2. first impression

630 69 2
                                    

"Inget Lia, nanti kamu jangan bikin opa malu"

"Gak janji"

Perempuan bernama Lia itu wajahnya tampak kusut saat mengikuti langkah kaki opanya dilorong rumah sakit, katanya pagi ini opa Lia mau menemui sahabatnya yang sedang sakit.

Sekalian memperkenalkan Lia dengan cucu dari sahabat itu, yang akan menjadi calon suami Lia nanti.

Iya, kejadiannya kurang lebih sama seperti Hario. Lia tentu marah saat mengetahui dirinya berencana dijodohkan, mau menolak juga sama-sama mendapat ancaman. kalau Hario ancamannya gak mendapat warisan, maka ancaman untuk Lia adalah dikirin ke Taiwan untuk kuliah S2 dan ia dilarang melakukan hobby nya menjadi model. Tentu saja Lia nggak mau, dia nggak bisa jauh dari keluarga dan kehidupan menyenangkan dikota kelahirannya.

Sementara itu

Hario menunggu dengan gelisah diruang inap kakeknya, dia membayangkan seburuk apa rupa dari calon istrinya itu. Yang ada difikiran Hario hanya hal yang buruk-buruk, otaknya tak mampu berfikir hal positif untuk saat ini.

"Santai dong bro, lo nggak sabar ya ketemu calon istri?" ledek Joni sembari menepuk pundak adiknya.

"Pala lo nggak sabar, gue malah kagak mau ketemu dia. takut mengecewakan tampangnya"

Mendengar itu Joni tertawa. "Gue yakin lo pasti suka, gue aja nih yang liatnya jadi pengen nikah lagi"

"Idih? gue aduin kak Naya nih" ancam Hario

Tok tok tok!

"Itu mereka dateng" Mama yang awalnya lagi ngupas buah buat kakek buru-buru bukain pintu.

Hario makin gelisah, rasanya dia pengen pergi dan menghilang dari muka bumi ini. Hario gak mau dijodohkan seperti ini, baginya ini terlalu konyol.

"Mari pak Janu, papa udah mendingan kok" Mama mengantarkan seorang pria tua masuk kedalam ruangan dan diikuti oleh seorang perempuan muda berwajah jutek dibelakangnya.

"Mari pak Janu, papa udah mendingan kok" Mama mengantarkan seorang pria tua masuk kedalam ruangan dan diikuti oleh seorang perempuan muda berwajah jutek dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejenak Hario terdiam menatap paras perempuan itu, lantas ia tersenyum miring sembari memperhatikannya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Tak sengaja pandangan mereka bertemu dan perempuan itu malah menatap Hario sinis.

Selama beberapa saat Kakek Hario dengan Kakek perempuan itu ngobrol basa basi, sampai tibalah saatnya dimana Hario dipanggil oleh kakeknya.

"Hario, sini nak"

Hario menoleh dan berjalan pelan menghampiri ranjang kakeknya. disana ia kembali menatap perempuan dengam wajah jutek itu, perempuan yang ikut duduk ngintilin opanya diseberang ranjang inap kakek Hario.

"Ini cucunya sahabat kakek, cantik kan?" goda kakeknya

Hario hanya tersenyum kecil, masih sambil menatap perempuan itu. sementara yang ditatap lagi-lagi hanya melirik Hario sinis.

Marry You Isn't a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang