PFS 26- aku merindukan mu

1.2K 140 2
                                    

Jisung sudah rapih dengan pakaian casualnya, masalah nya kemarin dengan jeongin untung tak membuat keduanya menjauh. Syukur jeongin sudah mengerti.

Hari ini, jisung ingin pergi ke pemakaman keluarga lee. semenjak jisung sibuk dengan skripsi nya, dia semakin jarang mengunjungi keluarga ini. Padahal, jisung dulu rutin setiap bulan menjenguk mereka. Mungkin mulai hari ini ia akan selalu rutin mengunjungi makam.

Menatap ketiga makam itu dengan bingung, jisung sempat berpikir sejenak. Bukankah tadi saat jisung bertanya ke keluarga nya, mereka akhir akhir ini tak ada yang berkunjung ke makam. Kenapa makam nya terlihat rapih dengan beberapa taburan bunga? Ah, mungkin itu sisa sisa lama atau bisa jadi teman dari kedua nya. Tentu, mereka punya banyak teman.

Jisung membawa tiga bucket bunga untuk di taruh di tiga makam. Jisung bercerita tentang hari hari nya pada haechan dan Mark, ia juga selalu menceritakan betapa sayang nya ia dengan pria manis yang di lahirkan sepasang kekasih itu.

"Jisung harap, chenle tak lagi merasa kesepian. Jisung ingin sekali, chenle bilang 'aku tak merasa sendiri, karna kamu ada di sisiku.' mungkin belum waktu nya, ya paman?"

Rintik rintik air hujan mulai turun dari awan, jisung tak berniat untuk bangun dari duduk nya. Biarkan ia akan hujan hujanan untuk kali ini. Omong omong, jisung jadi rindu chenle. Dulu, saat umur jisung 15 tahun, jisung sempat merengek meminta chenle untuk bermain hujan bersama nya.

Tapi, chenle tak mau karna takut ayah memarahi nya. Untung nya bunda membujuk ayah dan mengizinkan keduanya untuk bermain hujan hujanan. Hanya mengingat kembali hal itu, jisung menjadi tersenyum. Orang akan menganggap nya gila jika ia tersenyum seorang diri di makam.

Jisung mendongak dari tundukkan nya, hujannya berhenti? tanya jisung dalam hati dengan bingung. Pria jangkung itu menatap ke atas ke arah langit, namun kepalanya malah di tutupi payung milik seseorang.

Dengan cepat jisung menoleh menghadap belakang, menatap terkejut pria di depannya yang juga tengah menatap nya sembari tersenyum.

"Apa kabar, jisung?"

Bukannya menjawab pertanyaan itu, jisung malah memeluk pria manis yang ada di depannya. Membawa nya dalam dekapan dengan payung yang menutupi tubuh keduanya.

"Aku merindukan mu, chenle."

Chenle hanya tersenyum mendengar perkataan jisung, kembali membalas pelukan pria itu dengan satu tangan karna tangan satu nya untuk memegang payung.

Pria jangkung terlebih dahulu melepaskan pelukannya, mengusap air mata yang tiba tiba jatuh di pelupuk nya."kau menangis?"tanya chenle dengan nada meledek dan senyum andalannya.

"Tidak, ini hanya air hujan."dan jisung malah mengelak, tak mungkin iya mengaku menangis dengan chenle. Memalukan.

"Bagaimana kabar mu?"

"Aku baik, bagaimana denganmu chenle? kenapa kau tak memberitahu ku bahwa kau kembali hari ini?"chenle tertawa mendengar pertanyaan jisung yang memborbardir.

"Aku baik baik saja, dan aku tak memberitahu mu karna aku akan memberitahu setelah aku berkunjung kerumah ayah jeno."

"Kau seharusnya mengabari ku, biar aku menjemputmu dibandara."

Chenle menatap sinis jisung."grandpa bahkan memberi ku dua bodyguard saat aku berkata ingin kembali ke korea seorang diri."ucap nya dengan nada lelah, dan menggeleng lemas.

"Kau mau berkunjung kemana?"jisung bertanya pada pria yang masih menunduk itu."aku ingin berkunjung kerumah omah ten dan opah john, aku sudah berjanji ingin mengunjungi mereka terlebih dahulu jika aku sampai di Korea."

perfect family secret (end) || chenji ft nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang