VOTE AND KOMEN!
"Kita belum kenalan kan ya?"Dikta mengulurkan tangannya, "Dikta Rajendra, bisa panggil Dikta, ta, atau sayang juga boleh."
"Anjirr! Bisa-bisa Arlan marah entar!" Erlang lagi dan lagi memukul kepala belakang Dikta.
"Apasih Lang, sakit tau."
"Halo kak Dikta." ucap Naya.
"Nah gitu dong, gak kayak tadi, canggung suasananya."
"Nah lanjut lang." suruh Dikta. "Erlang alandra, panggil Erlang aja."
"Naya Rivera Anastasia." ucap Naya.
"Kita tau kok."
"Gue samudera alvin Saputra. Biasa dipanggil Alvin, jadi panggil Alvin aja."
"Oke kak Alvin."
"Gue alvero, panggil aja Al."
"Sip kak Al."
Naya menatap ke arah devano, "Dev, giliran Lo."
"Devano, bisa panggil dev, Van, Devan, terserah."
"Oke kak devan."
"Vin, buangin ke tempat sampah dong ini." suruh Erlang. "Paan?"
"Ini bungkus mie kita."
"Ogah." tolak Alvin.
"Sini biar Naya aja bawain, sekalian Naya mau kasih kembali mangkoknya ke mba kantin."
"Eh jangan, gue aja deh." Dikta mengambil plastik yang di dalam nya sisa bungkus sehabis mereka-mereka makan.
"Lo disini aja, biar gue sama Alvin aja yang pergi."
"Naya takut ngerepotin...."
Dikta menghela nafas berat. "Gue udah bilang kaya gitu, berarti gue siap di repot kan." ucap dikta tulus.
"Gapapa," Naya mengambil mangkoknya, "Lagian ini mangkok habis Naya makan, ayo!"
"EHHH??"
"AYOO!"
Dikta menatap alvero terlebih dahulu, "Biarin aja."
"Oke, ayo!"
Setelah membuang itu ke tempat sampah, dan Naya yang sudah selesai menaroh kembali mangkok nya itu, Mereka bertiga berjalan bersama lagi, hendak ke Rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN (TERBIT)
Teen Fiction"Jadi gini rasanya di posesifin sama ketua genk?" -Naya Arlan dirgantara, ketua genk Pachinko yang suatu malam pernah menolong seorang gadis, sampai-sampai diunga suka pas gadis itu. Namun, ia dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Dan Arlan sendiri t...