PFS5- Olimpiade

1.7K 186 18
                                    

Setelah tiga hari lalu chenle menjalani tes untuk mengikuti olimpiade, tak susah bagi chenle untuk berhasil mengikuti tes itu padahal jelas jelas tanpa membaca buku,chenle mengisi kertas tes itu dengan jawaban asal.

Mungkin karna ada faktor lain, yaitu chenle sudah mengetahui jawabannya. Tadinya chenle tidak ingin pulang dari rumah keluarga Seo, namun melihat bunda nya yang meraung-raung memintanya untuk pulang dengan amat terpaksa chenle pulang.

Pada pukul delapan pagi, chenle yang jelas jelas sudah bangun dari dua jam yang lalu tidak sama sekali melapas dirinya dari kasur. Tubuhnya ia tutup rapat dengan selimut tebal miliknya.

Chenle benar benar tidak mau mengikuti olimpiade hari ini, pokoknya chenle tidak mau. Ia tak akan keluar kamar, dan tak akan ada yang bisa buka pintu kamarnya sebab-

Cklek

"Le, kamu belum mau bangun?"

Sebab chenle belum mengunci pintu kamarnya? Dasar Jung Chenle bodoh,ck.

Tak ada suara mau pun pergerakan dari seonggok daging yang tengah sempurna menutupi dirinya dengan selimut.

"Chenle, ini udah jam delapan. Kamu harus berangkat jam sembilan"ucap jaemin lagi, masih sama, chenle masih sama dengan acting nya yang pura pura tidur.

Padahal umur chenle tuh delapan belas tahun, tapi sikap nya yang tengil dan pembangkang serta sikap gak mau kalah nya menurunkan derajat nya sebagai kaka.

"Le nanti kalo ayah yang bangunin kamu bunda gamau tau ya"jelas ancaman jaemin sama sekali tak berpengaruh bagi Jung Chenle yang masih betah memerankan acting nya.

"Ka kamu kenapa si? Gak biasanya kamu susah di atur gini"

Kata kata bunda nya yang paling membuat mood chenle turun. Chenle membuka selimut yang menutupi dirinya dengan kesal.

Bergerak turun dari kasur nya, dan mengambil anduk serta beberapa pakaian dalam miliknya.

Chenle menatap sang bunda malas."bunda keluar, chenle mau mandi"ucap chenle, tangannya bergerak menutup pintu kamar nya lalu mengunci nya.

Di banding chenle berteriak di depan bunda nya, ia lebih memilih mengacuhkan sang bunda untuk meluapkan amarah di belakang nya.

Disini chenle sekarang, di gedung besar yang menampilkan beberapa orang tengah berbincang dengan amat riang.

Dengan muka kusut, dan mulut yang sama sekali tak menampilkan senyum membuat kesan dingin bagi orang yang melihat nya.

Olimpiade di minggu  ini chenle di temani oleh keluarga kecil nya. haha iyaa, ini lah liburan akhir pekan chenle guysss. Chenle merasa jadi orang yang paling bahagia sekali di dunia, karna setiap Minggu nya Keluarga nya rutin membawa nya akhir pekan pada lomba dan olimpiade, chenle harus mengapresiasi itu.

Seperti nya itu hal yang akan di jawab chenle ketika orang bertanya apakah keluarga mu mengadakan akhir pekan bersama???

Menunggu hampir dua jam acara berlangsung, chenle mendapatkan juara satu dengan waktu sangat singkat menjawab semua soal. Diantaranya, 50 soal pilihan ganda dan 30 soal essay.

"Chenle benar benar tak pernah mengecewakan"ucap jeno, nadanya penuh kegembiraan apalagi saat rekan bisnis nya tadi meyaksikan pembagian piala dan medali yang chenle dapatkan.

"Anak bunda ini benar benar pintar"balas jaemin juga, nadanya tak kalah ceria dari sang ayah.

Alih alih ikut ceria, selama berlangsungnya proses pembagian piala chenle hanya merenggut seperti orang yang habis kecopetan. Tak ada senyum sama sekali, hanya tatapan tajam nan jengah yang ada pada sorot matanya.

Apalagi saat sang ayah membawanya dan membanggakan nya pada beberapa rekan bisnis nya, itu adalah hal yang paling chenle benci, tentu mereka membanggakan chenle hanya karna chenle orang pintar apakah jika chenle bodoh ia akan di buang?.

"Lele mau hadiah apa?"

Pertanyaan jaemin sudah puluhan kali di lontarkan setiap chenle memenangkan olimpiade.

Dan jawaban chenle selalu sama dan tak berubah."Tak ada"

"Le mau ikut jisung gak?"tanya adiknya berbisik.

Mereka sudah dalam perjalanan pulang, jeno menyetir yang di samping nya terdapat suami manis nya, sedangkan jisung dan chenle di belakang.

Chenle hanya menoleh, menatap adiknya dengan tatapan tanya tanpa enggan membuka suara.

"Ke tempat biasa jisung main sama temen"ucap jisung masih dengan berbisik nya.

"Gak bakal boleh"alih ikut berbisik, chenle malah menjawab ketus supaya sang ayah mendengar.

Jisung langsung memajukan tubuhnya pada chenle."bilang aja, hadiah kamu mau ikut jisung malem ini"kata jisung lagi lagi dengan bisikan yang sekarang amat sangat pelan.

Chenle hanya menatap nya jengah, dan menggedikan bahunya. Jisung memohon pada Kaka nya, ia ingin sekali membawa sang Kaka bermain supaya senyum nya kembali terukir.

Chenle menghela nafas, ketika adiknya berusaha membujuk dan memohon."bunda, aku mau hadiah aku, ikut jisung main malem ini"celetuk chenle, membuat kedua orang tua nya menatap nya.

"Gak boleh"

Ingin rasanya chenle menjambak rambut ayah nya hingga botak, namun chenle masih ingat bahwa yang menyetir adalah orang yang membuat nya.

"Ayah, diem dulu coba"ucap jaemin pada jeno."emang jisung mau main kemana ?"tanya jaemin, menghadap kan tubuhnya pada kedua anak nya.

"Tempat nongkrong, sekali kali ajak chenle"jawab jisung dengan nada santai.

"Chenle emang mau ikut jisung?"tanya jaemin lagi, chenle mengangguk.

"Yauda, gapapa"

"Kamu kenapa si Bun? Gak boleh chenle gak boleh main, Miss Yoona mau dateng kamu harus les malem ini"ucap jeno tegas.

"Ayah, aku cuma mau ajak chenle main"kali ini jisung yang angkat bicara, jujur jisung yang melihat chenle belajar melulu saja cape bagaimana orang nya.

"Enggak, chenle harus belajar. Malem ini Miss Yoona bakal ngajarin chenle tentang kimia, nilai kimia chenle buruk"

WHAT THE FVCK!!

"Nilai kimia chenle bahkan di atas rata rata, 95 buruk kata ayah?"tanya jisung tak percaya, bahkan nilai kimia nya hanya 75.

Setelah berperang ayah lawan jisung yang terus-menerus beradu argumen di dalam mobil, jisung tetap menang, ia dibolehkan membawa main chenle nanti malam.

Malam ini chenle sudah rapih dengan balutan jaket kulit berwarna hitam dan kaos putih polos sebagai dalaman. Serta celana denim senada yang tak terlalu ketat.

Chenle menuruni tangga, niat menghampiri jisung yang sudah ada di bawah harus terpaksa berhenti sekejap ketika tak sengaja mendengar percakapan kedua orang tua nya.

Tbc

perfect family secret (end) || chenji ft nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang