The Wedding (Selesai ✔)

Ketiga Puluh Satu

Namanya Miranda Asmarani, adik kandung dan satu-satunya saudara kandung yang dimiliki Masayu Asmara sejak keduanya kehilangan orang tua mereka. Masayu sangat menyayangi Miranda, begitu pula sebaliknya.

Keduanya bekerja di perusahaan milik keluarga Adirama Hutama. Masayu bekerja sebagai sekretaris Adirama, sedangkan Miranda di bagian lain yang tak mengharuskannya berhubungan secara langsung dengan Adirama.

Hampir setiap hari bertemu dan berinteraksi langsung dengan Adirama, menumbuhkan benih cinta di hati Masayu. Adirama merupakan paket lengkap tipe lelaki idaman Masayu, atau bahkan perempuan di luar sana banyak yang juga menginginkan Adirama untuk dijadikan pasangan. Selain muda dan tampan, Adirama juga dikenal sebagai sosok yang ramah, bijaksana dan tak pemilih dalam bergaul. Ya, Adirama yang dulu sangat jauh berbeda dengan Adirama sekarang.

Perasaannya pada Adirama, tak pernah ia umbar pada siapa pun, termasuk sang adik, Miranda Asmarani. Masayu hanya berani menunjukkan tindakan-tindakan kecil, serta bentuk perhatian secara tak langsung pada Adirama. Masayu sadar diri, ia dan Adirama sungguh berbeda. Ia hanya bisa berharap dan berdoa pada Tuhan, semoga satu hari nanti, Adirama akan menoleh padanya dan membalas perasaan tulus Masayu.

Tanpa sepengetahuan Masayu, Adirama menyadari perasaan gadis itu. Sengaja Adirama berpura-pura buta akan segala bentuk perhatian yang diberikan Masayu, semata-mata tak ingin profesionalitas kerja Masayu menurun. Selain itu, Adirama tak memiliki perasaan yang sama dengan gadis itu. Meskipun Masayu merupakan gadis baik berhati lembut yang Adirama yakin, sangat mudah dicintai oleh siapa pun.

Sayangnya, hati Adirama sudah terpaut sejak awal pada sosok Miranda, yang Adirama ketahui merupakan adik kandung Masayu. Keduanya bahkan menjalin hubungan di belakang Masayu. Miranda yang meminta untuk merahasiakan hubungan keduanya dari orang lain, termasuk Masayu. Dan Adirama tentu saja menyetujuinya, karena ia tak ingin kinerja Masayu menurun jika mengetahui fakta hubungan asmara Adirama dengan Miranda.

Hampir dua tahun menjalin asmara, Adirama putuskan untuk mengakhiri hubungan rahasianya dengan Miranda. Ia ingin semua penduduk bumi mengetahui dan mengenal sosok wanita yang ia puja. Lebih dari itu, Adirama ingin menikahi Miranda, menjadikan wanita itu satu-satunya ratu di istana yang telah ia siapkan.

Namun, Miranda menolak dengan tegas ide Adirama. Terutama gagasan Adirama mengenai pernikahan. Miranda tak pernah ingin menikah. Menikah adalah hal yang paling Miranda hindari di dunia ini. Miranda tidak suka pada konsep pernikahan yang ia yakini akan mengikat kehidupan Miranda setelahnya. Miranda ingin hidup bebas dan terus bebas.

"Kita bisa terus bersama kalau kamu mau, tapi tidak dengan menikah."

"Nggak mungkin, Miranda. Aku juga ingin menikah dan memiliki anak denganmu."

"Aku bisa memberimu anak kalau itu yang kamu mau."

"Memiliki anak tanpa menikah? Kumpul kebo?"

"Kenapa tidak?" tanya Miranda balik. "Kalau memang negara ini melarangnya, kita bisa pindah ke luar negeri. Amerika? Inggris? Kita bisa hidup bahagia di sana dengan ... mungkin anak-anak kita."

"Dan tanpa menikah?" tanya Adirama masih tak percaya.

"Ya," jawab Miranda yakin. "Banyak negara lain di luar sana yang memiliki pemikiran terbuka tentang pernikahan. Ayolah, Mas Adi, realistis aja. Pernikahan itu bukan sesuatu yang menyenangkan. Kebanyakan orang berpikir setelah menikah, pasangannya adalah miliknya, sehingga dia berhak mengatur, dan membatasi kehidupan pasangannya. Dan aku benci itu. Diriku adalah milikku. Siapa pun tidak boleh mengaturku, meskipun kakak kandungku sendiri."

Selama mereka berpacaran, Adirama memang jauh lebih banyak mengalah dari Miranda. Banyak hal dari sikap Miranda yang ingin ia ubah satu hari nanti. Adirama berpikir akan melakukannya setelah mereka menikah nanti. Maksud Adirama baik, ia hanya ingin memperbaiki sikap buruk Miranda, bukan mengatur dan mengekang pasangannya.