Bab 13: Jadian?

6 1 0
                                        

Setelah orang tua mereka pergi. Mahesa pun mengajak Gebby menghampiri Karin dan Wisnu. Karena tidak enak sudah di tunggu sedari tadi.

"By, ke sana yok, ke tempat Karin sama Wisnu," ajak Mahesa

Gebby pun mengangguk dan berjalan menuju Karin dan Wisnu yang sedang mengobrol berdua.

"ciee yang abis ketemu calon mertua," goda Karin

"gimana nih, Bro? Lampu ijo belum?" tanya Wisnu pada Mahesa

"aman Bro. Tenang," ujar Mahesa sambil memberikan dua jempolnya kepada Wisnu

Sedikit info kalau Wisnu dan Karin memang sudah jadian semenjak hari pertama UTS berlangsung. Mereka pun semakin terlihat bucin setiap hari nya, dan hal itu pun tidak membuat Mahesa dan Gebby heran. Mereka tau betul bagaimana dua sejoli Itu.

Acara berjalan dengan lancar. Ada banyak sekali penampilan-penampilan yang di bawakan oleh setiap organisasi atau ekstrakulikuler dari sekolah nya. Karin dan Gebby yang memang termasuk anggota Osis pun sempat di sibukkan dengan tugas nya untuk mengkoordinasikan acara. Namun, semua Sudah mereka jalankan dan berjalan dengan semestinya.

Penampilan pentas seni pun berakhir. Kali ini adalah acara bebas. Seperti, siapa saja boleh membawakan lagu, puisi, tari-tarian dan lain-lain diatas panggung. Ada beberapa siswa yang membawakan lagu atau tarian pribadi nya untuk menghibur para penonton. Kali ini, Mahesa sudah memiliki rencana, Ia pun langsung menarik tangan Gebby untuk naik ke atas panggung bersama diri nya.

"eh, Sa. Mau ke mana?" tanya Gebby saat tangan nya di tarik

"ikut gua sebentar. Lo bakal tau nanti," ujar Mahesa

Gebby pun hanya pasrah saat diri nya di tarik Seperti itu. Namun, saat Ia sadar bahwa Mahesa akan mengajak nya ke atas panggung, Gebby pun mulai curiga dengan apa yang akan Mahesa lakukan. Namun, Ia tetap diam saja dan pasrah. Sesampai nya di atas panggung, Gebby pun berdiri di samping Mahesa sembari menunduk malu, karena sekarang diri nya dan Mahesa sudah menjadi tontonan banyak orang, dari murid, guru bahkan hingga wali murid.

"Selamat malam semua! Gua Almahesa Abraham. Kali ini, izinin gua di atas panggung ini, buat bawain sebuah puisi untuk gadis cantik nan manis yang ada di samping gua saat ini, Gebby Fiza." ucap Mahesa dengan menatap lekat kedua mata Gebby.

Gebby yang di tatap seperti itu pun semakin menunduk malu.

"jangan nunduk, By. Nanti cantik nya gak keliatan, nanti mahkota mu jatuh," ujar Mahesa yang mampu membuat semua orang baper ketika mendengar nya. Jangan lupakan Gebby, pipi nya sudah seperti kepiting rebus saat ini.

"Gebby Fiza. Mungkin yang aku lakuin ini cuma hal sederhana. yang mungkin ketika orang lain melihat nya secara sekilas tidak akan berarti apa-apa, dan tidak akan bermakna sama sekali bagi mereka. Tapi tolong kasih aku ruang dan waktu untuk berkesempatan membawakan puisi yang aku buat khusus untuk kamu. Kasih aku ruang dan waktu untuk aku bisa jujur ke kamu, Gebby Fiza." ujar Mahesa sembari menggenggam jemari lentik milik Gebby

Gebby pun hanya mengangguk sembari tersenyum malu-malu ke arah Mahesa. Setelah mendapat anggukan dari Gebby, Mahesa pun lantas melanjutkan ucapan nya dan mulai membaacakan puisi yang Ia buat khusus untuk Gebby.

"puisi ini aku buat untuk kamu, Khusus untuk kamu. Aku buat dengan penuh niat, dengan kasih dan dengan perasaan yang dalam. Pertama kali nya aku ciptain puisi untuk orang yang ada di relung hati, Itu kamu. Mungkin emang terlihat biasa, tapi ini lah cara ku. Jadi, tolong dengar baik-baik puisi ini," ujar Mahesa

KARNA KAMU

Dari sekian banyaknya manusia yang aku temui
Untuk pertama kalinya aku merasa
Bagaimana rasanya di mengerti
Bagaimana rasanya bahagia ketika di support

Bertemu denganmu adalah hal tak terduga
Berkenalan denganmu adalah hal yang tak disengaja
Dan kerab akrab denganmu adalah hal yang layak aku syukuri

Hadirmu bagaikan pagi
Selalu kutunggu untuk menyudahi malam hari
Sikap dinginmu yang kian menghangat
Bagai sang surya yang siap menampilkan sinarnya

Dari Mahesa untuk Gebby"

"jujur,aku Udah ada rasa sama kanu dari sejak pertama kali kita ketemu. Dengan hujan yang menyatukan kita, dan takdir yang mempertemukan kita. Jadi Gebby, maukah kamu menjadi pacar aku? Bersama-sama untuk saling menjaga, mengerti dan berkomitmen." tutur Mahesa dengan lembut dan menetap lurus ke arah mata Gebby dalam-dalam

Gebby pun diam sejenak, sebelum akhirnya Ia menjawab.

"iya, Sa. Iya aku mau." jawab Gebby dengan tegas.

"yess!! Ma pa, Mahesa berhasil! Mahesa punya pacar!" teriak Mahesa kepada orang tua nya yang menonton aksi anak tunggal nya barusan.

"GA!!" ujar Papa Gebby dengan tegas.

"Pa." ujar Mama Gebby memperingati suami nya tersebut.

Melihat tatapan tajam yang di berikan Papa Gebby, membuat nyali siapa saja pasti menciut.

"tapi boong! Haha, ya boleh lah. Asal pacaran yang sehat, Awas aja sampe macem-macem. Apalagi sampe nyakitin anak, Om," ujar Papa Gebby dengan tawa puas nya

"Anj*r lo, Ma. Ngagetin aja. Jiwa iseng lo masih ada aja, heran gua." ujar Papa Mahesa dengan nada kesal nya

"berarti sekarang kita jadian ya. Aku bakal ada buat kamu, kamu jangan ngerasa sendiri lagi. Aku janji bakal jagain kamu," ujar Mahesa dengan tulus kepada Gebby sembari mengelus kepala nya dengan lembut

Mendengar itu alisa pun terharu. Sampai tidak terasa air matanya jatuh.

"jangan janji, Sa. Cukup buktiin ke aku, kalo apa yang Kamu bilang barusan Itu akan Kamu tepatin," ujar Gebby kepada Mahesa

"sttt pasti, aku akan buktiin dengan cara ku. gak papa ya, Kamu boleh nangis, tapi nangis bahagia. Bukan nangis karena kesedihan," ujar Mahesa sembari mengelap air mata Gebby yang turun melewati pipi nya yang sedikit chubby.

Setelah nya, Mahesa pun langsung mengajak Gebby turun dari panggung. Ketika sampai di bawah, Karin pun langsung memeluk Gebby dan memberikan selamat pada sahabat nya itu. Tidak lupa, Wisnu pun melakukan hal yang sama kepada Mahesa.

"aaaa selamat bestie kuu. Akhirnya bisa double date," ujar Karin sembari memeluk Gebby saat baru saja sampai di bawah

"wish, selamat, Bro. Akhirnya berhasil juga dan akhirnya gak ngegantungin anak orang lagi, haha," ujar Wisnu sembari bertos ala lelaki

Setelah acara selesai Mahesa pun mengantarkan Gebby pulang kerumah.
Seperti biasa selesai UTS pasti akan ada hari libur.

Selama seminggu libur, Mahesa pun berjanji akan mengajak Gebby jalan-jalan ke mana pun yang Gebby ingin sampai puas.

RUANG WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang