PART 36

211 17 1
                                    


A Yeong terus mengekor dibelakang Yoojun dari semenjak mobil lelaki itu berhenti tepat di depan sebuah bar di daerah Itaewon.

Ekspresi tak mengerti yang paling mendominasi wajah A Yeong kini. Gadis itu ingin sekali bertanya pada Yoojun, namun karena melihat wajah serius sang teman, A Yeong jadi mengurungkan niatnya dan lebih memilih terus mengikuti langkah Yoojun memasuki area bar tempat mereka sekarang.

"Dimana Sunghoon?" Tanya Yoojun pada seorang pelayan di bar, hingga membuat A Yeong menyerngit heran.

"Sebelah sini, tuan."

'Sunghoon?' Batin A Yeong karena memang dia tak tahu alasan Yoojun pergi ke bar.

Tadi saja ia naik ke mobil lelaki itu dengan sedikit paksaan, karena Yoojun berniat tak mengajaknya pergi.

Pelayan yang tadi menunjukkan arah pun akhirnya berhenti tepat didepan sebuah ruangan, dan Yoojun detik itu juga membuka pintu tersebut.

Yoojun menghela nafasnya pelan melihat keadaan Sunghoon yang sudah setengah sadar. Sedangkan A Yeong, gadis itu hanya bisa membekap mulutnya karena cukup terkejut melihat sosok Sunghoon didepan sana.

"Berhenti minum, Park Sunghoon!" Yoojun merampas paksa gelas minuman yang hendak Sunghoon minum.

Sunghoon yang memang sudah mabuk pun hanya tersenyum getir melihat kedatangan Yoojun dan juga A Yeong.

"Kau datang?" Paraunya.

Yoojun menatap iba sang sahabat. Lelaki itu tahu jika sesuatu pasti terjadi pada Sunghoon. Karena Yoojun kenal sekali sosok dihadapannya ini. Jika bukan karena hal yang membuat kepalanya akan pecah, Sunghoon tak akan seperti sekarang.

"Apa yang terjadi?"

Bukannya langsung menjawab, Sunghoon malah kembali tersenyum getir menatap wajah sang sahabat. Dan entah mengapa, Yoojun merasakan kesedihan dari sorot mata Sunghoon.

"Bajingan itu selingkuh dengan sekretarisnya sendiri, Yoojun-aa." Lirih Sunghoon menunduk.

Yoojun menghela nafasnya lagi. Bajingan yang Sunghoon maksudkan itu ia tahu siapa.

"D-dia... dia tidur dengan wanita itu, Yoojun-aa." Lirih Sunghoon untuk kedua kalinya. Hati lelaki itu langsung terasa sesak jika mengingat pemandangan yang tadi ia lihat tadi di rumah.

"Kau tak seharusnya begini karena dia, Park Sunghoon. Kenapa menyiksa dirimu karena sesuatu yang tak kau lakukan?"

Sunghoon lantas menatap Yoojun dengan pandangan kosong "Karena aku malu. Aku malu dengan fakta dia ayahku, Yoojun-aa." Ujarnya dengan nada yang meninggi.

Sunghoon kali ini sepertinya akan mengeluarkan segala keluh kesahnya tentang sang ayah karena ia kini berada di bawah pengaruh alkohol.

"A-aku juga ingin tak peduli dengannya. Tapi... saat melihatnya dengan wanita lain, wajah eomma langsung terlintas di benak ku. Wajah yang selalu menampakkan kesedihan itu, rasanya begitu membuatku sesak." Sunghoon terus meracau dengan tangan yang terus memukul-mukul dadanya sendiri.

A Yeong yang dari tadi hanya berdiri pun turut merasakan kesedihan Sunghoon. Walau tak tahu apa yang tengah kedua lelaki itu bicarakan, melihat Sunghoon yang seperti sekarang, entah kenapa perasaan A Yeong turut terluka rasanya.

Ini pertama kalinya ia melihat sosok Sunghoon yang serapuh ini.

🌹🌹🌹🌹

Mentari pagi yang mulai menampakkan dirinya di langit menjadi awal hari semua orang.

Termasuk nyonya besar keluarga Kim.

The And For Our Story (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang