9. si nyebelin lagi sakit

483 70 12
                                    

"Hatchim, hatchim"

"Uhuk uhuk"

Pagi ini Lia full senyum melihat Hario tengah meringkuk lemah diatas tempat tidur, lelaki itu menyelimuti sekujur tubuhnya dengan bedcover dan mengigil kedinginan.

"Gue bakal bikin hidup lo menderita bagai di neraka Julia." ledek Lia menirukan perkataan Hario semalam. "Nyoh, mampus lo kena flu" lanjut Lia sembari memoleskan lipstik merah diatas permukaan bibirnya.

Sebenarnya hari ini Lia ada jadwal pemotretan, tapi ia kasihan juga melihat Hario yang meringkuk lemah dan tak berdaya diatas ranjang. Usai memoles bibirnya dengan lipstick Lia berdiri dari depan meja rias, ia berjalan menghampiri Hario dan menempelkan punggung tangannya diatas dahi dan di leher lelaki itu.

"Astaga, badan lo panas banget har!!"

"Dingin Li" Hario menggigil dengan mata terpejam dan mengeratkan bedcover yang menyelimuti tubuhnya.

"Tunggu bentar, gue ambilin obat" Lia buru-buru keluar dari kamar, ia menuju dapur untuk mengambil obat dan air. Lia fikir tadi Hario hanya flu biasa tanpa disertai demam.

Saat tengah berjalan menuju dapur, Lia tak sengaja berpapasan dengan Joni yang sudah lengkap dengan setelan jas kerjanya

"Li, Hario udah selesai siap-siap?" Tanya lelaki itu.

"Eum, anu kak. Hario demam, ini aku mau ambilin dia obat dulu"

Joni menghela nafas "Yaudah, dia ijin deh hari ini. Oh iya, kamu ada jadwal pemotretan?" Tanya Joni, mungkin kakak iparnya itu melihat penampilan Lia yang sudah rapi pagi-pagi, makanya bertanya demikian.

"Sebenernya sih gitu kak, tapi Hario..."

"Kalo kamu gak keberatan, temenin Hario dirumah Li. Soalnya rumah sepi hari ini, mama sama kakek udah kekantor daritadi, trus Naya lagi main kerumah orang tuanya sama Joanna" ujar Joni

Lia mengangguk yakin "Iya kak, aku temenin Hario"

"Yaudah, kakak berangkat. Kalian baik-baik dirumah" pamit Joni dan diangguki oleh Lia

Setelah Joni berlalu, Lia melanjutkan langkahnya menuju dapur, ia mencari beberapa obat pada laci obat, tak lupa mengambil segelas air untuk Hario.

Lia kembali ke kamar membawa segelas air dan beberapa obat, seperti obat demam dan flu, Lia meletakkan obatnya diatas nakas lalu ia mengguncang pelan lengan Hario, meminta suaminya itu bangun sebentar untuk minum obat.

"Har, minum obat dulu" pinta Lia

Mau tak mau Hario mulai bangun, ia duduk menyandar dikepala ranjang. Buru-buru Lia memberikan obatnya dan segelas air. wajah Hario benar-benar pucat dan terlihat lemas.

Setelah meminum obatnya Hario kembali merebahkan kepalanya diatas bantal.

"Lo belum makan, gue bikinin bubur dulu ya" ucap Lia meski Hario tak merespon apa-apa.

Walaupun Hario itu sangat menyebalkan dan gemar membuat Lia naik darah, tapi Lia juga masih punya sisi kemanusiaan. Ia tidak mungkin tega membiarkan Hario sakit tanpa mengurusnya. Pagi ini Lia benar-benar dibuat riweh mengurus suaminya yang sedang sakit itu.

Lia bahkan bela-belain bikin bubur bermodal tutorial dari youtube, meski sebelumnya ia tidak pernah menyentuh perlatan masak, hanya demi membuatkan Hario, supaya lelaki itu mendapat asupan nutrisi Lia rela terjun langsung kedapur.

Kalau setelah semua kebaikan yang Lia lakukan saat ini dan Hario masih menyebalkan, fix Hario memang gak tau diri sih.

Setelah kurang lebih 30 menit berkutat di dapur, Lia kembali masuk kedalam kamar membawa nampan berisi bubur dan segelas air. saat membuka pintu ia mendapati Hario sudah lebih baik, buktinya lelaki itu bisa bermain ponsel meski sambil rebahan.

Marry You Isn't a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang