Kegan kini berada di goa persembunyian beberapa pemberontak dalam Kerajaan Api. Rasa sakit hati yang dialami Kegan membuat ia memutuskan untuk berkhianat terhadap keluarganya sendiri. Kegan benar-benar kehilangan akal sehatnya.
Sekarang di dalam goa itu, ia menyusun rencana untuk melenyapkan Pangeran Abner ataupun ayahnya. Terlihat ia sedang menatap sebuah pedang hitam yang penuh dengan aura mencekam.
"Tuanku, pedang itu beracun. Siapapun yang akan terhunus oleh pedang itu, tidak akan ada yang selamat dari kehidupan." Nou memberitahu.
"Penggunaan pedang ini hanya sekali dilakukan, setelahnya racun tidak akan berfungsi lagi," lanjut pelayan itu.
Kegan mengangguk paham dan tertawa kecil. "Baiklah, Nou. Kita akan melenyapkan Abner dengan pedang ini, dan aku akan menjadi raja."
"Yang Mulia Raja Drake akan merasa hancur dengan kehilangan putra kesayangannya itu. Lalu itu akan membuatku tenang dan puas! Sangat puas, sangat puas!"
Nou tertawa mengikuti tawa tuannya itu. Ia menatap wajah tuannya yang penuh dendam dan amarah. Nou menyeringai kecil, tetapi itu tak disadari oleh Kegan.
***
"Apa maksudmu, Ayah? Kau yakin akan menjadikan aku putra mahkota?" tanya Asher kepada Robert.
Robert mengangguk tanpa menjawab dengan kata-kata.
"Apa? Apa ayah yakin sudah memikirkan semua ini? Ibu bilang, kemarin ayah telah memutuskan bahwa putra mahkota kerajaan adalah Ryan. Namun, sekarang tiba-tiba saja ayah berubah pikiran."
"Sebelumnya, ayah memutuskan untuk menjadikanmu putra mahkota. Namun, karena kau menghilang, ayah terpaksa mengumumkan Ryan jadi penerus kerajaan,"
Asher berjalan semakin mendekat ke arah ayahnya. "Ayah sudah mempermainkan perasaan Ryan. Apa ayah tak memikirkan bagaimana keadaan Ryan sekarang dengan keputusan seperti ini?"
"Kau lebih layak, Asher. Kau lebih layak dari pada Ryan."
Asher terdiam sejenak. Ia menundukkan kepalanya.
"Dari kecil kau berlatih keras, kau belajar keras setiap harinya. Sekarang dengan kemampuanmu yang lebih baik dari Ryan, kau layak menjadi putra mahkota. Lagi pula, kau adalah anak pertama."
"Lalu bagaimana dengan Ryan? Bagaimana dengannya?"
Robert menatap anaknya itu. "Dengarkan, ayah. Ayah akan memberikan dia kekayaaan, tetapi takkan diberikan bagian kerajaan. Jika kerajaan dipecahkan, maka dua kerajaan dapat mengalami perang saudara suatu saat nanti."
"Seperti yang kau tahu, ayah pernah bercerita tentang kerajaan yang terpecah. Apa kau lupa? Dahulu kala di dunia ini, ada empat kerajaan. Ada Kerajaan Udara, Kerajaan Api, Kerajaan Air, dan kerajaan Tanah."
"Penduduk Kerajaan Air terbelah ketika seseorang telah menemukan kekuatan baru yang lebih kuat dari Air, yakni Es. Mereka yang menguasai jurus Es dan salju membentuk kerajaan sendiri. Dan kau tahu akibatnya karena mereka terbelah? Dulu terjadi perang antar mereka untuk memperluas kerajaan. Di masa kakekmu, akhirnya kedua kerajaan damai, bersamaan dibuatnya perdamaian dengan kerajaan api," lanjut Robert lagi.
Asher terdiam mendengarkan.
"Perang antar tiga negara, api, air, dan es, berakhir karena pemimpin sebelum era kami. Kami tak ingin di era kalian lagi semuanya terbelah kembali. Terbelah dan kacau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Element [On Going]
FantasyAir, Api, dan Es. *** Start: 25 Oktober 2021 End: - Tidak ada izin copyright baik untuk kepentingan umum maupun pribadi!