1. awal

1.5K 85 8
                                    

"Iya Ma, ini aku udah deket, buset cerewet amat"

Hario, lelaki berkulit tan dengan rambut yang setiap minggu berganti warna itu menggerutu sesaat, lantas memutus sepihak panggilan dari mamanya.

Ia kembali fokus pada stir mobil yang dikendarainya. Hario tengah mengemudi sekarang, lebih tepatnya mengemudi menuju rumah sakit tempat kakeknya dirawat. semalam mamanya memberi kabar kalau kakeknya telah dilarikan kerumah sakit.

Tak berselang lama Hario tiba dirumah sakit tujuannya, Lelaki itu berjalan dengan santai menuju ruang inap kakeknya.

Tak berselang lama Hario tiba dirumah sakit tujuannya, Lelaki itu berjalan dengan santai menuju ruang inap kakeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cklek!

"Hello everybody" Hario tersenyum ceria saat membuka pintu ruangan, berniat mengangetkan keluarganya, namun alih-alih sambutan hangat, malah tatapan tajam mama dan kakaknya yang dia dapat, membuat senyuman itu perlahan luntur.

"Kakek belum meninggal kan ma?"

Satu pertanyaan yang keluar dari mulut lelaki itu membut mamanya mendelik. "Hario! Kamu ini bener-bener ya!!"

"Kemana aja kamu? dari semalem bilangnya udah deket udah deket, tapi sampenya baru hari ini, mana udah sore pula" omel wanita itu setengah berbisik, seandainya kakek gak lagi sakit dapat Hario pastikan mamanya akan memarahinya sambil teriak-teriak.

Mama Hario yang sebelumnya duduk disofa tunggu langsung berdiri dan menghampiri putra bungsunya yang masih berdiri didepan pintu.

Hario menggaruk belakang kepalanya sambil nyengir seolah tak merasa bersalah, berharap agar tidak diomeli oleh sang mama lebih lanjut.

Usai menutup pintu ruangan Hario berjalan menuju sofa agak menjaga jarak dari tempat mamanya berdiri, takut-takut nanti kepalanya ditempeleng karena terus melawan ucapan sang mama.

"Ya aku beneran udah otw tau, cuma kan jarak dari Singapura kesini itu jauh Ma" Elak Hario begitu ia sukses meloloskan diri dari hadapan mamanya dan berakhir duduk diatas sofa disebelah kakaknya.

"Apa?! Jadi semalem lo di Singapur? Gak ada otak!" Toyoran keras mendarat dikepala Hario, yang dilakukan oleh kakaknya sendiri. Joni.

"Sakit bego!" desis Hario sambil menatap kesal kearah Joni.

"Terpenting kakek gak kenapa-napa kan" lanjut Hario, masih dengan tingkahnya yang santai.

"Ya kamu liat aja sendiri, baik-baik aja nggak kakek kamu?" Ketus mamanya, wanita itu kini berjalan menuju tempat duduk disebelah ayahnya terbaring. iya jadi kakek yang sakit itu adalah ayah kandung dari mamanya Hario

Hario memperhatikan sang kakek yang tengah tertidur dengan selang oksigen dihidungnya. "Perasaan kemarin siang kakek baik-baik aja deh, kok bisa drop?"

"Kemarin sore dia kebanyakan makan sate kambing, jadi tensinya tinggi trus kena serangan jantung" Jawab Joni sambil mengamati bursa saham pada layar IPad-nya.

Marry You Isn't a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang