11. little sweet moment

421 72 12
                                    

"Cewek tadi siapa Har?" Tanya Lia ketika mereka telah kembali berada didalam mobil untuk perjalanan pulang.

Hario yang tengah fokus mengemudi melirik Lia dari ekor matanya "Bukan siapa-siapa"

Namun, Lia berdecih "Affah iyah?"

Bukan apa-apa, Lia merasa ada yang tak biasa antara Hario dengan perempuan bernama Rania tadi. Terutama tatapan matanya, Lia belum pernah melihat Hario menatap seseorang sebegitu tulusnya. Seperti ada sebuah rasa yang tak selesai dan hanya bisa terpendam dalam diam lelaki itu.

"Bukan urusan lo juga" Saut Hario ketus.

"Mantan lo ya?" Lia masih penasaran.

"Apaansi nanya-nanya, kepo banget lo kayak dora!"

Lia mencebikkan bibirnya kesal, ya memang si Lia terkesan kepo, dia kan penasaran. Kira-kira bagaimana kisah cinta masa lalu seorang Hario?

Tak berselang lama saat mereka kembali terlarut dalam keheningan, mobil Hario terasa tidak nyaman saat melaju. Karena merasa ada yang tidak beres dengan mobilnya, lelaki itu memilih untuk menepi dipinggir jalan raya.

"Kenapa?" Tanya Lia saat mobilnya berhenti

"Gatau, gue cek dulu" Hario keluar dari mobilnya, ia mengecek bagian ban kanan paling depan. Lelaki itu berjongkok dan berdecak saat mengetahui ban mobilnya bocor.

Karena penasaran Lia ikut turun menghampiri Hario. "Bannya kempes?"

"Ini pecah"

"Oh yaudah, gue bantuin gantinya" ucap Lia lagi.

"Masalahnya gue gak bawa ban cadangan" Hario mengusak rambutnya kesal.

"Hah? trus gimana kita pulangnya?" Lia panik, soalnya jarak menuju rumah masih lumayan jauh.

"Lebay lo, tinggal telpon montir" lelaki itu berdiri dan mengambil ponsel disaku celananya, lantas menghubungi montir langganannya.

Beberapa saat Hario menunggu akhirnya panggilannya diangkat, montir yang ia hubungi mengatakan akan segera datang, jadi Hario dapat bernafas lega.

"Aman, tunggu bentar lagi dateng" ucap Hario santai. "Tunggu dalem mobil aja" titah lelaki itu dan Lia menganggukinya.

Mereka memutuskan menunggu montir didalam mobil, namun ternyata cukup lama mereka menunggu, montir yang sejak tadi Hario hubungi tak kunjung datang.

"Mana Har? ini udah jam setengah satu" Lia mengeluh, ia mengecek jam ponselnya berulang kali. terhitung sudah satu setengah jam lamanya mereka terjebak disini, dipinggir jalan raya yang mulai menyepi dan mencekam.

"Emang anjing, gak dateng-dateng bangsat!" umpat Hario sambil menghubungi montir tadi berkali-kali

Bertepatan setelah Hario mengumpat, montir tadi mengirim pesan singkat kalau masih menangani satu mobil yg mogok dan menyuruh Hario meninggalkan saja mobilnya disana.

"Kenapa gak bilang daritadi si anjing!!" kesabaran Hario benar-benar diuji usai membaca pesannya. Ia memperhatikan sekitar yang mulai sepi, mau nyari taksi dimana dia jam segini?

"Gimana?" tanya Lia dengan wajah memelasnya.

"Kita pulang aja, gak usah ditungguin"

"Hah? gak ah bahaya, mending tidur dimobil aja, atau tunggu sampe montirnya dateng"

"Kalo tidur disini lebih bahaya, Ntar kita dirampok preman gimana? trus kita dibunuh, lo mau?"

Perempuan itu langsung menggeleng cepat.

"Yaudah makanya ayo, didepan sana kayaknya ada Halte. kita tunggu disana sambil gue pesen taksi online" ucap Hario lagi, ia keluar dari mobilnya, begitupun dengan Lia. Tak lupa sebelum meninggalkan kendaraannya disana Hario mengunci rapat mobilnya.

Marry You Isn't a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang