PFS 34- jangan pergi

1.1K 85 1
                                    

"sialan, tak seharusnya aku membiarkan chenle pergi sendiri tadi!"umpat jisung pada diri nya sendiri, dinding rumah sakit tentu adalah salah satu benda paling ampuh untuk dijadikan pelampiasan amarah nya. meski orang berlalu lalang menatap nya, ia tak perduli dengan mereka.

Jisung tak bisa menyembunyikan tangisannya kala sang bunda di dekapan taeyong menangis keras. kedua pria manis itu sama sama menangis keras.

Pria kesayangan mereka telah pergi, pria pelindung mereka telah pergi untuk selama nya. sayap taeyong kembali patah, dan taeyong harus menanggung sakit abadi itu kembali. padahal sakit yang kemarin benar benar masih sangat menyakitkan untuk sekedar di ingat.

Taeyong tak bisa apa apa selain menangis, meminta kuasa tuhan untuk kembalikan anak nya yang kini satu satu nya menjadi sandaran setelah sang sulung pergi. demi tuhan, taeyong tak mau hal ini kembali terjadi. taeyong masih takut sekedar mengingat kejadian yang membuat nya cukup trauma kala itu.

Kedatangan jaehyun bersama yuta dan winwin mengambil atensi kelima orang yang berada di rumah sakit, menunggu chenle di IGD dan jeno yang sedang di otopsi.

"Apa semua nya baik baik saja? sayang?"jaehyun mensejajarkan dirinya pada sang suami manis, membuat nya harus berjongkok di depan taeyong. yuta dan winwin dengan cepat memeluk anak nya yang menangis, menanyakan kejadian apa yang menimpa chenle dan jeno.

"Jaehyun, anak kita..."jaehyun membawa taeyong ke dalam pelukan nya, di usap belakang rambut pria nya supaya ia bisa sedikit lebih tenang."bicara dengan perlahan, dada mu mulai sesak."

"Anak kita...aku, aku gamau jaehyun...,aku gamau kehilangan lagi."taeyong sesenggukan di dalam dekapan jaehyun yang membuat nya hangat.

Jaehyun merasa taeyong tidak kuat untuk sekedar berbicara dengan benar, jaehyun kurang memahami perkataan pria di dalam dekapannya. menoleh pada yuta, pria itu juga menggedikkan bahu nya tak tahu karna jaemin masih menangis kencang di pelukan winwin.

Dan jisung, pria itu terlihat frustasi di pojok sana. menoleh pada johnny dan ten yang sama sama mengepalkan tangannya tanda kedua nya tengah berdoa. merasa di perhatikan, johnny menoleh pada jaehyun.

"Jeno...gimana?"jaehyun bertanya dengan suara yang cukup kecil, karna johnny tak terlalu jauh dari hadapannya.

Johnny menggeleng dengan helaan nafas berat, memejamkan mata jaehyun berusaha menahan debaran jantung yang kini berdetak kencang.

Jeno, apa ini artinya anak nya meninggal? kenapa sesakit ini? kenapa rasanya tak percaya dan tak rela? bagaimana bisa suami manis nya kuat seperti ini, pria itu bahkan sekarang sudah merasakan kehilangan dua kali. rasa nya seperti seluruh pasokan hidup jaehyun telah hilang.

Bagaimana bisa taeyong dan ten kuat kehilangan permata berharga mereka? bagaimana chenle kuat kehilangan sosok pelindung dalam hidup nya? apa ini yang mereka rasakan selama ini? rasa tak rela dan penyesalan yang mendalam. dan, jaemin. menolehkan kepala nya pada jaemin yang terlihat pasrah dalam dekapan sang bunda. jaemin yang kuat kehilangan cinta nya.

Jaehyun memeluk taeyong seolah olah takut kehilangan kembali, tuhan mengambil tanpa aba aba.

Hari ini, hari duka bagi seluruh keluarga. awan gelap mulai menyelimuti area pemakaman jeno. seakan akan langit tahu kesedihan jaemin dan keluarga disana.

Taburan bunga pada tanah basah yang baru saja saling menindihi mulai bertaburan, menyisakan isak tangis dengan perasaan tak rela sekaligus kecewa. jisung mengusap pelan bahu lemas bunda, bunda terlihat kosong dan hilang harapan.

Bunda yang seperti ini membuat jisung sakit hati, terlebih chenle yang masih harus di rawat di ruang icu karna akan menjalankan operasi. omong omong, donghae tengah menemani chenle yang masih belum sadar disana.

perfect family secret (end) || chenji ft nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang