Bab 15: full time

7 2 0
                                        

Setelah tiga hari Gebby menghabiskan waktu bersama orang tua nya dengan banyak kegiatan.
Kali ini, hari ke empat libur sekolah. Mahesa berinisiatif mengajaknya untuk menonton film kesukaan Gebby yang akan tayang. Sesuai janjinya jika hari pertama sampai ke tiga Gebby akan menghabiskan waktunya bersama Mama Papa nya, jadi sekarang Ia akan menepati janji full time nya dengan Mahesa selama empat hari ke depan, hingga libur berakhir. Mahesa pun akan menuruti apapun yang gadis nya mau.

"Permisi Tante. Gebby nya ada kan, Tan?" tanya Mahesa yang baru sampai dirumah Gebby dan melihat Mama Gebby sedang menyiram tanaman di teras rumahnya

"eh ternyata kamu, Sa. Tante kira siapa. Ada kok, masuk aja ke dalem. Memang nya mau kemana, Sa?" tanya Mama Gebby sembari mengajak Mahesa masuk dan mempersilahkan Mahesa duduk di sofa ruang tamu

"Mahesa mau minta izin Tan. Mau ajak Gebby nonton, boleh kan Tan?" ujar Mahesa meminta izin

"boleh dong. Ya udah, tunggu dulu ya. Tante panggil Gebby nya dulu," ujar Mama Gebby sembari meninggalkan Mahesa yang duduk di ruang tamu.

Di kamar Gebby

Tok tok tok

"Za, Mama masuk ya?" ujar Mama Gebby sembari membuka pintu kamar Gebby

"iya Ma, masuk aja. Gak di kunci kok pintu nya," ujar Gebby dari dalam kamar

"kenapa Ma?" tanya Gebby saat melihat Mama nya sudah masuk

"di bawah ada Mahesa udah nunggu. Kamu mau jalan kan sama dia?" ujar Mama Gebby

"iya Ma, mau nonton. Boleh kan Ma?" tanya Gebby meminta izin kepada sang Mama

Mama Gebby pun mengangguk mengizinkan sembari mengelus kepala Gebby dengan lembut.

"boleh. Yang penting Hati-hati ya. Jangan pulang malem-malem," ujar Mama Gebby memperingatinya

"iya Ma," ujar Gebby

"udah siap kan. Cepet ke bawah, kasian Mahesa udah nunggu lama," ujar Mama Gebby

"iya Ma. Iza ke bawah," ujar Gebby

Mama Gebby pun mengangguk sembari tersenyum sebagai jawaban.

"Sa. Udah lama ya nunggu?" tanya Gebby yang baru saja turun dari kamarnya di lantai 2

"eh enggak kok, lumayan si hehe. Udah siap?" tanya Mahesa

"iya, maaf ya nunggu lama, udah kok nih. Yok!" ujar Gebby

"Manis banget sih pacar aku ini. Ya udah yok berangkat," ujar Mahesa sambil mengacak rambut Gebby pelan

"jangan di rusakin rambutnya ih. Udah rapi juga," kesal Gebby

Mahesa yang melihatnya pun hanya tertawa kecil. Jika sedang kesal seperti itu, Gebby terlihat sangat menggemaskan di matanya.

"kamu tetep cantik walaupun rambut nya acak-acakkan. Sini aku rapihin," ujar Mahesa sembari merapikan rambut Gebby dengan pelan

"ekhem, udah cepet berangkat. Nanti keburu kejebak macet loh," ujar Mama Gebby yang baru saja turun dari tangga

"eh Tante hehe. Ya udah kita berangkat dulu ya, Tan," ujar Mahesa sembari menyalimi tangan Mama Gebby untuk berpamitan

"Kita berangkat dulu Ma. Mama hati-hati di rumah," ujar Gebby sambil menyalimi tangan Mama nya

"iya, hati-hati. Inget! Jangan pulang malem-malem ya, Mahesa bawa mobil nya hati-hati," ujar Mama Gebby Memperingati mereka.

"siap Tante," ujar Mahesa

"assalamualaikum," ujar mereka bersamaan

"waalaikum salam," jawab Mama Gebby sembari geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya dan anak dari sahabatnya itu

Sesampainya di Bioskop,
Mahesa pun langsung memesan tiket untuk dirinya dan Gebby. Tidak lupa membeli popcorn untuk nanti di makan saat di dalam bioskop. Setelah itu, mereka pun masuk dan duduk ditempat yang sudah mereka pesan.

Setelah selesai menonton bioskop. Mahesa lantas mengajak Gebby berkeliling di sekitaran mall. Saat melewati toko boneka, Mahesa pun menarik tangan Gebby untuk memilih boneka yang Ia suka. Mahesa ingin membelikan boneka untuk Gebby.

"eh, loh Sa. Mau ke mana, kan kita mau pulang," ujar Gebby saat tangan nya di tarik oleh Mahesa

"mampir ke situ bentar ya, By. Ada yang mau aku cari," ujar Mahesa yang masih terus menggandeng tangan Gebby

"toko boneka? Kamu mau beliin Tante Anggun boneka?" tanya Gebby dengan keheranan

"kamu pilih yang menurut kamu paling bagus dan kamu suka. Kali ini, aku mau beliin kamu boneka," ujar Mahesa kepada Gebby

"hah? Kamu apaansi, Sa. Jangan mubazir deh, mending di tabung dari pada beliin aku beginian," ujar Gebby yang tak enak kepada Mahesa

Bukan karena apa, pasalnya Gebby ini tipe wanita yang tidak mau merepotkan laki-laki. Ia bisa beli sendiri apa yang Ia mau, tanpa harus meminta kepada orang lain. Apalagi lelaki yang notabe nya masih sebagai pacarnya. Memang Ia tahu betul tentang Mahesa. Pacarnya itu memiliki bisnis sebuah cafe yang sudah memiliki 2 cabang. Jadi Gebby yakin, kalau yang Mahesa pakai adalah uang dari hasil kerja keras nya sendiri. Bukan dari orang tua nya. Namun meskipun begitu, tetap saja Gebby merasa takut merepotkan. Ia merasa tidak enak jika harus mendapat barang dari orang lain, walaupun orang itu sendiri yang membelikannya tanpa Ia memintanya.

"By, Aku beneran mau beliin kamu boneka, lagian gak mubazir lah, By. Kan buat pacar aku, yang mubazir itu kalo aku beliin kamu terus boneka nya di buang, ini aku beli pake uang aku kok. Jadi kamu gak perlu khawatir," ujar Mahesa

"ayok pilih bonekanya," ujarnya lagi

Setelah beberapa saat melihat-lihat, akhirnya Gebby menemukan boneka yang ia suka.

"yang ini Sa," ujar Gebby sembari menunjuk boneka yang Ia pilih

"serius yang itu? Kok kecil By, kenapa gak pilih yang besar sekalian," ujar Mahesa

"aku suka yang itu," ujar Gebby

"ya udah pilihan kamu yang itu di ambil. Aku mau satu juga biar couple sama kamu," ujar Mahesa

"bucin banget sih kamu, Sa. Ya ampun," ujar Gebby sembari mengacak rambut Mahesa

"iya dong, kamu kan bucin nya kamu," ujar Mahesa

Mendengar itu, Gebby pun langsung merinding sembari tertawa geli melihat tingkah pacarnya itu.

"Mba, bungkus yang ini dua," ujar Mahesa kepada pegawai toko tersebut

Wanita yang melayani Mahesa pun hanya tersenyum melihat tingkah Mahesa kepada Gebby.

Setelah membayar total boneka yang Mahesa beli, akhirnya mereka pun pulang. Hari yang sudah semakin malam membuat Ia ingat pesan Mama Gebby agar tidak pulang terlalu larut. Dilihatnya juga Gebby yang memang sudah lelah.

"sekarang kita pulang ya. Kamu juga keliatan udah cape," ujar Mahesa sembari membukakan pintu mobil untuk Gebby

Gebby pun hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil. Setelah itu, Mahesa pun mengantar Gebby pulang ke rumah nya.

RUANG WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang