Setelah jam pulang sekolah berbunyi, Mahesa pun mengantar Gebby pulang. Namun sebelum itu, Ia berniat mengajak Gebby pergi ke danau. Karena Ia merasa harus menjelaskan semuanya kepada Gebby.
Gebby pun tidak menolak ajakan Mahesa. Namun, Ia tidak banyak bicara setelah kejadian di kantin tadi.
Sesampainya di danau, mereka pun langsung naik ke rumah pohon seperti biasanya. Sesampainya di atas, Mahesa pun menjelaskan semuanya kepada Gebby dengan hati-hati."jadi mau ngomong apa, Sa?" tanya Gebby setelah sampai di rumah pohon
"By, aku mau minta maaf soal kejadian tadi. Jujur, aku pun gak tau kalo Gladis bakal ada di sini lagi," ujar Mahesa
"iya, gak papa," ujar Gebby
Merasa jawaban Gebby yang masih kaku, akhirnya Mahesa mulai menjelaskan tentang hubungannya dengan Gladis.
"aku mau jujur sama kamu soal Gladis. Jadi dia itu mantan aku, gak lama kita pacaran, mungkin 5 bulan. Dulu dia deket sama Mama. Tapi waktu Mama aku kecelakaan sampe ngebuatnya keguguran dan mengharuskan pengangkatan rahim, saat itu juga aku tau kalo Gladis selingkuh sama Axel sahabat aku. Di situ aku down banget, satu sisi aku sedih sama kondisi Mama. Dan di sisi lain, aku kecewa sama mereka yang notabenya pacar dan sahabat aku. Waktu itu aku langsung nyamperin mereka yang lagi jalan bareng ke cafe, terus aku suruh Galdis untuk pilih antara aku dan Axel. Ternyata dia lebih milih Axel. Setelah seminggu kita putus, aku dapet kabar kalo mereka jadian," ujar Mahesa sembari mengingat masa lalunya dan menjelaskan panjang lebar kepada Gebby
"jadi setelah itu kalian putus dan tau-tau kamu dapet kabar kalo mereka jadian?" tanya Gebby
"aku anggep semuanya udah berakhir. Memang gak ada kata putus, tapi setelaj kejadian itu, aku anggep kalo aku sama dia udah gak ada hubungan apa-apa lagi," ujar Mahesa
"itu juga yang ngebuat Gladis mikir kalo kalian gak pernah putus. Karena memang saat itu gak ada kata putus yang nyata dari kedua belah pihak kaya apa yang kamu bilang barusan," ujar Gebby
"sebentar, kamu gak marah, By? Kok dari tadi malah kesannya aku curhat ke kamu sih," ujar Mahesa
"emang kalo aku marah bisa ngerubah semuanya? Setiap orang itu punya masa lalu nya masing-masing, Sa. Aku gak bisa mengadili kamu cuma karena masa lalu kamu yang tiba-tiba hadir lagi di depan kamu sekarang. Karena yang terpenting sekarang itu, gimana cara kita menanggapi masalah ini. Kalo aku marah dan langsung menilai kamu atau mengklaim kamu, belum tentu bener kan. Makanya aku milih untuk dengerin dulu semua cerita kamu, baru kita cari jalan keluarnya bareng-bareng," ujar Gebby kepada Mahesa
"t-tapi tadi kamu diem aja, aku kira kamu marah," ujar Mahesa
"aku cuma lagi mikir aja Sa. Kalo dia bener-bener pengen kamu lagi, kamu bakal milih siapa di antara aku sama dia," ujar Gebby
"heii, kamu itu bukan pilihan, By. Dia itu cuma masa lalu aku. Istilah nya gini, dia itu bagaikan pohon di musim gugur yang setiap daun yang berjatuhan akan langsung di buang dan di bakar supaya gak jadi sampah dan menganggu tanaman baru. sedangkan kamu sebagai bunga yang baru bersemi, dimana bunga itu akan di rawat, di jaga dan di lindungi sebaik mungkin agar bisa tumbuh besar dan cantik," ujar Mahesa sembari mencubit gemas hidung Gebby
"jadi sekarang paham kan?" tanya Mahesa lagi
Gebby pun mengangguk dan tersenyum pertanda bahwa Ia mengerti.
"makasih ya, By. Aku beruntung banget bisa sama kamu," ujar Mahesa lagi
"janji sama aku ya, Sa. Jangan tinggalin aku, hidup aku udah sunyi, tolong jangan di tambah sunyi lagi dengan kamu pergi," ujar Gebby sembari memeluk Mahesa dengan erat
"ssttt.. Aku janji, aku janji, By. Tolong bantu aku untuk tepatin janji aku itu. Dengan kamu yang selalu muncul di fikiran aku, aku gak akan ninggalin kamu," ujar Mahesa sembari mengelus rambut Gebby yang berada di dekapannya
Gebby pun hanya mengangguk.
Setelah beberapa saat, akhirnya Mahesa pun melepaskan dekapannya. Ia menatap Gebby sedikit khawatir. Ia takut jika Gladis akan berbuat macam-macam kepada gadisnya.
Gebby yang menyadari raut kekhawatiran pada wajah Mahesa pun bingung."kamu kenapa ngeliatin aku gitu?" tanya Gebby
"kalo ada apa-apa bilang ya sama aku. Kalo ada yang macem-macem sama kamu langsung hubungin aku. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa," ujar Mahesa sembari menangkup wajah Gebby dengan kedua tangannya
"soal Gladis lagi?" tanya Gebby
Mahesa pun mengangguk.
"aku tau banget gimana dia, By. Dia bakal ngelakuin apa aja buat dapetin apa yang dia mau. Gladis itu orang nya nekat. Pernah ada kejadian di mana waktu aku masih jadi pacar dia, terus dia nyekap cewek, gara-gara cewek itu suka sama aku. Cuma sekedar suka, dia sampe senekat itu. Aku takut dia ngelakuin hal yang sama atau bahkan lebih ke kamu. Apalagi dia tau kalo kamu pacar aku," ujar Mahesa"aku bisa jaga diri, Sa. Kamu gak perlu khawatir. Kan kamu sendiri yang bilang, kalo ada apa-apa langsung hubungin kamu. Gladis gak akan macem-macem sama aku. Kamu gak usah takut gitu ih. Masa jagoan aku penakut gini," ujar Gebby
Mahesa yang gemas pun langsung mencubit kedua pipi Gebby.
"kamuuu. Aku kan khawatir," ujar Mahesa
"gak ilang-ilang ya bucin nya, hmmm." ujar Gebby meledek
"biarin. Kan bucin sama pacar sendiri, boleh dong," ujar Mahesa
"ya udah, pulang yuk. Udah sore nih, nanti Tante Anggun nyariin kamu loh," ujar Gebby
"Mama pasti tau lah aku ke mana. Dia tu pasti nebak nya kalo aku ke calon menantu nya ini," ujar Mahesa sembari mengacak rambut Gebby pelan
"apaan sih kamu ini, Sa. Masih kecil juga, bahasnya udah calon menantu gitu," ujar Gebby sembari menunduk menyembunyikan pipinya yang sudah merah seperti kepiting rebus
"iya dong. Kan kita bakal nikah nanti," ujar Mahesa semakin menggoda. Ia tau jika sekarang Gebby sedang salah tingkah karena ucapannya tadi, Ia paling senang jika menggoda pacarnya itu.
"udah deh, Sa. Geli tau, bahasnya udah jauh banget," ujar Gebby
"tapi suka kannn," goda Mahesa lagi
"Saaa... Udah ih," ujar Gebby yang saat ini semakin menundukkan kepalanya karena malu
"tuh kan, pipi nya aja sampe merah gitu," godanya lagi
Setelahnya, Mahesa pun mengantar Gebby pulang ke rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU
Genç Kurgu"Sikap dinginmu yang kian menghangat Bagai sang surya yang siap menampilkan sinarnya" ................................................................................. kisah tentang 2 remaja Dimana seorang lelaki yang baru saja pindah dan bertemu de...