29. hurt again

537 71 20
                                    

"Gak ada ikut-ikut lagi, lo tuh bikin gue malu aja ngikut kekantor segala tiap hari"

Pagi ini Hario dibuat marah-marah karena Lia mau ikut kekantor lagi, terhitung sudah satu minggu lamanya perempuan itu selalu mengikutinya setiap pergi ke kantor.

"Tapi kata nyokap lo gue boleh ikut"

"Pokoknya lo dirumah aja atau kemana kek gitu sama temen-temen lo, jangan ngikutin gue mulu, bosen tau liat muka lo tiap hari, gak dikantor, gak dirumah ketemunya lo lagi, lo mulu, lo terus" Hario ngomel-ngomel sambil memasukkan laptop kedalam tas kerjanya.

Setelah semuanya siap, lelaki itu kembali memperingatkan Lia yang kini cemberut disebelahnya "Inget ya! gak boleh ikut, gak boleh ngadu ke nyokap gue dan gak boleh nyusahin gue"

"Iya" jawab Lia terpaksa.

"Good girl" Hario buru-buru berjalan keluar dari rumah untuk menuju mobilnya di garasi, sementara Lia hanya menatap punggung suaminya yang mulai menghilang dibalik pintu.

"Har lo gak sarapan?!"

"Ntar aja!!" teriak Hario dari kejauhan.

Lia menghela nafas kasar, lalu duduk disofa ruang tamu rumahnya. Suasana sangat sepi dan membosankan, ia hanya dirumah bersama beberapa pembantu yang akan pulang setelah pekerjaan mereka selesai.

"Gabut banget dirumah gak ngapa-ngapain" monolog Lia.

Lia merasa lesu, sampai seutas ide cemerlang melintas dikepalanya, barulah Lia kembali ceria.

"Dia kan belum sarapan"

Perempuan itu ngacir ke dapur, ia akan menyiapkan makanan untuk Hario dan membawakannya ke kantor, persetan jika nanti Hario ngamuk karena Lia melanggar perintahnya, yang penting usaha aja dulu.

*******

Hario langsung mengerjakan pekerjaannya saat sampai dikantor, pemasaran perusahaan minggu ini melesat drastis setelah salah satu produk launching iklan baru. hal itu membuat pekerjaan Hario dua kali lebih banyak daripada biasanya, bahkan lelaki itu sampai melupakan waktu sarapannya.

tok tok tok!

"Masuk" Tatapan Hario tetap fokus pada laptopnya, Tanpa melihat siapa yang datang.

"Serius banget sih"

Suara berat perempuan membuat jari Hario berhenti mengetik diatas keyboard.

Lelaki itu mendongak, pupil matanya melebar saat mendapati Rania kini melangkah masuk kedalam ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu mendongak, pupil matanya melebar saat mendapati Rania kini melangkah masuk kedalam ruangannya.

"Kamu ngapain kesini Ran?"

Sebelah alis perempuan itu terangkat "Kakak free gak siang ini? aku mau ngajak lunch bareng"

Rania mendekat, duduk didepan meja kerja Hario sambil menopang dagu diatas meja, perempuan itu menatap Hario dengan tatapan memuja.

Marry You Isn't a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang