The And For Our Story (VRENE)

PART 23

"Eonnie tahu makna bunga tulip?"

"Cinta abadi."

"Dulu saat di Thailand, Taehyung oppa selalu menemaniku bermain di taman bunga tulip. Itu sebabnya aku sampai sekarang menyukainya."

Perkataan Yerin kemarin di taman belakang rumah masih mengganggu pikiran Joohyun. Wanita itu tak munafik jika hatinya merasa gelisah dengan ucapan Yerin yang secara tak langsung mengatakan bahwa ia masih menyukai, atau bahkan mencintai Taehyung.

Dengan pikiran yang masih melayang kemana-mana, tangan Joohyun menyentuh pegangan termos air panas dan berniat menuangkannya ke dalam gelas berisikan teh yang akan ia sedukan untuk Taehyung.

Sebelum berhasil masuk ke dalam gelas, air panas pada termos itu sudah lebih dulu mengenai tangan kiri Joohyun yang memegang sisi gelas.

Wanita yang tadinya melamun itupun akhirnya terkesiap karena rasa perih yang di sebabkan air panas itu pada tangannya.

"Argh!!"

Joohyun meringis kesakitan karena ulahnya yang begitu ceroboh.

Taehyung hanya baru saja memasuki area dapur dan mendengar jeritan kesakitan sang istri pun seketika langsung menghampiri wanitanya di pantry.

"Joohyun-aa, ada apa?" Tanya Taehyung khawatir.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya tak sengaja menumpahkan air panasnya." Jawab Joohyun masih berusaha menahan rasa sakit di tangannya.

Merasa ada yang tak beres, Taehyung pun mengedarkan pandangannya dan netranya menangkap tengan kiri Joohyun yang memerah dan berusaha wanita itu sembunyikan. Namun dengan cepat, Taehyung menarik tangan kiri Joohyun dan memperhatikan luka bakar yang sang istri dapatkan.

"Kau bilang ini bukan apa-apa?" Taehyung menatap tajam istrinya. Jujur, tatapan mata lelaki itu sedikit menyiratkan kemarahan karena Joohyun berusaha menyembunyikan luka yang ia dapatkan pada sang pria.

Joohyun hanya diam tak menjawab perkataan dingin suaminya. Wanita itu juga hanya menurut tanpa protes ketika Taehyung menarik tangannya menuju wastafel untuk mencuci tangan yang tadi terkena air panas.

Dengan begitu hati-hati, Taehyung membasuh permukaan tangan Joohyun yang semakin memerah karena terkena air.

Setelah mencuci tangan sang wanita, Taehyung pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Joohyun.

"Dia marah padaku?" Tanya Joohyun entah pada siapa.

Belum selesai Joohyun berdebat dengan batinnya, sosok Taehyung sudah kembali muncul dengan tangan yang menenteng kotak P3K.

Kembali tanpa mengucapkan sepatah katapun, Taehyung menarik pelan pergelangan tangan kanan Joohyun dan mendudukkan wanitanya di kursi meja makan, lalu di susul dirinya duduk menghadap Joohyun.

Dengan telaten, Taehyung mengoleskan obat di permukaan kulit Joohyun yang memerah.

"Sakit?" Tanya Taehyung pelan, lalu menatap Joohyun sebentar sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Sedikit." Cicit Joohyun.

"Sebenarnya kita sudah berapa lama menjalin rumah tangga sampai kau berniat menyembunyikan luka ini dariku? Bukannya aku sudah bilang jika diantara kita tidak boleh ada rahasia?" Taehyung kembali mengomel walau atensinya masih fokus dengan luka Joohyun. Ia juga sesekali meniupi luka sang istri.