Sebenernya keluarga gua juga manggil nya, Iza," ujar Gebby
"Bukan cuma Karin dan keluarga gua aja. Tapi juga Dia," lanjutnya dalam hatiMahesa hanya mengangguk-anggukkan kepala nya.
"eh sorry ya. Gua jadi banyak tanya gini haha," ujar Mahesa
"gak papa, santai aja kali haha," ujar Gebby
"makanan datang!!" ujar Karin
dengan nampan yang berisi mie ayam di tangannya dan di ikuti Mang Asep dengan nampan yang berisi es."makasih ya, Mang Asep," ujar nya lagi
"serius amat lo berdua. Makan nih," ujar Karin yang sempat melihat Mahesa dan Gebby mengobrol
Bukan tanpa alasan mengapa Gebby tiba-tiba diam, Ia tiba-tiba saja mengingat lagi masa lalunya.
Setelah selesai makan, mereka pun pergi ke rooftop sekolah untuk menikmati pemandangan dari atas gedung sekolah.
"jadi lo pindahan dari Jakarta?" tanya Gebby kepada Mahesa
"iya, gua baru seminggu tinggal disini," ujar Mahesa
"Lo kenapa pindah ke Bandung? Bukannya di Jakarta itu enak ya? Baru katanya sih gua juga, gak tau bener atau gak nya haha," ujar Karin
"Bokap gua ada kerjaan disini. Biasalah, ngurusin bisnisnya. Jadi mau gak mau, gua sama nyokap harus ikut pindah juga kesini," ujar Mahesa menjelaskan
"jadi lo sama orang tua lo menetap dong disini," ujar Karin
"iya. Sebenernya gua pindah kesini juga ngajak ibu pembantu dirumah gua yang dulu. Dia udah dari gua kecil kerja sama nyokap bokap gua, jadi udah percaya banget, akhirnya di ajak pindah kesini," ujar Mahesa
"Mama lo wanita karier juga?" tanya Gebby
"yes, Nyokap mau nerusin bisnis butik yang ada di Bandung. Jadi butik yang di Jakarta di pegang sama Tante gua," ujar Mahesa
"Nyokap kalian gimana?" ujar Mahesa lagi
"Nyokap gua fokus jadi ibu rumah tangga aja. Soalnya bokap ngelarang buat kerja," ujar Karin
Mendengar itu, Mahesa pun mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Lo, By? Nyokap lo gimana?" tanya Mahesa kepada Gebby
Gebby yang melamun pun tidak mendengar ucapan Mahesa.
"By?? Hei! Gebby?!" ujar Mahesa agak keras
Gebby pun langsung tersentak mendengar Mahesa yang agak teriak.
"Za, lo kenapa? Dari tadi di ajakin ngobrol kok diem aja. Ngelamun lagi," ujar Karin
"Hah? Eng-nggak kok. Gak papa, gua cuma lagi liatin pemandangan. Bagus banget, ya," ujar Gebby mengelak
Mahesa tau ada yang di sembunyikan dari Gebby. Namun, Ia diam saja. Biarkan seiring berjalannya waktu, Gebby sendiri yang memutuskan dan siap untuk bercerita. Dirinya tidak bisa memaksakan untuk Gebby harus terbuka kepadanya. Apalagi, mereka belum lama kenal.
"Lo beneran gak papa, Za? Gua perhatiin lo ngelamun terus dari tadi di kantin. Lo gak kenapa-kenapa kan?" ujar Karin memastikan keadaan sahabatnya
"Gua gak papa. Orang baik-baik aja gini. Lo gak perlu khawatir," ujar Gebby menenangkan Karin
"ekhem, sebentar lagi masuk nih. Ke kelas yok," ajak Mahesa
"oh iya, udah jam segini. Yaudah, yok ke kelas" ujar Karin
Karin yang memang agak berlari pun lebih dulu di depan Gebby dan Mahesa. Mahesa pun lantas mengelus pundak Gebby. Entah untuk apa, namun baginya itu harus untuk saat ini.
"It's okay By. Lo gak sendiri, lo bisa dateng ke gua kalo lo butuh temen," ujar Mahesa tiba-tiba
Mendengar itu Gebby pun lantas memberhentikan langkahnya. Hatinya menghangat, ketika orang yang baru di kenalnya, bahkan peduli akan dirinya.
"Gua gak papa, Sa. Gua baik-baik aja," ujar Gebby
"Gua harap begitu," ujar Mahesa sembari tersenyum kepada Gebby
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU
Teen Fiction"Sikap dinginmu yang kian menghangat Bagai sang surya yang siap menampilkan sinarnya" ................................................................................. kisah tentang 2 remaja Dimana seorang lelaki yang baru saja pindah dan bertemu de...