CHAPTER 23

133K 11.9K 4.7K
                                    

Vote dulu yukk😋

Jangan lupa follow Ig Naii ya @wp.naxama

Naya dan sepupunya kembali ke rumah, dan mereka mengobrol berbagai hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naya dan sepupunya kembali ke rumah, dan mereka mengobrol berbagai hal. dan seperti biasa Zayyan, Zidan dan Naya akan berantem meributkan hal yang itu-itu saja.

"Napa, dah!" kesal Zayyan. "Udah dikasih tau, ngeyel lagi!" lanjutnya.

"Udah-udah!"

"Eh, ada bunyi bel tuh. Gue aja deh yang buka." Zidan berdiri, dan ia membuka pintu utama.

Setelah dibuka oleh Zidan, Lelaki yang berdiri tepat dihadapan Zidan itu nampak terkejut.

"Lo siapa?" Keduanya mengucapkan kalimat itu bersamaan.

"Lo yang siapa?" lalu dilanjut dengan Zidan yang nampak sewot.

"Siapa, dan?" Wisnu menengok, ingin melihat siapa yang berbicara pada Zidan, sampai-sampai lelaki itu emosi sendiri.

"Gak tau nih, mas." jawab Zidan.

Naya berdiri dan menghampiri keduanya. Naya tersenyum kala melihat ternyata orang tersebut adalah Arlan.

"Kak Arlan?" Naya sumringah. lalu tanpa pikir panjang dia mengajak lelaki itu masuk. "Duduk sini." pinta Naya pada Arlan.

Dan lelaki itu menurut. dia duduk begitu Naya juga duduk.

Sedangkan Zidan yang masih berdiri seperti patung di depan pintu itu akhirnya sadar kembali dan menutup pintu dan kembali kepada yang lainnya.

"Kak Arlan, ini sepupu-sepupu Naya yang ada di bandung!!" ujarnya memperkenalkan mereka pada Arlan.

"Yang bicara sama kamu tadi, itu namanya Zidan." ucap Naya menatap Zidan. "Nah kalo yang lagi makan roti itu, namanya Zayyan, itu kembarannya Zidan."

"Kalo yang paling kecil ini, namanya Kairo."

"Nah kalo ini, Mas Wisnu. yang paling tua dari semuanya." Naya tertawa menyadari ucapannya.

Setelah memperkenalkan sepupunya pada arlan. sekarang giliran Arlan yang diperkenalkan pada mereka.

"Nah, Sepupu-sepupu Naya yang ganteng-ganteng. kenalin, dia Arlan, calon suami naya." Ucap Naya dengan semangat.

Namun para sepupu Naya itu tak henti menatap tajam pada Arlan. Keculi Kairo yang menatap Arlan dengan senyum manisnya.

Dia menghampiri Lelaki itu. "Kak Arlan!" panggil nya lalu memegang lengan lelaki itu.

"Hm?"

"Beneran kamu bakal nikah sama mba Naya?!" Kairo menanyakan hal itu kepada Arlan. dan lelaki itu hanya bisa mengangguk.

ARLAN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang