CHAPTER 25

136K 10.6K 12.9K
                                    


Jangan lupa like dan komen!

selamat membaca! 🤗❤️

______

Setelah berdebat dengan Raja, devano pergi dengan babak belur, ia pergi mencari indah, adiknya.

Tempat pertama yang ia datangi adalah di uks, namun sang adik sudah tidak ada disana. Ia mulai mencari di semua penjuru.

Lau saat menemukannya, dilihat nya teman-teman nya berlari dan menuju kepada sang adik yang berdiri dengan cemas. Dan Arlan yang sedang emosi tidak karuan, bola mata devano melihat kearah bawah, disana ada Naya yang tergeletak di lantai.

Devano berlari, lalu ia bertanya pada mereka. "Kenapa?" Disaat bertanya, ia menghampiri indah yang tengah khawatir sembari memegangi perutnya. Tatapan devano sulit diartikan.

"Kenapa, Naya?" Arlan menatap indah, bertanya pada nya apa yang terjadi.

"Dia nolongin aku, tadi ada cowok mau mukul aku pake tongkat." Jawab indah dengan gugup.

Arlan tidak bisa menahan emosinya. Ia menggendong Naya ala bridal style, Menuju uks.

Keduanya yang diikuti oleh anggota Pachinko lainnya. Kecuali devano dan indah.

Awalnya indah ingin pergi ikut dengan mereka, namun ditahan oleh devano.

"Ikut gue," devano menarik tangan indah pergi dari sana. Indah hanya bisa pasrah, karena devano menariknya dengan kuat.

Dikta memperhatikan mereka, sebenarnya dirinya sangat khawatir pada indah. Karena mendengar kabar itu, ia mau tidak percaya, namun katanya ada bukti. Jadi mau tidak mau.

Awal bertemu dengan indah saat gadis itu diajak oleh devano untuk pergi ke tongkrongan nya, Dikta sudah menaruh perasaan pada gadis itu. Gadis lucu yang selalu dibully karena katanya culun dan tidak punya keluarga.

Dikta marah pada devano yang diam saja saat Indah di bully,  ia marah pada devano karena tidak peduli pada adiknya. Ia marah pada devano karena tidak menganggap indah di sekolah ini. Namun amarahnya itu tidak ia ungkapkan.

Ia sangat ingin menanyakan semua itu kepada devano, namun ia tidak bisa. Karena sebenarnya perasaan nya kepada Indah itu hanya dirinya yang mengetahuinya.

Karena gadis itu sudah memiliki kekasih, ia menjadi tidak berani mendekati nya.

Selama ini, dia hanya mengagumi gadis itu dalam diam, bahkan ketika ia melihat seorang gadis, ia melihat dirinya sebagai indah yang lucu.

Sudahlah, daripada larut dalam pikiran, Dikta berjalan mengikuti anggota Pachinko yang hendak mengantar Naya ke uks.

Beralih ke devano dan indah yang sudah tiba di tempat sepi, dimana devano langsung menatap indah dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa ga bilang?" tanya devano dengan tatapan tajam, membuat indah takut, memang selama ini indah takut pada devano.

"Maksud, kamu?" tanya nya pelan dengan tutur kata lembut. "Lo hamil kan? terus kenapa gak bilang sama gue?"

Bagai bom yang meledak, indah terkejut. lantaran bagaimana bisa sang kakaknya bisa mengetahui itu.

"Kak... kamu tau dari mana??" dengan mulut bergetar ia mengucapkan kata itu. ia sampe ingin menangis karena dadanya yang sesak, mengingat kejadian memalukannyang harus ia pendam seorang diri.

ARLAN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang