pfs 35- selamat istirahat prajurit (end)

1.9K 85 10
                                    

"sayang, sudah siap?"tanya jisung ketika tangan nya sudah berhasil membuka pintu kamar nya. dilihat nya pria manis itu tengah menatap figura foto di genggaman nya.

Mendekat, jisung bisa melihat jelas bahwa chenle tengah memeluk bingkai foto berwarna putih yang dimana terdepat dua pasang kekasih dalam foto itu.

"hey, sudah ya?"

"jisung, sudah dua tahun tapi rasa nya masih sama."chenle membuka suara, menundukkan kepala nya dalam dalam supaya ia tak menatap manik mata jisung. ia tak mau menangis di hadapan pria yang bahu nya sudah rapuh itu.

jisung memeluk tubuh mungil chenle, membawa nya kedalam dekapan hangat dan tepukan lembut yang jisung berikan. tubuh chenle bergetar, pria manis itu menyembunyikan wajah nya pada dada bidang jisung.

"sudah ya chenle. sudah terluka nya, sudahi sakit hati nya, sudahi merasa bersalah nya. mari kita kembali ke korea, kita hidup bahagia bersama."

"bukan kah tidak pantas jisung? sudah banyak orang rela pergi dari dunia hanya demi aku, demi kehidupan aku. chenle nih gak ada apa apa nya, tapi kenapa mereka rela berkorban buat chenle? chenle gak bisa bahagia jika cara nya seperti ini."

Jisung mengangkat dagu chenle, membuat wajah basah dan mata yang tenggelam dalam lautan air mata itu menatap balik mata nya. mengusap air mata chenle menggunakan ibu jari nya.

"bukan cara nya yang salah chenle, tapi takdir yang menentukan."

jisung mengecup kening chenle dengan sayang."jangan sia sia kan pengorbanan mereka ya? bahagia mu, bahagia nya mereka. jadi, ayo kita mulai kehidupan kita yang sebenarnya. kita berbahagia, hanya ada aku, kamu, dan baby di perut kamu."tangan jisung mengusap perut buncit milik chenle.

Chenle kini tengah mengandung dengan usia tiga bulan, selama dua tahun di canada chenle hanya menjalankan terapi nya. ia juga menenangkan diri nya dari rasa takut yang menghantui nya. meninggalkan beberapa orang tersayang yang sedang menunggu nunggu nya untuk pulang.

chenle tak gila atau stress, ia hanya butuh istirahat dan butuh kesegaran baru. memilih canada untuk menjadi kan tempat nya beristirahat tak begitu buruk, setidak nya lebih baik dari dua tahun lalu ia mendengar kabar jeno dan jaemin meninggal. rasanya, chenle kehabisan nafas dan...

ahhh, cukup. ia tak mau lagi membahas atau bahkan mengingat nya, itu agak sedikit membuat nya cukup trauma dengan kepergian.

Siang ini chenle dan jisung akan terbang ke korea, pesawat mereka kira kira akan berangkat dua jam lagi. pasangan itu juga harus bergegas pergi ke bandara.

Donghae menemani mereka sampai bandara, merasa sedih dan khawatir terhadap chenle. ia takut chenle masih di ambang trauma nya, apalagi cucu satu satu nya itu tengah hamil sekarang ini. ia merasa tua, ia akan memiliki cicit.

jisung dan chenle berpamitan, tentu nya dengan chenle yang sedikit menangis karna harus meninggalkan kakek nya yang sedang sakit sakitan. tapi, donghae tentu banyak yang menjaga nya. chenle hanya mengingatkan pria itu untuk banyak istirahat dan kurangi aktivitas berat, pria itu sudah cukup umur.

Perjalanan menuju canada ke korea membutuhkan waktu yang lumayan lama. jisung tertidur, pria itu beristirahat karna saat sampai di negara nya ia harus segera langsung berangkat meeting dengan klien utama nya dari swiss.

Disisi lain, kun dan yangyang tengah menunggu mereka di bandara, ada shotaro dan ada sungchan juga. ahh, sungchan pria itu mengintili kakak nya kemana mana. dan dengan shotaro, ini sudah pertemuan ketiga mereka ketemu. ya, tentu alasan sungchan mengintili kaka nya tak lain dan tak bukan hanya untuk melakukan pendekatan dengan anak jung.

kun disana sesekali melirik arloji nya, merasa khawatir akan kedua sepupu nya yang sekarang sudah turun dari pesawat. di depan sana chenle melambaikan tangannya pada keempat pemuda yang tengah menjemput nya, berlari dan tak lama memeluk kun yang lebih dulu membuka lebar tangannya untuk melepas kerinduan pada adik tercinta nya.

perfect family secret (end) || chenji ft nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang