PFS2- Bisakah di sebut keluarga?

2.9K 227 9
                                    

Chenle berjalan perlahan menuju kamar nya, berusaha tidak membuat kebisingan. Chenle akui ia salah, pulang sangat larut di jam sebelas harusnya ia tak lakukan itu dan lagi ia membolos, oh ayolah padahal ini hanya bolos les tapi chenle sungguh takut melakukan itu.

"Jung Chenle!"suara berat nan menggema sukses membuat chenle menghentikan langkahnya, chenle menegak kan badan nya.

"Duduk!"

Chenle berjalan berbalik, di lihat nya sang ayah yang sedang terduduk di sofa keluarga. Chenle berjalan, mendudukan dirinya di depan ayah nya.

"Dari mana saja?"tanya jeno, mengintrogasi anaknya.

"A-anu, aku pulang les"ucap chenle, memejamkan matanya, mampus tak mungkin les hingga larut kan le.

"Kau bahkan membolos hari ini"

Chenle mendongak, menatap sang ayah kaget."darimana ayah tahu?"tanya chenle, tak mungkin jisung memberi tau, ia bukan tipe adik yang suka melihat Kaka nya terkena Omelan.

"Tutor mu"

"Bagus sekali ya? Membolos les matematika hanya untuk bermain hingga larut? Apa kau fikir bermain bisa membuat mu pintar?"

"Ayah, aku bahkan selalu belajar. Apa yang kurang?"tanya chenle kesal.

"Kau anak nakal!, ayah selalu bilang jangan terlalu banyak bermain, kau harus belajar k-

"Kenapa?"tanya chenle, satu hal lagi, baru kali ini chenle membantah ketika dimarahi.

Tentu saja chenle muak, chenle bisa melawan.

"Kau bahkan membiarkan jisung bermain hingga pagi dan mengabaikan sekolah nya, kau bahkan membiarkan jisung tak belajar saat ulangan"

"Untuk apa kau membawa jisung?"tanya jeno kesal, menatap sang anak tajam.

"Tentu saja, kau hanya mengatur hidup ku. Menggempur ku terus terusan untuk tetap berada di ranking satu, melarang ku bermain larut dan hanya menyuruh ku belajar hingga larut. Aku bahkan tak pernah bermain di hari libur karna harus les penuh di rumah"

"Chenle! Aku melakukan itu untuk mu? Untuk masa depan mu, aku mengatur hidup mu untuk kebahagiaan mu!"jeno meninggikan suara nya.

"Dan pernahkah kau bertanya apa aku bahagia dengan aturanmu?"tanya chenle pada sang ayah yang menatap nya marah.

"JUNG CHENLE!!"

"JUNG JENO!! Tak bisa kah kau tak membentak anak ku?"

Jaemin yang sedari tadi berada di kamar segera keluar karna terdengar adu cek cok antara anak dan ayah.

Jaemin terduduk di samping chenle yang menatap ayah nya jengah.

"Aku tak pernah membantah mu, aku segera melakukan apa yang kau mau agar aku mendapat kan waktu untuk bermain. Tapi apa pernah kau tidak memarahi ku sehabis bermain? Kau hanya peduli.'ayah tak mau kau kalah dalam olimpiade dan aku tak mau ranking mu turun'."ucapan chenle sedikit sinis.

"Karna aku tak mau malu, jika kau kalah dalam olimpiade yang malu bukan hanya kau, namun keluarga!!"bentak jeno pada chenle, membuat jaemin terkejut.

"Je-

"Apa aku beban untuk ayah?"tanya chenle lirih, matanya sudah berkaca-kaca.

"IYA!, KAU BEBAN DI KELURGA KU, BISAKAH KAU TIDAK MEMBANGKANG DAN IKUTI APA YANG AKU BILANG, BI-

"AYAH!! Aku tak terima jika ayah meneriaki chenle"ucap jisung, dia baru saja pulang, terlihat helm yang menggantung ada di tangannya.

"Baik, untuk apa kau mengeluarkan banyak uang jika aku beban mu?"tanya chenle, dia berdiri.

perfect family secret (end) || chenji ft nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang