CHAPTER 11

416K 27.8K 1.4K
                                    


Ini part udh aku revisi, aku up ulang juga, ada beberapa adegan yg aku hapus dan aku ubah.

"WOYY PELAN-PELAN AJA, LAJUU BENERRR!!" Naya berteriak kencang, kedua tangannya langsung melingkari pinggang Arlan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"WOYY PELAN-PELAN AJA, LAJUU BENERRR!!" Naya berteriak kencang, kedua tangannya langsung melingkari pinggang Arlan.

"Hahaa iya ini pelan." Lelaki itu tersenyum tanpa salah, dari tadi dia membuat Naya takut karena dia mengendarai motornya itu dengan sangat laju.

Naya tidak mempermasalahkan jika Arlan adalah anak Genk motor, masalahnya, dia tidak ingin ikut-ikutan seperti ini, dia takut.

Naya memukul punggung belakang Arlan, "Jangan gitu lagi!"

"Lanjut aja peluk nya." ucap Arlan yang senyam-senyum di balik helm full face nya itu.

"Engga----AAAAAAAA!!" kedua tangan Naya refleks memeluk Arlan.

"KAK ARLANNNN, JANGAN LAJU-LAJU!!" Tegur Naya lagi.

"Supaya cepat sampai," jawab Arlan, modus nya kali ini benar-benar membuat Naya sampai trauma untuk menaiki motornya lagi.


"Jangan terlalu ngebut gini!" tegur Naya lagi.

"Iya cantik, gak lagi kok."

°°°°°°°°

"Al, bagi contekan dong! Hari ini pelajaran Bu jahe jahe itu anjir!"

"Bu Jeha Erlang, luu mah gue kasih tau Bu jeha nih!" Ancam Dikta. "Anjir kagak setia kawan Lo, teman macam apa Lo dik!"

"Hahaha canda cintaku."

"Huekkk jijikk!"

Erlang menatap alvero lagi, "Al, bagi!" mohon Erlang lagi.

"Al tolong lah, sebelum pelajaran Bu jeha jeha itu." Erlang terus memohon.

Alvero tak menghiraukan, enak saja menyontek gratisan, dikira memikirkan jawaban gampang.

Alvero pergi Dari kelas, tak mau mendengar Erlang merengek terus kepadanya hanya karena ingin menyontek tugas nya.

"AL BAGII!!"

"Buka tas nya aja Lang buruu!!"

"Nah iya njir!"

Dengan semangat Erlang membuka tas alvero, lalu mengambilnya, menyalin beberapa catatan Yang ada disana.

Alvero sudah tiba di Rooftop. suasana tenang. sebenarnya tidak ada yang boleh masuk ke sana selain anak-anak Genk mereka. Toh sekolah ini milik orang tuanya devano. Sekolah SMA ini sudah dibangun sejak 7 tahun lalu, sudah lama.

ARLAN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang