perfect family secret (end) || chenji ft nomin

PFS 28-journey with markhyuck

Setelah doyoung izin pamit untuk mengambil beberapa perkakas dirumah nya, chenle mulai membawa dirinya memasuki kawasan area dapur. Dapur nya terlihat baik baik saja, semua sudah tertata rapih.

Namun, ada gelinangan air di titik titik tertentu akibat hujan yang merembes. chenle langsung saja kembali fokus pada tujuannya, menaiki tangga di belakang dapur yang hanya di khususkan untuk akses ke loteng.

Setelah menaiki tangga terakhir, tangannya terulur membuka pintu loteng nya. Sebuah suara menginterupsi nya sebelum ia sempat membuka pintu loteng.

"Kau mau kemana chenle?"membalikkan badannya, chenle menatap sungchan yang berjarak beberapa anak tangga dengannya.

Tangan chenle menunjuk ke arah belakang, tempat dimana pintu loteng tertutup itu ia tunjuk."aku ingin mencoba masuk."

"Di dalam kotor, kau bisa bersin bersin nanti. aku akan membereskannya dahulu, lebih baik kau kebawah saja. sana!"

Pria itu tak bergerak dari tempat nya, malah membalikkan tubuhnya menghadap pintu kayu yang terlihat usang."aku ingin masuk."

"Iya. Tapi jika sudah rapih. sana kau bersihkan bawah saja!."

Chenle kembali berbalik, menatap sungchan kesal dan melangkahkan kaki nya menuju lantai bawah.

"Apa ini di kunci?"

"Mungkin di kunci sayang."ucap taeil pada doyoung yang tengah berusaha membuka kamar tidur milik chenle saat bayi, waktu itu.

"Dobrak saja, hyung."

Taeil mendekatkan diri ke arah doyoung, mencoba membuka knok pintu itu. namun, tak berhasil."kau yakin ingin merusak nya?"tanya nya, tangannya memegang papan nama yang di gantung di pintu. papan nya bertuliskan, baby room's

"Tidak si. tapi aku ingin melihat apakah ada yang rusak atau tidak, kan kau bisa membetulkannya jika rusak."

"di cari saja di laci laci. siapa tau ada yang menyimpannya."

"ada apa paman?"kedua nya menoleh menatap chenle yang baru saja menghampiri sepasang suami itu.

"Ini, kau memiliki kunci ini tidak?"tanya doyoung. membuat taeil menoleh menatap chenle yang memandang tiga kunci dengan tatapan ragu.

"Itu! kunci yang ada lambang lumba lumba nya. ini kunci kamarnya."
taeil menunjuk salah satu kunci yang ada di genggaman chenle.

"Kok kamu tau?"

"sayang, kan aku ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah ini. hingga detail seperti kunci ini aku tahu, mark meminta ku untuk memasang lambang lumba lumba disini."jelas taeil yang membuat pria manis di depannya hanya ber-oh ria. mereka hanya ber-oh saat taeil menjelaskan panjang lebar, benar benar.

Pintu kamar sudah di buka, membuat ketiga pria disana langsung memasuki kamar yang bernuansa biru dengan beberapa wallpaper khas anak-anak.