CHAPTER 21.

143K 12.8K 5K
                                    

HALO REDS TERCINTA 💕

Jangan lupa beri vote+Komen.

Jangan lupa follow Ig bunai supaya dapat update terbaru.

@wp.naxama (akun Ig bunai)

Nanti di sana bunai bakal update daily chat Arlan & naya + Anak-anak pachinko.

__________

Naya memasuki rumah sakit itu bersama fika dan sakila. dia mencari ruangan yang dikasih oleh Dikta.

Sesampainya dia melihat ada Arlan dan yang lain menunggu di luar karena Alvero masih di periksa oleh dokter.

Dilihatnya Arlan yang berdiri menunggu sambil bersandar pada dinding rumah sakit itu.

Naya menghampiri mereka, saat sampai di hadapan Arlan dia memukul pelan lengan lelaki itu.

"Kak Arlan, kenapa gak ngabarin?!"  kesal gadis itu. dengan memperlihatkan wajah kesalnya.

Arlan terkejut melihat Naya disitu. Dikta lupa untuk memberitahu arlan kedatangan Naya kesini.

Arlan menunjukkan wajah bingungnya namun sedetik kemudian dia menjawab pertanyaan Naya. "Maaf, gue gak sempat ngabarin." jawabnya."

"Lain kali janji ya harus ngabarin naya dulu, jangan bikin naya khawatir lagi!" ujarnya, arlan mengangguk pelan.

Naya mmeperhatikan wajah Arlan, dia melihat memar di wajah iru. "Itu kenapa pipi kamu sampai bonyok?!!"

"Cuma luka dikit doang." elak Arlan.

"Terus kenapa gak di obatin?" tanyanya.

Naya melihat yang lain. "Ini kalian kenapa sih, kok bisa gini?? berantem??" Naya terlihat kesal sambil memarahi mereka.

"Sih arka bikin masalah, jadi kami harus ngatasin." jawab Alvin.

"Dengan berantem? kan kalian bisa luka kalo gitu caranya." katanya dengan penuh amarah.

Mereka di ruangan itu kaget karena baru pertama kali melihat naya marah. apalagi fika dan sakila.

"Nanti naya mau obatin luka kamu!!" ujarnya, dan Arlan mengangguk.

Naya menghela nafas nya. dia menatap Arlan. "Itu kak Alvero gapapa?"

Arlan menganggukan kepalanya. "Gapapa," jawabnya.

"Kamu masih mau nemenin kak alvero?" tanya naya dan diangguki Arlan.

"Yaudah naya mau nunggu disini nemeni kamu."

Arlan hendak bicara untuk menghentikan gadis itu tinggal disini. karena pasti dirinya akan lama.

Namun naya tahu, jadi dia pergi kepada fika dan sakila yang sejak tadi hanya diam memperhatikan dirinya.

"Ayo duduk." ajak gadis itu.

Dikta menghampiri Arlan. "Ngeri juga cewek kalo marah." Arlan tidak menjawab dia terus memperhatikan Naya.

"Duduk lan, sambil nunggu." ajak nya pada arlan. "Hmm."

ARLAN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang