PFS 19- mau mamah dan papah

1.5K 152 6
                                    

Ten memegang tangan chenle dengan lembut, memang sepenuhnya belum terbukti bahwa chenle benar benar cucunya. Namun, sedikit lagi saja ten bisa membuktikan hal itu, ia hanya harus menunggu jeno dibebaskan karna tak bersalah.

Chenle benar benar mendeksripsikan haechan saat remaja, ambek nya, marah nya, serta perilaku dan sifat nya sangat persis dengan si bungsu miliknya. Ten memang belum sepenuhnya mengikhlaskan kepergian haechan, karna semuanya terjadi tanpa aba-aba membuat dirinya hampir gila 1 tahun waktu itu.

"Chenle menangis"kata taeyong yang melihat air mata keluar dari mata chenle yang masih terpejam, ten makin merapatkan genggamannya.

Jaemin mulai mendekat ke ranjang chenle diikuti xiaojun, tangan chenle merapatkan genggaman pada tangan ten membuat ten sedikit terkejut.

"Chenle.."gumamnya pelan.

Mata sipit itu mulai terbuka, tak sepenuhnya karna ia sedang menyesuaikan penglihatan nya dengan cahaya diruangan ini. Mulut chenle terbuka sedikit, membuat taeyong mengelus surai pria manis itu.

"Ma...

Suara serak chenle mulai terdengar, suaranya benar benar serak.

"Ma...ma..."

"Iya chenle, bunda disini"ucap jaemin, mengusap pipi halus chenle."bunda disini"chenle menggeleng mendengar penuturan jaemin.

"Ma..."air mata chenle mulai keluar, sambil terus menggumamkan kata 'mama' dengan suara yang masih sedikit serak.

"Chenle minum dulu ya? Mau minum?"

"Biar aku panggilin dokter dulu ya"pamit xiaojun, bergegas pergi keluar rawat inap memanggil dokter yang memeriksa chenle.

Chenle dibantu ten untuk minum, tubuh chenle masih sedikit lemas hingga kasurnya dinaikkan sedikit membuat posisi chenle sedikit duduk, dan tak terlalu sulit untuk minum.

"Chenle ingin apa lagi?"

"Mama"gumam nya lagi, kepala nya ditundukkan sembari jari lentiknya memainkan ujung selimut.

"Permisi? Saya ingin memeriksa pasien, bisa tunggu diluar?"

Semuanya mengangguk, lantas bergegas keluar. Berbeda dengan jaemin yang disuruh ber-istirahat di ranjang nya, samping chenle.

Jung jeno dicabut dari tuntutan serta tuduhan penembakan di sopa dan pembunuhan di damyang 869. Tersangka asli yang ber-inisial jhi dan lhj, jhi terduga adalah anak dari keluarga Jung, dan lhj adalah adik dari keluarga lee, atau lee donghae.
Mereka di tuntut 20 tahun penjara, dengan kasus penculikan, pembunuhan, penembakan dan penuduhan laporan palsu. Keduanya akan melakukan sidang keringanan esok hari.

Xiaojun membaca texs berita itu sedikit, membuat orang disana bernafas lega serta bersyukur karna semua nya benar benar terungkap.

"Berarti jeno sudah bebas hari ini?"tanya winwin pada sang sulung--xiaojun.

"Kita hanya perlu berdoa, semoga jeno bisa dibebaskan hari ini juga setelah terbukti."ungkap ten yang didapati anggukan, tak lama terdengar derap langkah seseorang yang seperti nya tengah menghampiri mereka.

Terlihat, jisung, hendery, kun, dan yuta berjalan menghampiri mereka dilorong.

"Der, bagaimana?"tanya ten pada anak sulung nya, berdiri dari duduknya dan memeluk sang sulung yang dibalas oleh nya.

"Mamah tenang, semuanya baik-baik saja"ucap hendery pada mamanya, tak lupa mengusap rambut sang mamah.

Kun sedang berada di pelukan bubun nya."bubun sudah makan?"tanya kun, xiaojun menggeleng."kamu sudah?"

"Kalian berdua belum makan? Biar nanti hendery yang beli, yang lain juga belum makan kan?"tanya hendery yang sekarang merangkul xiaojun dan kun, sebelum semuanya mengangguk yuta menyela.

"Jaehyun katanya akan membawa makan malam, dia sedang dalam perjalanan"ungkap yuta."bagaimana jeno? Bisa bebas malam ini?"yuta mengangguk mendengar pertanyaan taeyong, membuat taeyong bersyukur berkali kali.

Tak lama pintu vvip ruang inap rawat chenle dan jaemin terbuka, menampilkan dokter dan salah satu suster yang keluar.

"Syukur chenle sudah sadar, sebenarnya saya sedikit khawatir karna dia terlambat bangun dari waktu yang di tentukan. Keadaan fisik nya baik, walau masih harus banyak istirahat saya harap yang bertanggung jawab bisa menjaganya dengan baik. Ada satu saran lagi dari saya, sedari tadi chenle hanya diam. Sayap fikir dia sedikit mengalami trauma, saya anjurkan untuk dibawa ke psikiater atau psikolog untuk memeriksa mental nya"

Setelahnya sang dokter izin pamit untuk pergi, karna ini ruangan vvip yang lumayan besar dan kondisi chenle sudah membaik, tidak ada limit untuk yang ingin menjenguk.

Ucapan dokter itu benar, chenle tak berbicara dan hanya menunduk sambil masih memainkan ujung selimut, bahkan jisung dan jaemin sudah mengajaknya berbicara. Hendery dan Kun bahkan sampai menyerah untuk membuat chenle berbicara.

"Chenle mau makan?"tanya jaemin pada chenle, hanya diam dan tak bergeming sama sekali. Jaemin harus sabar, karna ia tak mau merusak mental chenle.

Tak lama johnny, jaehyun, donghae serta jeno pun datang, mereka benar benar seperti ingin pesta dengan banyak makanan yang mereka bawa. Karna akan ada banyak hal yang mereka bahas dan selesaikan, serempak mereka memutuskan untuk makan sebelum mendengar penjelasan dari yang bersangkutan--jeno. Jeno sendiri sedikit lebih mmm kurus? Seperti itu yang jaemin lihat sekarang, makanya jaemin dengan telaten menyuapi suami kesayangannya dengan makanan enak di depannya, jeno pasti tak makan makanan ini di penjara, kasihan sekali.

Chenle sendiri tak makan, masih diam ditempat. Mereka bukan tidak mau membujuk atau mengajak chenle makan, chenle butuh banyak perhatian, jadi mereka mengisi tenaga dulu untuk memberi sepenuhnya pada chenle nanti.

"Mereka bahkan tak peduli, apa yang aku harapkan disini? Padahal disana lebih baik."chenle mencibir dengan sedikit gumaman yang mana terdengar begitu jelas oleh mereka yang sedang membersihkan beberapa barang kotor sehabis makan malam.

"Kami peduli, kami mengisi tenaga untuk merawatmu"ungkap kun, tak lama chenle mencibir kembali."bahkan kalian membawaku sebagai alasan, tak berguna"chenle memainkan infusannya.

"Chenle ingin makan? Biar omah suapin"ucap ten, chenle menggeleng."ayah kangen sama chenle"jeno memeluk chenle sebentar."biar ayah yang suapi yaa.."

"Papah...

Semuanya saling menatap bingung, sungguh chenle daritadi membuat mereka hampir sedikit kesal. Camkan hampir. Sebab anak itu selain memanggil 'mamah' ya 'papah'.

"Papah siapa? Papah johnny?"tanya hendery pada chenle yang menggeleng.

Chenle mendongak dengan tatapan tajam."chenle mau papah, mau mamah"ucap nya tajam sambil meremas selimut dengan kencang.

Jeno menghela nafas lelah, mungkin saatnya memberi tahu semuanya, disini, sekarang juga. Biar, biar mereka semua tahu. Lagi pula hal ini memang tidak sepatutnya ditutupi.

"Oke, aku akan mulai menjelaskannya."ucap jeno mulai membuka suara.

"Mungkin, kalian sudah curiga atau mendengar bahwa chenle anak mark dan haechan. Itu benar, chenle anak mark dan haechan. Anak kandung mark dan haechan"

"Lalu? Jenazah siapa yang ku lihat di peti?"

"Itu memang jenazah anak mark dan haechan, kalian keliru. Kalian hanya mengenal mingrui dan tidak mengenal chenle, baby lee adalah chenle yang kalian ketahui namanya mingrui, karna saat itu tidak hanya kalian tapi haechan juga keliru. Mommy yang saat itu tak sengaja melihat surat keterangan lahir atas nama mingrui langsung memberitahukan semuanya bahwa baby lee yang bernama asli chenle memiliki nama mingrui."

"Jadi? Mereka kembar?"tanya ten tak percaya.

"Iya, mereka kembar. Baby lee bukan mingrui namun chenle, mingrui memiliki julukannya sendiri baby rui."

Tbc

perfect family secret (end) || chenji ft nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang