Waktu terus berlalu ... kini Putri Clara, si Putri Negeri Air tersebut perlahan tumbuh dewasa menjadi seorang perempuan yang cantik dan berhati jernih seperti air. Dia perlahan diterima dengan baik oleh rakyatnya. Yuan dan Lynn benar-benar bahagia telah memilih keputusan yang baik, yakni membesarkan putri itu untuk menjadi calon penerus pemerintah kerajaan.
Clara suka belajar dan dapat beradaptasi di lingkungan sekitarnya. Ia suka bermain di luar, dan terkadang suka mengunci diri di kamar untuk belajar. Ia perlahan menguasai Elemen-nya, yaitu Air.
Sementara Clara sebenarnya tidak bercita-cita menjadi calon ratu atau menjadi penerus tahta kerajaan. Clara hanya ingin menggapai satu tujuan dalam hidupnya.
"Bunda, Clara ingin mendapatkan cinta sejati," ucap Putri tersebut sambil menatap ke luar. Ia dan bundanya sekarang berada di atas menara kerajaan.
Bundanya, Lynn, tersenyum pada Clara. "Ya. Kau akan mendapatkannya saat waktumu tiba."
"Tetapi, Bunda ... kata Ayah aku harus dijodohkan dengan Pangeran Negeri Es. Apa itu benar?"
Lynn terkejut mendengar pernyataan putrinya. "Pangeran Negeri Es?"
***
Lynn yang mendengar tentang perjodohan putrinya itu langsung menemui Yuan di ruang pribadi keluarga kerajaan. Terlihat Yuan yang tengah membaca beberapa lembar surat sambil menikmati minumannya. Lynn dengan lembut menyuruh pelayan-pelayan yang menemani raja untuk keluar dari ruangan sebentar.
Setelah semua sepi dan hening, Yuan menatap istrinya dengan senyuman. "Kau ingin mengatakan sesuatu?"
Lynn mengangguk dan duduk. "Aku memang ingin mengatakan sesuatu. Tentang Clara, dan perjodohan dengan Pangeran Sulung Negeri Es."
Yuan mengangguk dan kembali meminum minumannya. "Lanjutkan!"
"Kenapa kau menjodohkan putri kita dengan pangeran dari kerajaan es? Apa kau tidak berpikir bagaimana, dan apa yang akan terjadi ke depannya?" Beberapa pertanyaan dilontarkan Ratu itu pada Yuan.
Raja negeri air itu terkekeh. "Tidak, Sayang! Tentu aku sudah memikirkannya. Aku, aku hanya khawatir ketika roda pemerintahan berganti, lalu bagaimana jika raja baru negeri api ternyata orang yang kurang baik? Tentu saja negeri air yang terkena dampaknya. Hah, satu-satunya yang sejalan dengan hidup negeri kita hanyalah negeri es."
Penjelasan yang cukup panjang itu membingungkan Lynn. Dia termenung sesaat.
"Putri air dan pangeran es, itu pasti pasangan yang serasi untuk memimpin 2 kerajaan kelak." Raja Yuan menambahkan.
"Kenapa kau kehilangan kepercayaan terhadap Drake King?" tanya Lynn pada Yuan. "Kalian berteman, dan jika dia mendengar opinimu tentang anaknya yang akan jahat di masa depan, semuanya pasti hancur. Persahabatan kalian hancur!"
"Lagipula, sebagai seorang ayah, kau harusnya menanyakan dulu apa yang diinginkan putrimu. Putri kecilmu kini sudah menjadi putri remaja. Kau harus mengobrol dengannya sesekali dan tinggalkan urusan kerajaan beberapa jam saja." Lynn berdiri dan melangkah mendekati Yuan.
Lynn menghela napas, lalu menepuk pundak suaminya itu. "Pikirkan semuanya! Kau tahu, kalau keinginan Clara adalah mendapatkan cinta sejati. Aku takut ketika kau menjodohkannya dengan pangeran kerajaan es, maka hal yang sama terulang kembali. Kau ingat perjodohan Raja Robert dengan Belle? Kau tidak ingin Clara bernasib sama dengan Belle, kan?"
"Baiklah, aku rasa kamu ada benarnya. Namun, sepertinya aku punya ide untuk masalah perjodohan ini." Yuan menatap istrinya dan kemudian berdiri.
"Nanti malam, atau besok pagi, aku akan menemui Clara di kamarnya untuk menanyakan beberapa hal." Lanjutnya dan dibalas dengan anggukan oleh Lynn.
***
"Ibu akan sembuh!" Seorang anak menangis sambil menggenggam tangan sang ibu yang tengah sekarat di ranjangnya.
"Aku akan memanggil ayahanda, dan menyuruhnya untuk melihat ibu. Ibu hanya harus bertahan."
Sang ibu menggeleng pelan. "Tidak! Jangan ganggu ayahmu, dia sedang sibuk dengan urusan kerajaan. Jangan khawatirkan ibu, ya?"
Anak itu menggelengkan kepalanya. "Kenapa ayahanda tidak memperhatikan kita selama ini? Bahkan saat ibu sedang sakit, ayahanda tak menjenguk ibu? Apa ayahanda tak mencintai ibu?" tanya anak itu pada ibunya.
Sang ibu terbatuk dan menggeleng pelan. "Jangan pikirkan soal itu lagi."
***
Clara merebahkan diri di tempat tidurnya. Ia kemudian terpikirkan akan perjodohannya dengan pangeran es yang dikatakan sang ayah.
"Apa pangeran es itu baik?"
"Apa dia tampan? Oh, tidak-tidak! Ketampanan bukan ukuran."
"Lalu, kalau begitu apa kami punya beberapa persamaan?"
"Apa dia suka belajar sepertiku?"
"Ataukah dia cinta sejatiku? Tidak mungkin! Perjodohan itu pasti bukan awal dari sebuah cinta sejati."
"Aku harus apa jika pangeran itu tak menyukaiku?"
Banyak pertanyaan yang muncul di pikiran sang putri. Dia menenggelamkan wajahnya dalam bantal dan berteriak.
"Apa aku siap untuk perjodohan ini?!"
***
Raja Yuan mengetuk pintu kamar putrinya itu. Sang putri, Clara, segera membukakan pintu. "Ayah?"
"Clara, kau belum tidur?" Yuan masuk dan merangkul putrinya itu.
"Aku tidak bisa tidur ..."
"Apa karena memikirkan tentang perjodohan yang ayah katakan kemarin?" Yuan menebak.
Clara mengangguk kecil. "Tetapi, ayah tak perlu khawatir! Aku akan siap menjalani perjodohan itu, demi kepentingan negara!"
"Katakanlah pada ayah, tentang isi hatimu. Ayah akan mendengarkannya."
Clara duduk di ranjangnya kemudian menatap tiara kecilnya yang terletak di meja. "Aku sebenarnya tidak yakin apakah pangeran negeri es adalah cinta sejatiku. Namun, jika itu yang harus dilakukan seorang putri, aku akan melakukannya."
"Aku tidak akan mengecewakan ayah." Clara tersenyum.
"Dengar, kau harus tidur sekarang. Besok, kita akan ke kerajaan negeri es. Begitu pula dengan Drake King dan keluarganya. Mereka juga akan pergi ke kerajaan negeri es besok. Esok hari, kau bisa menemui pangeran negeri es dan mencoba berbicara padanya. Jika kau nyaman, atau kau menyukainya, katakan saja. Namun, jika dia tidak membuatmu nyaman, kita bisa batalkan perjodohan ini." Yuan kemudian mengambil selimut dalam lemari dan memberikannya pada sang putri.
Clara yang mendengar itu, hanya bisa terdiam. "Pertemuan? Esok hari?" batinnya.
T. B. C.
KAMU SEDANG MEMBACA
Element [On Going]
FantasyAir, Api, dan Es. *** Start: 25 Oktober 2021 End: - Tidak ada izin copyright baik untuk kepentingan umum maupun pribadi!