CHAPTER 7

444K 31K 2.1K
                                    

✨Happy reading ✨

Arlan menatap Bunda nya, bingung, Lalu mengikuti arah pandang Sang bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arlan menatap Bunda nya, bingung, Lalu mengikuti arah pandang Sang bunda.

Orang yang pertama kali dia liat adalah Kiara yang tengah dadah dadah dengan bundanya itu.

Lalu, dia melihat ke arah seorang gadis cantik dengan gaun yang dikenakannya, yaitu Naya. Arlan terkejut. Itu gadis yang kemarin. Arlan tidak mungkin salah orang. Kenapa gadis itu ada disini, itu yang dipikirkan Arlan.

"Sayang, Itu calon mertua kamu." bisik Kiara pada Naya. Naya mengangguk-anggukan kepalanya. "Lalu, yang duduk di hadapannya itu, anaknya, Arlan." lanjut Kiara.

Naya menatap Arlan, sesaat dia hanya biasa saja, lalu dia terkejut, itu lelaki kemarin. Naya ingat.

Naya melotot. "Loh, orang itu kan, kak arlan?"


Arlan menatap seorang gadis dengan gaun pink itu dengan tatapan tidak percaya.

Apa benar Gadis yang sedang ia tatap saat ini adalah gadis yang sama dengan gadis yang beberapa hari yang lalu dia temui?

Arlan berdiri dari duduknya, masih tidak percaya. Dia menatap bundanya. Alisa berdiri, diikuti Erick, menyambut kedatangan kedua orang itu.

"Sayang, gadis cantik yang memakai gaun pink itu, namanya naya. calon istri kamu, cantik kan?" gumam Alisa pada Arlan.

Arlan tertegun, dia mengangguk, maksudnya, orang yang akan di jodohkan dengannya, adalah gadis yang sedang ia tatap ini?

Arlan sangat beruntung, dia pikir, orang tuanya itu akan menjodohkan nya dengan gadis yang tidak jelas. Ternyata, orang itu adalah naya.

Arlan tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, dia terus tersenyum.

Alisa tersenyum senang, melihat Arlan yang terus menatap Naya tanpa berhenti, sudah dipastikan putranya ini pasti sudah terjatuh dalam pesona Naya.

"Kiara sini." Kata Alisa. Dia dan Kiara sangat akrab. Bahkan saat sudah tidak saling bertemu karena jarak, mereka menyempatkan untuk berbicara lewat telepon, walau masing-masing sibuk.


****

Saat sampai, Alisa dan Kiara berpelukan sesaat, "Aaaa kiara, aku kangen banget sama kamu, gimana kabar kamu? Kita baru bisa ketemu sekarang." heboh Alisa. lalu melepaskan pelukan itu.

"Susah juga ngurus toko roti aku yang harus pindah ke sini sa, sebulan. bara anak ku aja sampai susah nyari toko yang cocok sama aku, haha, aku nya aja yang pemilih." balas Kiara.

"Oalah, duduk," Alisa menatap Naya, calon menantunya, "Duduk sayang." suruh Alisa pada Naya, yang masih berdiri di samping Kiara.

ARLAN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang