Setelah beberapa lama mereka saling berbincang, juga Mahesa pun sudah berfikir. Akhirnya Ia pun memutuskan pilihannya.
"kamu benar-benar mau syarat itu di lakukan oleh Mahesa, By?" tanya Mama Gebby
"iya Ma, apa salah kalau aku meminta syarat itu? Maaf sebelumnya, setau ku calon mempelai wanita boleh memberikan syarat kepada calon mempelai pria selagi itu masuk akal dan tidak melanggar hukum islam dan negara,"
"Ma, Pa, Mama anggun, Papa Cahyo, Mahesa. Setelah ku fikir-fikir, aku sudah menetapkan hal baik ini sejak lama. Tapi aku baru siap bilang sekarang, aku minta izin untuk memakai hijab. Mungkin memang ilmu agamaku masih belum seimbang, tapi setelah menikah nanti aku mau belajar agama lebih dalam. Menikah itu kan sunnah, aku mau menyempurnakan agamaku dengan menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslimah. Apa boleh?" ujar Gebby lagi
Mereka pun semakin terharu dan senang mendengar kabar itu.
"boleh, Sayang. Kita semua dukung keputusan kamu, kita senang dengernya," ujar Mama Mahesa
"kamu mau belajar agama di mana, biar Papa urus semuanya. Tentunya Mahesa juga harus ikut untuk hal itu juga," ujar Papa Mahesa
"iya Pa," ujar Mahesa
"makasih Pa," ujar Gebby
Mama Gebby dan Mama Mahesa pun memeluk dan mengelus kepala Gebby dengan lembut. Mama Mahesa sudah sangat sayang kepadanya, bahkan Ia sudah di anggap seperti layaknya anak kandung oleh beliau.
"jadi gimana, Esa?" tanya Papa Mahesa
"Esa siap Pa. Esa janji gak akan pernah poligami Gebby. Sesuai janji Esa waktu lamar Gebby saat itu, Esa akan buktiin kalo cinta sejati itu nyata," ujar Mahesa tegas
Mereka pun tersenyum, akhirnya setelah berfikir panjang mereka mendapatkan jawaban yang membuat mereka tenang.
"kapan kamu ke Jepang, Sa?" tanya Papa Gebby
"bulan depan Om," ujar Mahesa
"kalau kamu mau menikahi Putri Om, secepatnya. Sebelum Om menjodohkan Iza dengan yang lain," tantang Papa Gebby
"janganlah, Om. Susah-susah saya dapetin Gebby, giliran udah tinggal nunggu hari H nya malah mau di jodohin sama yang lain," kesal Mahesa
Mereka semua pun tertawa mendengar jawaban Mahesa.
"jadi?" tanya Mama Mahesa
Mahesa pun sempat berfikir sebentar, sebelum akhirnya Ia menjawab.
"minggu depan. Pa, Esa minta tolong persiapin semuanya. Esa dan Gebby akan menikah minggu depan, Papa tenang aja. Untuk uang, Esa rasa uang Esa lebih dari cukup," ujar Mahesa
Orang tua Mahesa dan orang tua Gebby pun tersenyum. Sebelumnya memang mereka sudah merencanakan hal ini, Ia ingin tau sejauh mana perasaan yang di miliki Mahesa kepada Gebby dan sebesar apa tanggung jawab Mahesa terhadap calon istrinya itu.
Setelah perbincangan itu, kedua orang tua Gebby dan Mahesa pun pulang. Sama hal nya dengan Mahesa, Ia lantas mengantarkan Gebby pulang menuju rumahnya.
"Sa, besokkan kita mau nyari wedding dress sama perlengkapan lainnya kaya yang udah kamu bilang. Aku mau setelah itu, kita kabarin ini sama Karin dan Wisnu. Gak enak kalo kita ngasih kabarnya dari hp," ujar Gebby
"iya, apapun pasti aku turutin," ujar Mahesa
"apaan sih, Sa. Emm, kamu gak keberatan kan tentang keputusan aku buat berhijab?" tanya Gebby memastikan
"kamu ini kenapa, kayanya dari tadi mikirnya yang nggak-nggak tentang aku. Justru aku seneng lah Sayang, kalo itu keputusan kamu. Apalagi untuk meyempurnakan agama, aku orang pertama yang dukung kamu, besok kita belanja baju panjang dan jilbab buat kamu ya," ujar Mahesa
"makasih ya, Sa. Aku mau berhijab mulai besok, sekalian aku mau kabarin hal itu juga ke Karin. Oh iya, baju panjang sama jilbab aku masih ada kok Sa," ujar Gebby
"tetep aja harus beli lagi, aku mau kamu pake jilbab yang aku beliin nanti," ujar Mahesa
"iya Sa," ujar Gebby
Sesampainya di rumah Gebby, Mahesa pun langsung berpamitan pulang. Ia tidak mampir seperti biasanya, karena takutnya Gebby ingin istirahat.
Pagi pun tiba, Mahesa pun sudah ada di rumah Gebby. Ia sedang menunggu Gebby yang sedang bersiap. Saat Mahesa melihat ke arah Gebby yang baru turun dari anak tangga, Ia benar-benar terpesona dengan Gebby. Jujur saja, Gebby semakin cantik nan manis dengan jilbab pink nya. Setelah Gebby siap, mereka pun berangkat. Mahesa dan Gebby tidak hanya berdua, tetapi mereka di temani dengan Mama Mahesa dan Mama Gebby.
Sesampainya di butik wedding dress, mereka pun di bantu dengan Mama-Mama nya untuk memilih dress. Setelah 3 dress yang mereka pilih, Gebby pun masuk ke ruang ganti. Dress pertama pun di coba, namun mereka merasa tidak cocok. Sama halnya dengan dress ke 2, masih tidak cocok.
"ini dress ke 3 ya, aku cape dari tadi ganti-ganti," ujar Gebby dari dalam ruang ganti
"iya, Sayang. Sekarang coba keluar. Kita mau liat," ujar Mama Gebby
1
2
3
Gebby pun keluar, mereka yang ada di sana pun terpesona kagum melihat Gebby yang semakin cantik dengan wedding dress yang Ia kenakan.
"ini aja, cocok. Esa suka," ujar Mahesa
"Mama Anggun juga suka, kamu juga suka kan Ranti?" tanya Mama Mahesa
"suka banget. Kamu cantik banget Sayang," puji Mama Gebby
Gebby pun tersenyum malu-malu di puji seperti itu. Setelah selesai memilih wedding dress dan lain sebagainya, Mama Mahesa dan Mama Gebby pun pamit pulang dulu. Mereka masih harus menyiapkan keperluan yang lainnya. Sedangkan Gebby dan Mahesa, sesuai janjinya semalam. Mereka akan bertemu dengan Karin dan Wisnu di cafe yang tak jauh dari sana.
Karin pun sudah menelfon dan mengabari jika Ia sudah sampai. Akhirnya Gebby dan Mahesa pun segera berangkat ke cafe tersebut.
Sesampainya di cafe, mereka langsung menemukan keberadaan Karin dan Wisnu. Akhrinya Gebby dan Mahesa pun menghampiri meja mereka.
"woi, Bro. Gimana kabar lo? Udah jarang ketemu ya sekarang," ujar Wisnu
"baik, Bro. Iya nih," ujar Mahesa
"Za, sumpah lo cantik banget pakai hijab gini. Masya allah Za, sejak kapan? Kok gua baru tau sih," ujar Karin
"baru hari ini, Rin. Doain ya," ujar Gebby
"jadi maksud kita ngajak kalian ketemu di sini bukan cuma buat ngumpul aja. Tapi mau ngasih kabar bahagia, insya allah kita bakal nikah dan mau minta tolong kalian jadi bridesmaid di acara kita minggu depan, nanti gua kabarin anak band juga," ujar Mahesa
"serius lo. Alhamdulillah, selamat ya, Sa. Gua sama Karin pasti bisa, kalo butuh bantuan lain kabarin gua aja," ujar Wisnu
"selamat Iza nya gueee,"
"makasih Karinnn,"
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU
Teen Fiction"Sikap dinginmu yang kian menghangat Bagai sang surya yang siap menampilkan sinarnya" ................................................................................. kisah tentang 2 remaja Dimana seorang lelaki yang baru saja pindah dan bertemu de...